- Home »
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN PRESTASI IRMA ERFIANA
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Jumat, 06 Desember 2013
PENGARUH
PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN PRESTASI IRMA ERFIANA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu
Sejarah
Yang dibina oleh
Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.pd dan Ibu Indah Wahyu Puji Utami, S.pd., S.Hum.,
M.Pd
OLEH
IRMA ERFIANA
130731615750
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
KATA
PENGANTAR................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................... ..5
C. Tujuan.......................................................................................5
D. Metode.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
permasalahan yang dihadapi Irma Erfiana................................ 8
2.2 dampak yang dihadapi oleh Irma erfiana............................... 12
2.3 solusi sebagai upaya mengatasi permasalahan........................ 14
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................. 16
3.2 Saran....................................................................................... 16
WAWANCARA..................................................................................... 17
DOKUMENTASI................................................................................... 18
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmad,
Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGARUH
PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN PRESTASI IRMA ERFIANA” untuk memenuhi tugas pengantar ilmu sejarah.
Dalam
makalah ini dibahas secara rinci mengenai kehidupan Irma erfiana dari awal mula
sekolah TK sampai MAN beserta permasalahan dan solusi. Dan juga menyertakan
alasan yang jelas yang diperoleh dari hasil wawancara trhadap Ibu dari penulis
(irma erfiana).
Kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing atas motivasi dan bimbingannya
yang diberikan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik serta
pihak yang terlibat di dalamnya.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga dapat mendatangkan manfaat bagi para pembaca.
Malang, Desember
2013
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sebuah kelompok terkecil dari masyarakat yang terdiri atas bapak
ibu dan anak-anak yang terkumpul dan tinggal disuatu bangunan dalam keadaan saling
membutuhkan satu sama lain. Yang membagi suatu kegiatan dengan kerja sama untuk
meringankan pekerjaan tersebut. Didalam keluarga pastilah ada aturan-aturan
yang mengikat. Dan antara keluarga satu dengan yang lain mempunyai aturan yang
berbeda. Bagi penulis keluarga adalah harta paling berharga yang tidak bisa
ditukar dengan apapun. Didalam keluarga pasti adanya batasan-batasan aturan
yang dibuat oleh kepala keluarga.
Aturan
yang mengikat anggota keluarga untuk mematuhinya, dan aturan tersebut apabila
terlalu memberatkan tidak begitu bagus kepada perkembangan anggota keluarga.
Sebagai penulis mengharapkan aturan tersebut tidak terlalu memaksa ataupun
berpihak kepada satu sisi saja. Karena akan berdampak pada sikap yang penulis
jalankan.
Pilihan
dalam hidup itu banyak pilihan menentukan kemauan diri sendiri untuk
kehidupannya sendiri adalah salah satu cita-cita penulis. Memilih sesuai
kemampuan dan kemauan sebagai harapan agar dapat menjalankannya dengan baik.
Tetapi tidak jarang ada sekelompok keluarga yang masih memaksakan keinginannya
kepada anak-anaknya. Dan tidak jarang juga paksaan tersebut diiringi dengan
kekerasan.
Mengapa
harus dipaksa jikalau paksaan itu menimbulkan efek yang buruk kepada anak-anak
yang merasa diringa menginginkan berinofasi di kehidupannya, tetapi karna
paksaan semua itu gagal terlaksana karena mersa tidak menyukainya. Sekalipun
paksaan itu dijalankan tetapi belum tentu saat menjalankannya anak-anak
tersebut bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena penulis berfikir paksaan
itu mendorong anak untuk menjadi pribadi yang bebas dari paksaan, sehingga
mengakibatkan kenakalan dan tidak perduli akan adanya aturan. Hal tersebut
adalah bagian kecil akibat orang tua terlalu memaksakan keinginannya tanpa
memperdulikan kemampuan anak-anaknya. Penulis berfikir menjalankan hal yang
dikarenakan paksaan tidak karena niat, tetapi takut terbilang anak yang
durhaka. Maka dari itu penulis mengambil topik “pengaruh paksaan orang tua
terhadap kehidupan Irma Erfiana”
B. Rumusan Masalah
I.
Apa
saja yang orang tua paksaakan terhadap kehidupan Irma Erfiana?
II.
Apa
saja dampak yang ditimbulkan akibat paksaan dari orang tua terhadap kehidupan
Irma Erfiana?
III.
Apa
saja solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat paksaan tersebut?
C.
Tujuan
I.
Untuk
mendeskripsika mengenai paksaan orang tua terhadap kehidupan Irma Erfiana.
II.
Untuk
mendeskripsikan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat paksaan orang tua di
kehidupan Irma Erfiana.
III.
Untuk
mendeskripsikan solusi yang terbaik sebagai pemecahan masalah akibat adanya
paksaan orang tua dikeluarga Irma Erfiana.
D. Metode
Dengan cara yang sederhana penelitian sejarah dapat
dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu pemilihan
topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, penulisan.(Kuntowijoyo, 2013:69-80).
I.
Pemilihan
Topik
Penulis memilih topik
yang berjudul pengaruh paksaan orang tua terhadap kehidupan Irma Erfiana.
Karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan hidup dan permasalahan yang
pernah dihadapi. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi penulis yang menarik
untuk dikupas secara terperinci. Tetapi penulis tidak menceritakan semua
masalah yang ada didalam kehidupannya, karena penulis tidak terlalu membuka
masalah yang dialami.
II.
Pengumpulan
Sumber
Penulis
menggunakan metode wawancara kepada Ibu dari saudari Irma Erfiana. Dan
menggunakan bukti pengumpulan data berupa Akta, kartu keluarga dan ijazah SMA
yang ditempuh oleh saudari Irma Erfiana.
III.
Kritik
a.
Ktritik
Eksternal
Dari
hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu dari Irma Erfiana menjelaskan bahwa,
irma erfiana pada saat itu masih terlalu kecil untuk dilepas didunia luar
sendiri tanpa pengawasan dari pihak oran tua. Dan pada akhirnya orang tua Irma
bertindak memaksa sedemikian rupa supaya Irma dapat menjadi pribadi yang
terdidik.
b.
Kritik
Internal
Dari
hasil wawancara yang penulis lakukan dengan ibu dari saudari Irma, Ibu Warsini
berumur empat puluh tuju tahun dan menikah pada tahun 1987, dan setahun
kemudian Ibu dari Irma erfiana ini mempunyai anak laki-laki yang bernama Fadli
Fatkhur Rohman yang lahir pada 09 Maret 1988. Dan enam tahun kemudian pada
tanggal 07 April 1995 keluarga kecil tersebut bertambah satu anggota yaitu Irma
Erfiana, yang kemudian mereka tinggal disebuah rumah yang beralamat Plelek Rt
02/02 Pengkol Mantingan.
IV.
Verifikasi
Penulis
menggunakan metode wawancara dan pengumpulan data sebagai perbandingan maupun
sebagai bukti yang nyata bahwa saudari Irma Erfiana adalah salah satu anak yang
menjadi korban paksaan orang tua dan pada akhirnya berdampak tidak begitu baik
diprestasi sekolahnya.
V.
Interpretasi
Menurut
penulis hal semacam ini masih banyak digunakan oleh para orang tua yang
menganggap dirinya yang benar dan tidak terlalu menghiraukan keinginan dan
kemauan anak-anaknya.
VI.
Penulisan
Pada
bab 1 penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara
mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data dari dokumen yang dapat memperkuat
suatu peristiwa yang telah terjadi.sedangkan bab 2 menjelaskan bagaimana isi
dari perjalanan hidup dan permasalahan
hidup yang dijalani oleh Irma Erfiana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa saja yang orang tua paksaakan terhadap
kehidupan Irma Erfiana?
Hidup
adalah sebuah perjalanan yang harus ada alur dan tatanan, tetapi dalam hidup
juga harus mempunyai prinsip agar dapat memotivasi dirinya sendiri. tetapi
tidak dalam kehidupan Irma Erfiana. Irma Erfiana adalah putri dari Bapak Paruki
dan Ibu Warsini, Irma adalah anak kedua dari dua bersaudara Ia mempunya kakak
yang bernama Fadli Fatkhur Rohman. Dari kecil Irma tidak pernah memilih sekolah
sesuai apa yang Ia inginkan, tidak hanya sekolah waktu Ia sehari-hari penuh
dengan aturan yang membuat Ia merasa terkekang dan tidak seperti anak-anak yang
lain, yang dapat menikmati indahnya bermain dan berimajinasi sesuai apa yang
diinginkan oleh diri sendiri.
Yang penulis akan ceritakan adalah
penglaman Irma Erfian yang dipaksa karena urusan sekolah, Irma Erfiana yang
lahir pada tanggal 07 April 1995 yang seharusnya sekolah TK umur enam Tahun,
tetapi karna ibunya yang menginginkan Irma sekolah lebih awal, saat Irma baru
umur empat tahun lebih delapan bulan, Irma sudah memasuki sekolah TK Darma
Wanita 1 Pengkol, dan pada akhirnya Ia bersekolah di TK selama dua tahun.
Setelah dua tahun Irma di TK, Ia menginginkan masuk sekolah di SDN Pengkol 2,
tetapi orang tua tidak mengizinkan dan menyekolahkan Irma di MI AL-Huda
Pengkol, selama dua tahun Irma sekolah di MI tersebut prestasi yang Ia dapatka
selalu setandart dan tidak terlalu memuaskan buat orang tuanya Ia hanya
mendapat peringkat empat, lima, bahkan eman dari delapan belas siswa. Melihat
prestasi yang kurang begitu memuaskan tersebut, ayah dari Irma ini bertindak
keras, ayahnya membuat aturan, dan aturan tersebut sangatlah berat untuk anak
yang baru duduk di kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah. Aturan tersebut adalah Irma
harus masuk tiga besar dalam kelas, tidak mau tau bagaimana caranya dan apabila
tidak mendapat peringkat tiga bersar Irma tidak diperbolehkan keluar rumah
sebelum mendapat peringkat tiga besar dalam Ia bersekolah di MI tersebut.
Secara tidak langsung hal tersebut
memaksa Irma mengikuti les yang diadakan gurunya sepulang sekolah, dengan wajah
yang tidak terlalu besemangat Irma selalu aktif mengikuti les tersebut, dengan
mengendarai sepeda kecilnya setiap jam dua siang Ia melaju menuju tempat les
tersebut, sedangkan anak-anak yang sebaya dengannya asik bermain sesuka
hatinya, kadang Irma merasa hal itu tidak adil untuknya, tetapi apa daya semua
itu demi orang tuanya. les pun dimulai dari jam dua siang sampai jam empat
sore. Sehabis pulang dari les Irma tidaklah langsung bisa bermain bersama
teman-temannya, Ia harus mengikuti TPA (taman pendidikan al-quran) yang
diikutinya dari sehabis mahrib sampai isya.
Kegiatan seperti itu dilakoninya
selama satu tahun karena pada kelas tiga semester dua Irma mendapatka juara dua
dalam kelasnya. Setelah Ia mendapat juara dua, Irma meminta berhenti dari les
yang tiap hari dilakoninya. Dan akhirnya dari kelas empat sampai kelas enam MI
Irma bisa menikmati permainan seperti teman yang lain walaupun hanya sedikit
karena orang tua yang selalu mengawasinya.
Setelah dinyatakan lulus dari MI
irma ingin melanjutkan di MTSN 1 MANTINGAN, tetapi orang tua berkehendak lain
dan Irma hanya diberi dua pilihan yaitu SMPN 1 Mantingan atau di GONTOR PUTRI,
dan pada akhirnya Ia memilih di SMPN 1 Mantingan. Yang semula Ia dari MI memakai
jilbab harus melepas jilbab sekolah di SMPN 1 Mantingan tersebut. Irma
menikmati sekolah di SMP tersebut karena ketika pengambilan Raport tidak
mencantumkan peringkat ataupun juara, sehingga orang tuanya tidak menuntut
lebih walaupun nilainya selalu setandart.
Tiga tahun Ia sekolah di SMPN 1
Mantingan dan dinyatakan lulus, paksaan tidak berhenti sampai SMP, tetapi
berlanjut sampai SMA. Irma yang menginginkan sekolah di SMA/SMK karna Ia berangkat
dari SMP umum yang kurang pelajaran agamanya. Tetapi berbeda dengan cara fikir
Ibunya yang menginginkan Irma sekolah di MAN, dan dengan sangat terpaksa
Irmapun mengikuti apa yang diinginka oleh Ibunya, tetapi dalam perjlanan menuju
pendaftaran di MAN tersebut selalu diiringi dengan air mata, karena tanpa niat
dan kemauan. Irma yang selalu menangis melihat seragam sekolah, melihat mata
pejaran yang ada di Jadwal, dan melihat teman-temannya yang mayoritas berangkat
dari MTSN yang sudah mahir dalam bidang agama.
Rasa minder dan malas bercampur aduk
menjadi satu, maka dari itu disekolah MAN Irma mempunyai banyak catatan buruk
di Badan Kesiswaan. Yang semula berangkat terlambat, tidak memakai atribut
sekolah berupa dasi, sepatu yang ditentukan, sragam yang sudah ditentukan, Irma
selalu membolos seketika ada kegiatan yang wajib datang contohnya PMR dan
PRAMUKA yang diadakan setiap hari jumat dan sabtu. Itu semua akibat dari tidak
minatnya Irma sekolah di MAN Tempursari tersebut, awalnya prestasi yang didapat
seketika Ia sekolah di MAN setandart peringkat enam bahkan tuju dari tiga puluh
tiga siswa.
Melihat itu semua Ibunya mulai
bertindak, dan selam satu tahun dari awal kelas tiga irma mengikuti les yang
guru lesnya itu juga guru yang ada di sekolahnya yang bernama Bu Anis Miatun.
Irma mengikuti les tiga kali dalam seminggu hari selasa, rabu, dan jumat.
Kegiatan tersebut dilaksanaka pada jam tiga sampai jam enam petang. Padahal
jarak yang harus ditempuhdari rumah ke tempat les sangat jauh, jadi tidak
jarang kalau selama Ia kelas tiga sering pulang habis mahrib bahkan sudah masuk
jam isya yaitu jam tujuh.
Semua itu dilakoninya sampai
seminggu sebelum ujian nasional, setelah ujian nasional jangka satu minggu Irma
tidak seperti anak-anak yang lain menikmati liburan sembari menunggu hasil
ujian dan hasil pengumuman SNMPTN, Ia harus berangkat ke Ngawi tepatnya ki
Kedunggalar mengikuti BPUN (bimbingan paska ujian nasional) yang dipaksa
ayahnya untuk mengikutinya sebagai upaya antisipasi apabila SNMPTN tidak
ketrima. BPUN ini sendiri bertempatan dilingkup ponpes ini dilakoni selama satu
bulan dan dalam satu bulan ini tidak ada kata pulang kalau tidak menyangkut
urusan sekolah, seperti mengambil pengumuman kelulusan dan akhirussanah.
Dan dari BPUN situlah Irma mempunya pemikiran
berinofasi dan memuaskan berineraksi bersama teman-teman yang sudah lama Ia
tidak dapatkan ketika dirumah. Dan antisipasinya itu berguna karena SNMPTN Irma
tidak diterima, dan akhirnya Irma berusaha keras untuk belajar agar SBMPTN
dapat ketrima, berkat dukungan dan dorongan dari keluarga Irma tidah patah
semangat untuk menghadapi semuanya. Pada akhirnya usaha yang Ia lakoni dari
kecil dan paksaan-paksaan yang dari dulu muncul dikehidupannya berbuah manis
Irma diterima di Universitas Negeri Malang diprodi S1 Pendidikan Sejarah.
2.2 Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat paksaan
dari orang tua terhadap kehidupan Irma Erfiana?
Disetiap
perbuatan ataupun aturan pastilah menimbulkan yang namanya dampak, entah itu
dampak positif maupun dampak negatif atau dua-duanya. Dan dampak dari paksaan
orang tua yang dialami oleh penulis (irma erfiana) adalah pengalaman yang
kurang, pelajaran yang didapat dari non akademik yang kurang, kurangnya
kemandirian terhadap aktivitas sehari-hari, dan kurangnya wawasan pergaulan
dengan teman-teman yang menyeluruh.
Dan
dampak dari itu semua Irma rasakan pada saat memasuki bangku perkuliahan yang
harus hidup sendiri dan mandiri, tidak ada yang mengingatkan kalau tidak
dirinya sendiri. yang semula segala aktivitas diatur oleh waktu dan panduan
dari orang tua tetapi sekarang semua serba sendiri. dan malasnya mengenal
lingkungan sekitar yang dikarenakan keterbiasaan dilarang bermain dan itu
sekarang sudah menjadi kebiasaan, cuek dengan sekitar, dam masa bodoh dengan
perkembangan zaman yang ada pada saat ini.
Dampak
positif juga dirasakan oleh penulis, rasa ingin mengetahui tentang hal-hal yang
belum diketahui sangat besar dan rasa ingin menjadi pribadi yang lebih baik
selalu muncul dalam diri, prestasi yang didapat adanya paksaan juga berbuah
manis. Walaupun tidak sempurna tetepi setidaknya sudah bisa mengobati rasa haus
yang ayah dan ibu rasakan selama ini.
Tidak
semua paksaan itu berbuah pahit dan tidak juga selalu berbuah manis tergantung
bagaimana cara kita menjalaninya. Tetapi paksaan yang terlalu berpihak kepada
orang lain akan menyebabkan salah satu menjadi pribadi yang ingin meloloskan
diri dari paksaan tersebut. Contohnya kejadian yang dialami penulis diatas,
yang bermula buruk karena penulis berfikir dirinya tidak berminat dalam bidang
tersebut. Tetapi pada akhirnya paksaan itu menunjukan kebaikannya.
Sebagai
bukti dari paksaan yang berbuah manis adalah Irma dapat diteriam diperguruan
tinggi yang Ia Idam-idamkan yaitu Universitas Negeri Malang dengan jalur SBMPTN
dan dengan bantuan ilmu dari BPUN yang semula Irma tidak mau mengikuti tetapi
dipaksa oleh ayahnya sebagai antisipasi jikalau tidak diterima diSNMPTN, dan
pada akhirnya semua menjadi kenyataan SNMPTN yang Irma nanti-nanti tidak
ketrima dan berkat Ia mengikuti kata ayahnya untuk mengikuti BPUN Irma dapat
mengerjakan SBMPTN dengan baik dan dapat ketrima di Universitas pilihannya.
2.3 Apa saja solusi untuk mengatasi masalah yang
ditimbulkan akibat paksaan tersebut?
Disetiap
masalah pastilah ada titik terang yang membawa masalah tersebut kejalan keluar,
entah itu dengan jalan yang mudah ataupun dengan jalan yang sulit. Karena dalam
hadist disebutkan “Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan
Hamba itu sendiri”. jadi jangan pernah putus asa dengan masalah yang membuat
anda merasa lelah, karna disitulah Tuhan akan menambah tingkat kedewasaan anda
apabila anda dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan rasa ikhlas dan sabar.
Irma
bukanlah tipe orang kuat akan masalah, irma adalah tipe orang yang gampang
menyerah, tetapi didalam proses Ia berusaha merubah rasa menyerah tersebut dan
menjadikannya sebuah tantangan, masalah yang dihadapi adalah paksaan dari orang
tua, yang walnya Ia dari MI sampai SMP pasrah akan aturan yang dibuat oleh
orang tuanya, dan pda MAN Ia mulai melakukan penyimpangan yang membuat Ia
mengetahui rasanya hidup tanpa aturan yang pasti sepertia apa.
Hidup
tanpa aturan bagaikan sayur yang tanpa bumbu, hambar, dingin, dan tak ada
greget orang untuk mencoba, nah dari kenakalan itulah irma berfikir bagaimana
Ia harus menghargai aturan yang telah dibuat oleh kedua orang tua, dan tidak
harus menyikapinya dengan hal yang menimbulkan permasalahan. Kehidupan yang ada
pada dirinya adalah semata-mata demi kebaikannya, lambat waktu irma menangkap
semua peraturan tersebut dengan pola pemikiran yang dewasa, rasa kesadaran akan
pentingnya aturan mulai dirasakan.
Hal
yang paling penting sebagai upaya menyikapi paksaan yang dibuat oleh orang tua
adalah menikmati setiap alur yang ada dengan ikhlas dan senang hati, karena
rasa senang yang akan membawa hah tersebut tersa cepat berlalu. Sehingga semua
merasa senang dan tidak ada yang dirugikan oleh salah satu pihak. Dan yang
tidak kalah pentingnya adalah usaha yang sungguh-sungguh agar orang tua percaya
bahawa kita mampu dalam hal yang mereka inginkan sehingga terciptanya rasa
percaya orang tua kepada diri kita sehingga kita tidak terlalu diikat oleh
suatu aturan yang terlalu memberatkan, dan usaha tersebut disertai dengan doa
dan berbakti kepada keduanya dengan tulus. Agar ilmu yang kita dapatkan tidak
semata-mata karna paksaan tetapi karna kita yang membutuhkan ilmu tersebut
sebagai bekal kita hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah lingkup kecil dari yang
ada dalam masyarakat, keluarga terdiri dari beberapa anggota yaitu ayah, ibu,
dan anak. Yang biasanya dikepalai oleh
seorang ayah, dan didalam keluarga pastilah mempunyai aturan-aturan yang
mengikat antara anggota satu dengan anggota yang lain. Dan tiap keluarga
mempunyai aturan yang berbeda-beda dan semua itu tergantung dari kebijakan
kepala keluarga.
Didalam keluarga Bapak Paruki ini adalah
paksaan yang menuntut para anak-anaknya memenuhi peraturan tersebut, salah
satunya adalah irma yang dari kecil selalu dipaksa dan tidak dihiraukan
kemauanya. Dan selalu dianggap anak kecil walaupun sebenarnya sudah dapat hidup
mandiri.
Mungkin orang tua terlalu sayang
kepadanya, dan mungkin orang tua tidak ingin irma terjerumus kedalam pergaulan
anak remaja sekarang. Tetapi paksaan tersebut membawa efek yang tidak begitu
baik kepada kehidupan dan prestasi Irma selama sekolah. Tetapi disamping efek
negatif terselip juga efek positif yang dirasakan oleh penulis (irma erfiana).
Solusinya adalah
menjalani semuanya dengan senang hati dan menerima pastilah semua itu terasa
indah dan membawa kebaikan.
3.2 Saran
3.2 Saran
Janganlah melihat aturan tersebut dari kasa mata luar,
tetapi cermatilah apa yang ada didalam aturan tersebut, disetiap tindakan
pasatilah ada yang namanya dampak. Dampak positif maupun dampak negatif,
tergantung sikap kita menyikapai aturan tersebut. Jalanilah sesuatu dengan
senang hati dan ikhlas maka hal tersebut akan terlihat cepat dan menyenangkan.
WAWANCARA
Pada hari Minggu
tanggal 01 Desember dengan Ibu dari penulis (Irma erfiana) yaitu Ibu Warsini
yang dilaksanakan melalui Telepon.
Penulis : Bu,
mengapa dahulu ibu mengartur jam-jam yang membuat Irma merasa tertekan ?
Ibu : karena ibu
tidak menginginkan anak ibu menjadi anak yang tidak mempunyai aturan, aturan
tersebut suatu saat akan berguna entah itu kapan, yang pasti, aturan yang ibu
ajarkan dari kecil sebagai bekal anak ibu kelak.
Penulis :
mengapa ibu tidak memberi anak ibu kesempatan untuk bersekolah sesuai keinginan
Ia sendiri ?
Ibu : sebenarnya
ibu sudah mengatur itu dari sejak irma TK irma saya sekolahkan ke sekolah umum
dan Minya kesekolah agama SMPnya umum dan MANnya ke agama, ibu menginginkan Ia
merasakan bagaimana sekolah di umum dan bagaimana sekolah di agama supaya Ia
mendapatka ilmu agama dan ilmu umum.
Penulis :
bagaimana pendapat ibu mengenai perkembangan dan prestasi Irma?
Ibu :
alhamdulilah perkembangan irma tidak kalah dengan anak-anak yang dibebaskan
oleh oran tuanya, dan prestasinya tidak kalah dengan anak-anak yang lain, irma
adalah anak kebanggaan Ibu.
DOKUMENTASI
1.
WALI
KELAS DI MAN TEMPURSARI yang bernama Bapak Hariyono.
2. AKTA KELAHIRAN IRMA ERFIANA
3. PIAGAM KELULUSAN MAN TEMPURSARI
4. SURAT KETERANGAN LULUS DARI MAN TEMPURSARI
5. KARTU KELUARGA BAPAK PARUKI
6.
DAFTAR
NILAI SEMESTER AKHIR DI MAN TEMPURSARI
7. FOTO IRMA
ERFIANA (PENULIS)
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)