- Home »
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Minggu, 08 Desember 2013
SEPAK
TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA PULAU MADURA
MAKALAH
Untuk
Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengantar
Ilmu Sejarah
yang dibina
oleh Prof., Dr. Hariyono, M.Pd., dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,M.Pd
oleh
Abdul Muiz Humaidi
130731607257
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
JURUSAN SEJARAH
Desember
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayahNya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”
Sepak Terjang Buyut Sedo Bulangan Dalam Membela Madura ”dengan
sebaik-baiknya. Dalam memenuhi tugas
mata kuliah pengantar ilmu sejarah yang dibimbing oleh ibu Indah Wahyu P.U.
penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada semua kalangan atau pihak yang
terkait dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini banyak ditemukan
kekurangan baik dari segi tulisan,ejaan
maupun bacaan . Oleh karena itu penulis meminta kritik dan sarannya dalam menyempunakan makalah ini, insyaallah .
Penulis juga banyak berterima kasih kepada semua pihak yang segan membaca
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Malang,
Desember 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar................................................................................................. 2
Daftar
Isi ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah
................................................................................. 5
C.
Tujuan ................................................................................................... 5
D.
Metode Sejarah
................................................................................... 6
1.
Pemilihan Topik
........................................................................... 6
2.
Heuristic ....................................................................................... 6
3.
Kritik .......................................................................................... 6
4.
Interpretasi
................................................................................. 7
5. Historiografi
.................................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN
1.1
Kehidupan buyut Ashar di masa lalu................................................. 8
1.2
Penyebab terjadinya pertikaian .......................................................... 8
1.3
Peristiwa pada saat pertikaian ........................................................... 9
1.4
Keadaan sesudah peristiwa terjadi
...................................................... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
......................................................................................... 11
Saran ................................................................................................. 11
Wawancara
.............................................................................................. 12
Lampiran
................................................................................................. 16
Silsilah Buyut Sedo
Bulangan ................................................................... 21
Keterangan
................................................................................................. 22
Daftar Rujukan
........................................................................................ 23
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kehidupan
masa lalu merupakan kehidupan yang sangat berarti dan bersejarah bagi kampung
Bagandan khususnya keluarga penulis. Mengapa demikian karena salah satu buyut
penulis adalah salah satu tokoh yang paling berjasa dalam membela pulau Madura.
Beliau
adalah buyut Ashar, sedemikian gagah
beraninya beliau rela mati dalam membela kebenaran. Beliau juga menjadi cikal
bakal kiai Madura. Selain itu buyut Ashar ini merupakan keturunan raja Majapahit
dan Sunan Ampel.
Warga
Pamekasan tertarik untuk mengulas kembali kiprah beliau karena keberaniannya. Cerita buyut Ashar ini
juga terdapat didalam buku Sedjarah Madura yang mana didalam buku tersebut
terdapat cerita raja-raja yang memimpin Madura sehingga menarik untuk dikaji
oleh penulis. Selain itu keluarga penulis adalah keturunannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
kehidupan Buyut Ashar di masa lalu ?
2. Apa
penyebab terjadinya pertikaian tersebut ?
3. Bagaimana
peristiwa pada saat pertikaian ?
4. Bagaimana
keadaan sesudah peristiwa terjadi ?
C. Tujuan
1. Untuk
mendeskripsikan kehidupan Buyut Ashar di masa lalu
2. Untuk
mendeskripsikan penyebab terjadinya pertikaian
3. Untuk
mendeskripsikan peristiwa pada saat pertikaian
4. Untuk
mendeskripsikan keadaan sesudah peristiwa terjadi
D. Metode Sejarah
1.
Pemilihan Topik
Penulis
memilih topik sejarah keluarga yang berjudul Sepak Terjang Buyut Sido Bulangan
Dalam Membela Pulau Madura. Penulis bermaksud menceritakan sejarah buyut Ashar
yang terlibat dalam peitikaian membela Pulau Madura. Pada saat itu buyut Ashar
dan pengikut-pengikutnya rela mati ketika beliau bertikai demi pulau madura.
Penulis akan memaparkan secara jelas berdasarkan keterangan narasumber yang
telah menjelaskan secara detail mulai awal kejadian sampai buyut Ashar
meninggal dan bahkan narasumber memberi
penjelasan silsilahnya mulai dari Raja Majapahit.
2.
Heuristic
Penulis
mengumpulkan data-data dan sumber-sumber sesuai dengan topik pembahasan. Sumber
pertama yang didapatkan yaitu mewawancarai
bapak Ach.Madani yang merupakan paman dari penulis yang dua mewawancarai bapak
Moh.Kasim yang juga embah dari penulis, selajutnya sumber ketiga yang
didapatkan penulis yakniresensi tentang sejarah madura sebagai pendukung
makalah ini.
3.
KRITIK
a. Kritik
Eksternal
Penulis
mengumpulkan data-data dari hasil wawancara dengan bapak Moh.Kasim Beliau lebih
fasih menerangkan silsilahnya dari pada ceritanya mungkin dia sudah lupa karena
faktor usia. Tetapi dia juga menceritakan tentang buyut ashar walupun sedikit
dan dikembangkan oleh penulis.
b. Kritik
Internal
Dari
keterangan yang didaptakan dari sumber resensi didalam resensi tersebut tidak
menyebutkan rumah, serta peninggalan-peninggalan buyut ashar.
4.
Interpretasi
Dari
data-data yang penulis dapatkan melalui wawancara, maupun sumber referensi
dapat saya interpretasikan bahwa buyut ashar itu mempunyai tempat tinggal di
pamekesan tepatnya di kampung bagandan, dan beliau meninggalkan dua langgar
(surau) dan satu rumah. Dari silsilah diterangkan bahwasannya buyut Ashar ini
adalah keturunan dari raja Majapahit dan Sunan Ampel.
5.
Historiografi
Dalam
historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, pendahuluan ini
berisi latar belakang yaitu apa yang melatar belakangi penulis membuat makalah selanjutnya rumusan masalah dan tujuan disertai
metode-metode sejarah yaitu terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik
eksternal dan kritil internal dan historiografi. Kemudian dilanjutkan pada Bab
II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan inti makalah,yakti menjawab rumusan masalah yang akan dibahas lebih detail mengenai historiografi ini. Dan yang
terakhir Bab III penutup yaitu berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1 Kehidupan Buyut Ashar di masa lalu
R.MOH ASHAR WONGSODIRJOatau
yang biasa disebut Buyut Sedo Bulangan
merupakan salah satu diantara beberapa tokoh yang membela Pulau Madura. Beliau merupakan
keturunan Raja Majapahit dan Syekh Jumadil Akbar, Syekh Jumadil Akbar merupakan
ramah dari Sunan Ampel. Sedangkan raja
Majapahit mempunyai putra Lembu Peteng
Kuasa Madura dan seterusnya. Beliau bertempat tinggal di kampung Bagandan
kelurahan jungcangcang Pamekasan Madura,
buyut Ashar ini memiliki rumah yang cukup sederhana dan sampai sekarang
rumahnya masih ada. Sebelum bertikai dengan ke’ lesap beliau menjadi kiai dari
raja Pamekasan dan sebagai penasehatnya. Dan sesudah itu beliau bertikai melawan
dengan ke’ Lesap, ke’ Lesap adalah putera Madura keturunan dari panembahan Tjakraningrat. Beliau rela mati demi membela Pulau Madura.sehingga
warga Pamekasan pun tertarik kepadanya.
1.2 Penyebab terjadinya pertikaian
Penyebab
terjadinya pertikaian antara buyut Ashar dengan ke’ Lesap Karena ke’ Lesap
menyimpang dari ajaran agama dan selain itu pengen menguasai Pulau Madura dari
Sumenep sampai ke Bangkalan. Mungkin
perilaku yang menyimpang dari ajaran agama adalah menjadi dukun, dan
bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Dan ke’ lesap mulai menyerang kerajaan
Sumenep pertempuran terjadi dimana-mana tak lama kemudian sumenep dapat diduki
oleh ke’ lesap ini. Pangeran Tjokronegoro IV pada saat itu sebagai bupati
sumenep dan beliau merasa ketakutan dan melarikan diri ke surabaya dan ia
kemudian melaporkan adanya pemberontakan tersebut kepada kompeni.
Kemudian setelah itu keraton
Sumenep dapat diduki, dan kemudian ke’ Lesap menuju ke Pamekasan melalui jalan
sebelah selatan yaitu jalan Bluto, Prenduan, Kaduara dan seterusnya. Dan
ditempat ini beliau disambut rakyat Pamekasan dan mereka menggabungkan diri
masuk pasukan pemberontak.
kemudian
ke’ Lesap bertikai dengan buyut
Ashar(penghulu bagandan) dan Adikoro
VI serta diikuti para pengikut-pengikutnya
di desa Pegantenan Kabupaten Pamekasan.
1.3 Peristiwa pada saat pertikaian
Pada saat itu Adikoro VI adalah
menantu dari Tjakkraningrat V. Dan kemudian beliau mendengar mertuanya ke’
Lesap melakukan pemberontak di kabupaten pamekasan dan ia sangat marah karena
memikirkan bagaimana nasib rakyat Pamekasan yang tentunya kocar-kacir karena
ditinggalkan dirinya/pemimpinnya.
Dan
pada waktu itu Adikoro IV naik kuda dari Bangkalan menuju ke Blega, dan di
Blega belia bertemu dengan orang-orang dari pamekasan yang di pimpin oleh Buyut
Sedo Bulangan/buyut Ashar Penghulu Bagandan. Dengan diiringi
pengikut-pengikutnya masih setia dan dari peristiwa ini dinamakan desa Blega karena
beliau buyut Ashar abelih/kembali lagi menuju Pamekasan. Kemudian mereka berangkat
bersama-sama sampai di Sampang mereka istirahat sebentar. Kemudian datang
utusan dari ke’ Lesap membawa sepucuk surat yang menantang Adikoro IV. Buyut
Ashar (penghulu Bagandan) tidak menyetujui untuk berangkat langsung ke medan pertempuran karena itu merupakan
hari naas dan menasehatkan untuk berangkat besok paginya saja. Tetapi Adikoro
VI tidak sabar menunggu semalam saja. Adikoro VI menanyakan lagi siapa yang berani mati
bersama-sama dengan dirinya . Penghulu
Bagandan/Buyut Ashar menyahut bahwa dirinyalah
yang pertama-pertama bersedia untuk mati bersama pemimpinnya.
Tanpa ditunda
lagi Adikoro IV(pemimpin Pamekasan)
berangkat dan diikuti oleh penggiring-pengiringnya menuju ke Pamekasan. Mereka
semua Adikoro VI dan Penghulu Bagandan serta pengikut-pengikutnya mengamuk
sedemikian rupa, sehingga musuh-musuhnya dapat dipukul mundur sampai di
Kecamatan Pegantenan tepatnya di desa Bulangan. Karena pasukan Adikoro VI
berjumlah sedikit dan ia sudah sangat lelah, maka tidak lama kemudian perutnya
kena senjata dan ususnya sampai keluar. Tetapi semangatnya tidak padam ia
melilitkan ususnya kepada tangkai kerisnya dan ia terus mengamuk dengan
tombaknya. Dan akhirnya kehabisan tenaga dan kemudian jatuh meninggal dunia dan
diikuti pula buyut Ashar(penghulu bagandan) gugur di mmedan pertempuran bersama
Adikoro VI.
1.4 Keadaan sesudah peristiwa terjadi
Kemudian setelah peristiwa itu
terjadi Jenazah buyut Ashar dibawa ke kediamannya di kampung Bagandan
Pamekasan. Dan beliau dikebumikan di disana. Dan dari itu nama Buyut Sedo
Bulangan diambil karena waktu bertikai dengan ke’ Lesap meninggal dunia didesa
Bulangan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan.
Perlu
diketahui meninggalnya ke’ Lesap dikarenakan diserang dengan tiba-tiba oleh
Tjakraningrat V tepatnya didesa Tampojung
dan ke’ Lesap terkejut dengan hal itu. Tak lama kemudian Tjakraningrat V
menancapkan tombaknya kepada ke’ Lesap dan pada saat itu pula ke’ Lesap rebah
dan terus meninggal. Dan rakyat bangkalan yang mengikuti rajanya bersama-sama
berteriak “ Bhengka-la’an” yang artinya
..sudah matilah” dan dari peristwa itu bahwa nama Bangkalan asalnya dari
kalimat itu.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa Buyut Ashar adalah salah seorang tokoh
pertama yang mengatakan rela mati demi membela Pulau Madura. Penyebab
terjadinya pertikaian tersebut dikarenakan ke’ Lesap ingin menguasai Pulau
Madura dan menyimpang dari ajaran agama. Kemudian setelah itu terjadi
pertikaian didesa Bulangan Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekan dan pada
waktu buyut Ashar dan pengikut-pengikutnya
meninggal dunia. Kemudian jenazahnya dibawa ke kampung dimana tempat beliau
tinggal dan kemudian dikebumikan disana. Dan disitulah asal nama Buyut Sedo
Bulangan, karena beliau meninggal di desa bulangan.
Saran
Penulis
meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini ada
kesalahan baik dari segi bahasa maupun tulisan. Dan tak lupa juga apabila
didalam makalah ini ada kekurangan-kekurangan mohon maaf. Maka dari itu Penulis meminta kritik dan
saran dari para pembaca sekalian.
Pertanyaan
Terkait Wawancara
Hari/tanggal :
Jumat/22 November 2013
Pukul : 18:00-20:00
Metode :
Wawancara
Informasi :
Ach.Madani
Tempat/tanggal
lahir : Pamekasan/31 Desember 1964
Pekerjaan : PNS
Alamat :
Jl.Masjid Bagandan- Pamekasan Madura
Tempat Wawancara : Di Rumah Kediaman bapak
Ach.Madani
Bagaimana
om dulu Kehidupan buyut Ashar buyut sedah bulangan ?
Sebagai penghulu
atau kiai dari raja pamekasan, penasehat raja pamekasan beliau berjuang melawan
ke’ lesap keturunan ratu bangkalan Tjakraningrat.
Apa
saja bukti peninggalan buyut Ashar ?
Adanya langgar
bellik istilahnya gentingnya terbuat dari ilalang tahun buatnya sekitar tahun
1513 kalau tidak salah beliau mencetuskan cikal bakal kiai semadura bahkan
jawa, Ada lagi yaitu langgar LBT dan
juga termasuk peninggalan kiai ashar,
serta juga rumahnya masih ada sampai sekarang. Dan nama desa Blega itu
adalah termasuk nama yang menyangkut halnya dengan peristiwa beliau.
Apa
penyebab meninggalnya mbah buyut Ashar ?
Berperang dengan
ke’ lesap beliau sama-sama sakti tidak mampan pada senjata , ke’ lesap
mempunyai senjata calok godhi’ ,buyut Ashar terus menyerang kemudian ada
serangan mendadak ,serangan itu datang dari ke’ lesap kemudian buyut sedah bulangan meninggal di
tempat. Kemudian Jenazahnya di bawa ke bagandan tempat buyut sedo bulangan
tinggal .
Apakah
buyut Ashar waktu bertikai dengan ke’ lesap bertikai sendirian ?
Buyut Ashar
bersama Adikoro VI dan para
pengikut-pengikutnya, dan mereka semua meninggal di desa bulangan.
Buyut
Ashar itu dulu keturunan siapa om ?
Keturunan dari
raja majapahit dan juga keturunan sunan ampel lihat silsilahnya mulai dari awal
sampai akhir.
Mengapa
kok bisa di sebut buyut “sedo bulangan” ?
Karena meninggal
di desa bulangan kecamatan pegantenan
kabupaten pamekasan, beliau bertarung di desa bulangan haji sampai
meninggal.
Dimana
dulu buyut Ashar itu tinggal ?
Di kampung
bagandan kelurahan jungcangcang pamekasan madura, tepatnya di rumah mbah
sakdiyah.
Mengapa
kok bisa di kebumikan di kampung bagandan kok bukan di desa bulangan ?
Ya karena
kediamannya di kampung bagandan.
Saya
ini termasuk keturunan ke berapa om ?
Kamu termasuk
keturunan ke-11 mbah mu ke-9 sedangkan mbah kasimmu itu ke- 8.
Apa
yang menjadi daya tarik warga pamekasan khususnya warga masjid bagandan ?
beliau menjadi
sesepuh dari para kiai di madura,sehingga beliau juga disebut penghulu bagandan
Mengapa
bisa terjadi pertikaian ?
Karena beliau
ke’ lesap menyimpang dari ajaran agama. Dan juga pengen menguasai wilayah
madura mulai dari sumenep sampai ke bangkalan.
Pertanyaan
Terkait Wawancara
Hari/tanggal :
Sabtu/23 November 2013
Pukul : 12:30-13:30
Metode :
Wawancara
Informasi :
Moh.Kasim
Tempat/tahun
lahir : Pamekasan/1939
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :
Jl.Masjid Bagandan- Pamekasan Madura
Tempat Wawancara : Di Rumah Kediaman bapak Moh.Kasim
Kadiponapah
mbah bhujuk kh.ashar lambhek bektoh atokar sareng ke’ lesap ?
(bagaimana mbah
buyut kh.ashar dulu ketika bertikai dengan
ke’ lesap )
Bhujuk ashar
riyah rela mateh abereng para pemimpinnah ,bhujuk ashar abhereng adikoro empak ben mangkat abhereng so
penggiringngah entar ka pamekasan. Adikoro empak lansung atokar so ke’ lesap
ben elanjut aghi so bhujuk ashar ben so penggiringah.
(buyut ashar ini
rela mati bersama para pemimpinnya, buyut ashar bersama adikoro IV dan juga
berangkat bersama dengan penggiringnya pergi ke pamekasan. Adikoro IV langsung
bertikai dengan ke’ lesap dan dilanjutkan dengan buyut ashar serta diikuti para
penggiringnya.)
Paserah
sebenderreh emba bhujuk kh.ashar ka’dissah mbah?
(siapa
sebenarnya mbah buyut kh.ashar itu mbah)
Bhujuk ashar
riah keturunnah raja majapahit dan keturunan sunan ampel sampek ka bebe (sambih
ajelasaghi lebet silsilah)
(Buyut ashar ini
merupakan keturunan raja majapahit dan keturunan sunan ampel sampai ke bawah
(sambil menjelaskan lewat silsilah).)
Aponapah
ma’ bisah dedhihh pertentangan sareng ke’ lesap ?
(kenapa bisa
terjadi pertentangan dengan ke’ lesap)
Ke’ lesap rowah
jahat , terro nguasaknah madureh mulai deri temor sumenep sampek ka bhengkalan
salaen ajiah ke’ lesap menyimpang deri ajeren agemah.
(ke’ lesap itu
jahat , pengen menguasai madura di mulai dari timur sumenep sampai ke bangkalan
selain itu ke’ lesap menyimpang dari ajaran agama)
Paserah
sebhenderreh ke’ lesap ka’ dissah?
(siapa
sebenarnya ke’ lesap itu)
Ke’ lesap areyah
potranah raja bhengkalan keturunan panembahan cakraningrat abhereng istri
selir. Ben ajiah korang olle kedudukan e bendingagi potra-potrenah. Ke’ lesap
areyah tak taoh sapah bapak en se sabenderreh.
(ke’ lesap ini
putra raja bangkalan keturunan panembahan cakraningrat bersama istri selir. Dan
itu kurang dapat kedudukan di bandingkan putra-putrinya.ke’ lesap ini tidak
tahu siapa bapak yang sebenarnya.)
Aponapah
ma’ biasah esebbut bhujuk sido bhulangan?
(kenapa biasa di
sebut buyut sido bulangan)
Yeh bektoh jiah
atokar so ke’ lesap e disah bulangan kecamatan pagantenan, bektoh jiah bhujuk bulangan abhereng
pengikutteh sedeh e disah bulangan , le jiah pas enyamaeh bhujuk sedeh
bhulangan .
(ya waktu itu
bertikai dengan ke’ lesap di desa bulangan kecamatan pegantenan , waktu itu
buyut bulangan bersama pengikutnya meninggal di desa bulangan, dan itu yang
akhirnya dinamakan buyut sido bulangan)
LAMPIRAN
Wawancara Pertama yang dilaksanakan pada
hari Jum’at tanggal 22 November 2013
dikediaman Bapak Ach.Madani di jalan Masjid Bagandan pamekasan.
Dibawah ini adalah rumah peninggalan
buyut ashar yang sebelumnya ditempati nenek sakdiyah yang merupakan saudara
dari nenek dari penulis.
Buyut Ashar juga memiliki peninggalan
lain, yaitu surau atau istilah maduranya langgher yang bernama langgher Bellik,
dan LBT. Surau LBT ini lebih bagus karena sudah di perbaharui sepeti di
cat,diubah gentingnya. sedangkan surau Bellik adalah terbuat dari ilalang. Langgher Bellik ini pada beberapa tahun yang lalu fotonya
dipajang ketika Hari Jadi Pamekasan. Surau LBT ini letaknya berdekatan dengan
rumah beliau. Sedangkan surau bellik berdekatan dengan makamnya.
a.) Surau/Langgher
Bellik
b.)
Surau/Langgher
LBT
Berikut ini adalah silsilah buyut
ashar yang didapat penulisada 3
silsilah, yang berada di tempat beliau dimakamkan, di kediaman Bapak Moh.Kasim
silsilah yang berada di kediamannya itu sampai turun ke nenek penulis dan
KH.Hamidi yang mana beliau adalah paman (sepupu ibu saya) , silsilah yang
berada di kediaman KH.Hamidi ini berbahasa arab dan menerangkan sampai ke
keluarga beliau :
a)
Silsilah yang berada dilokasi pemakaman
:
b.)
Silsilah
yang berada dikediaman bapak Moh.Kasim :
c.)
Silsilah
berbahasa arab yang berada di kediaman
KH.Hamidi :
RAJA MAJAPAHIT
|
SYEKH JUMADIL AKBAR
|
LEMBU PETENG KUASA MADURA
|
R.A. DAMAR
|
PANGERAN ZAHRA
|
R.A. PRAKOLBO
|
PANG. WIROSARISEPUH
|
R.A. TIMBULSENEJO
|
R.A. TIMBUL
|
R.A. KEDUT
|
R.A. POJOK
|
R.A.MANAGER
|
R.A. PRATEKEL
|
NYAI AGUNG BUDDIH
|
MAULANA IBRAHIM
SAMADANI
|
RADEN RAHMAT SUNAN AMPEL
|
NYAI MALOKO
|
MAULANA IBRAHIMASMARA
KRAMA
|
RAJA PENDITA GRESIK
|
RAJA PENDITA
|
R.TULIS PANGERAN
|
PANGERAN ZAHRA
|
PANGERAN MERTOSARI
|
PANGERAN MERGOTSARI
|
R.T.WIRONENGGOLO
|
ABDUL MUIZ HUMAIDI
|
RASMIYAH
|
NASIHAH
|
R.SAHRIYAH
|
R.SITI SANIJA
|
R.H.ABD.LATIF
PPP
|
R.KOSIM
|
K. ISHAK
|
R.ABDURRAHMAN
|
R.ALIMAN
|
R.SIHABUDDIN
|
NYAI AGUNGTORONAN
|
R.AH.MUSYAFFAK
|
NYAI BILLAAGUNG
|
R.K. MOHWIRODIRJO
|
|
R.HATIP DALEM SEPPO
|
NYAI PRAJJAN
|
HATIP ANOM
|
BUYUT
SIDO BULANGAN
|
R.MOH
ASHAR WONGSODIRJO
|
R.ADIKORO III
|
R. ONGKOWIJOYO I
|
PANGERAN R.A WIRONEGORO
|
Penghulu
Bagandan
|
KETERANGAN
Dari
keterangan silsilah di atas yang di dapat dari bapak Moh.Kasim selaku
narasumber kedua bahwa buyut Ashar adalah keturunan raja Majapahit dan raden
Rahmat Sunan Ampel. Dan mempunyai keturunan R.K. Widodirjo dan seterusnya
sampai kebawah, perlu diketahui dari silsilah yang dimiliki bapak Moh.Kasim ini
tidak tertera nama penulis dan ibu penulis, tetapi nenek yang bernama Sahriyah
mempunyai putra-putri, dan diantara putra-putrinya adalah nenek penulis, dan
merupakan orang tua dari ibu penulis yaitu Nasihah. Jadi nama penulis dan ibu
penulis hanya di tambah saja karena pada silsilah itu menerangkan sampai nenek
penulis. Selanjutnya silsilah ini, penulis tidak menulis banyak atau semuanya dari
silsilah yang dimiliki bapak Moh.Kasim hanya singkat-singkat saja.
Daftar
Rujukan
Madani,
A, Kampung Masjid Bagandan rt 03 rw 05 kel. Jungcangcang kec. Pamekasan kab. Pamekasan, 22 November 2013, dikediaman bapak Ach.Madani.
Kasim,
M, , Kampung Masjid Bagandan rt 03 rw 05 kel. Jungcangcang kec. Pamekasan kab.
Pamekasan, 23 November 2013, dikediaman
bapak Moh.Kasim.
Abdurachman,
Drs . 1971. Sedjarah Madura. Sumenep
.
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)