- Home »
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Rabu, 18 Desember 2013
ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
MAKALAH REVISI
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
yang
dibina oleh Ibu Indah Wahyu Puji Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd
oleh
Ana Nur Rohmatus
Saudah (130731615736)
Farisi Widodo (130731607261)
Ihdina Aulia
Putri (130731615740)
Ika Fajarwati (130731615694)
M. Syaeful Anam (130731616724)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Nopember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Bantu Sejarah.............................................................. 3
B. Bidang-bidang Ilmu Bantu Sejarah....................................................... 3
1. Arkeologi............................................................................................... 3
2. Epigrafi.................................................................................................. 4
3. Filologi.................................................................................................. 5
4. Genealogi.............................................................................................. 6
5. Kronologi.............................................................................................. 7
6. Numismatik........................................................................................... 8
7. Ilmu-Ilmu Sosial.................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sejarah
merupakan salah satu rumpun ilmu sosial. Sebagai sebuah ilmu, sejarah bersifat
objektif, logis, dan emperis. Sejarah bersifat objektif dilihat dari sudut
pandang peristiwanya. Logis memiliki pemahaman peristiwa-peristiwa dalam
sejarah tidak dikaitkan pada hal-hal yang ada kaitannya dengan mitos tapi lebih
mengutamakan akal (rasionalitas) dalam menganalisanya. Sedangkan sejarah
bersifat empiris, sejarah memiliki data-data atau sumber yang bisa digunakan
oleh para ahli sejarawan untuk menambah kevalidan isi dari penelitian.
Indonesia
sendiri merupakan negara yang kaya akan sejarah. Periodesasi itu dimulai pada
zaman prasejarah (pra aksara) hingga masa sejarah kontemporer (masa kini).
Sehingga, sejarawan baik dari Indonesia maupun luar negeri banyak melakukan
penelitian terhadap sejarah yang ada di Indonesia. Hal ini muncul permasalahan
bagi para peneliti sejarah dalam kaitannya interpretasi terhadap sejarah itu
sendiri. Dalam pelaksanaannya bidang ilmu sejarah belum bisa memberikan sebuah
pemahaman terhadap sumber-sumber sejarah yang diperoleh. Sejarawan memerlukan
ilmu-ilmu bantu lain agar dalam menginterpretasikan sejarah dapat mendapatkan
informasi maupun data yang akurat untuk penelitiannya. Sarono
Kartodirdjo, pelopor sejarawan sosial Indonesia menyarankan agar sejarawan
dalam berusaha memperoleh pemahaman sejarah secara utuh menerapkan pendekatan
yang dinamakannya pendekatan multi dimensional (multi dimention approach), atau
social scientific approach. Yang dimaksud ini adalah untuk mencapai kebenaran
sejarah yang obyektif, serta menyeluruh sejarawan harus menganalisanya dengan
berbagai pendekatan ilmu sosial atau dimensi ilmu sosial secara terkait.
Salah satu ilmu bantu sejarah adalah
arkeologi. Sejarawan tidak akan memperoleh data jika tidak menguasai (dibantu)
ilmu arkeologi, karena sumber-sumber sejarah yang didapat kebanyakan merupakan
benda-benda peninggalan (purbakala), sedangkan benda-benda purbakala dipelajari
didalam ilmu arkeologi.
Melihat
fenomena diatas, penulis tertarik untuk membuat sebuah karangan ilmiah yang
berjudul “Ilmu-ilmu Bantu Sejarah”. Dengan adanya tulisan ini membuat sejarawan
dan para pengamat sejarah baik dari kalangan akademik ataupun non akademik
untuk berhati-hati dalam mengintepretasikan sejarah. Karena diperlukan
pemahaman keilmuwan yang lain agar sejarah yang diteliti itu menghasilkan
sebuah informasi atau data yang akurat. Dengan demikian, sejarah tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu-ilmu yang lain tapi sejarah dengan ilmu-ilmu
yang lain memiliki sebuah ikatan yang saling berhubungan dan saling membutuhkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud
dengan Ilmu Bantu Sejarah?
2. Apa saja ilmu Bantu dalam bidang Ilmu Sejarah?
C. TUJUAN
1.
Untuk memahami tentang
ilmu bantu sejarah
2. Untuk
memberi pemahaman pada bidang-bidang ilmu yang memiliki kaitan dengan ilmu
sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Bantu
Sejarah
Ilmu
Bantu merupakan ilmu yang berguna untuk sejarah. Diantara ilmu bantu ialah
numismatik (ilmu mata uang dan medali), arkeologi, kronologi, dan sebagainya.
Ilmu bantu tersebut memiliki peranan penting bagi Ilmu Sejarah dan saling
memiliki kaitan satu sama lain. Para sejarawan juga membutuhkan ilmu bantu
untuk interpretasi serta merekontruksi dari peristiwa sejarah. Dengan bantuan
ilmu tersebut ilmu sejarah dapat memberikan sebuah informasi yang diperoleh
melalui sumber-sumber sejarah dengan lebih mendetail.
B. Bidang-bidang Ilmu
Bantu Sejarah
1. Arkeologi
Arkeologi
berasal dari bahasa Yunani, archaeo
yang berarti “kuno” dan logos “ilmu”.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Peninggalan
purbakala atau peninggalan arkeologi merupakan warisan sejarah dalam bentuk
visual. Benda-benda itu dikeluarkan lewat penggalian (excavasi).
Peninggalan purbakala sangat
penting artinya bagi rekronstruksi sejarah kebudayaan, di samping juga untuk
mengisi celah-celah yang tidak terekam oleh sumber-sumber tertulis. Sehingga
sejarawan membutuhkan ilmu arkeologi untuk penelitiannya. Misalnya, dalam
penelitiannya mengenai kerajaan Majapahit sejarawan memerlukan data melalui
benda-benda peninggalan dari kerajaan Majapahit agar interpretasi dan
rekontruksi dari peristiwa sejarah dapat menghasilkan informasi yang valid
meskipun dalam interpretasi terdapat subjektivitas sejarawan. Informasi
mengenai keberadaan kerajaan Majapahit pun dipelajari dalam ilmu arkeologi
melalui penggalian dalam hal ini dapat diketahui melalui adanya situs trowulan
yang setelah di excavasi ternyata menyimpan situs-situs Majapahit seperti patirtan
(kolam pemandian) ataupun benda lain seperti celengan hasil budaya pada masa
Majapahit dengan bentuk babi sudah menggambarkan adanya kemajuan dalam teknologi
melalui pembuatan celengan dari tanah liat selain itu dari data tersebut
sejarawan dapat menentang bahwa gambar-gambar Gajah Mada yang beredar sekarang
merupakan bukan rupa dari Gajah Mada melainkan gambar celengan yang beredar
pada masa Majapahit.
2. Epigrafi
Epigrafi
berasal dari kata up (di atas), graphien (menulis,tulisan). Epigrafi adalah
ilmu yang menyelidiki sejarah berdasarkan bahan-bahan tertulis, yaitu tilisan
kuno. Karena itu ada yang menyamakan epigrafi dengan paleografi (ilmu tentang
tulisan kuno). Tidak mengherankan bila epigrafi sering dihubungkan dengan
tulisan-tulisan pada prasasti. Memang penelitian terhadap prasasti sangat
penting bagi studi sejarah Indonesia kuno, sejak zamannya Krom hingga sekarang
tidak kurang dari 50% sebagai hasil rekonstruksi sejarah Indonesia kuna
berdasarkan penelitian prasasti. Namun juga tidak semua prasasti dapat
dimanfaatkan untuk keperluan itu.
Dibalik
itu juga perlu diketahui bahwa betapapun urgensinya prasasti sebagai sejarah,
tidak berarti prasasti merekam semua peristiwa pada zamannya. Prasasti hanya
merekam beberapa aspek tertentu seperti soal-soal politik, sosial, dan agama.
Kehidupan masyarakat pada umunya seperti ekonomi, seni, budaya, dan lain-lain
jarang atau sedikit sekali disinggung dalam prasasti. Karena bila ingin
mengetahui gambaran sejarah secara menyeluruh masih diperlukan sumber lain
seperti karya-karya sastra, peninggalan purbakala, berita-berita asing dan
lain-lain.
Tujuan
utama epigrafi adalah pembacaan tulisan kuna tanpa kesalahan. Hai ini sangat
ditekankan karena tulisan-tulisan kuna itu memang sukar dibaca oleh nernagai
sebab. Sebab-sebab itu antara lain :
a.
huruf-hurufnya rusak karena
bahan prasastinya aus akibat usia ataupun karena tangan-tangan usil,
b.
tiap-tiap periode bentuk hurufnya mengalami
perkembangan,
c.
huruf itu sendiri memang sudah
tidak terpakai lagi.
Lain
pada itu epigrafi juga bertugas menentukan usia, asal tulisan, serta menentukan
kesalahan-kesalahan yang menyelinap dalam teks kemudian membersihkannya. Belum
lagi bila prasasti itu sebagai prasasti turunan (tinulad) yang tidak jarang
menimbulkan kesulitan karena penyalinannya tidak cermat baik dalam aksara
maupun dalam bahasa. Dalam penerapannya sejarawan membutuhkan informasi melalui
sumber-sumber yang didapatkan ketika penelitian dilangsungkan. Adapun salah
satu sumber sejarah berupa prasasti. Untuk memahami isi dari prasasti
diperlukan ilmu bantu epigrafi. Ketika sejarawan tidak dapat memahami tentang
ilmu epigrafi tentu tidak akan mendapatkan informasi yang diinginkan. Misalnya,
ketika sejarawan meneliti tentang kerajaan Tarumanegara akan mendapatkan
sumber-sumber sejarah dari prasasti diantaranya prasasti Kebon Kopi. Dengan
bantuan ilmu Epigrafi maka peneliti mendapatkan data-data bahwa prasasti ini
ditulis dalam bentuk puisi anustubh
berarti kebudayaannya masih dipengaruhi budaya hindu dari India. Adapun isi
prasasti ialah adanya dua tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki
gajah Airawata, dua kaki gajah disini bukanlah bentuk kakinya seperti gajah
tetapi raja yang berkuasa pada masa tersebut hingga disamakan dengan gajah
dalam teologi hindu merupakan gajah mulia selain itu dapat diketahui bahwa raja
pada masa tersebut telah memeluk agama Hindu.
3. Filologi
Filologi
berasal dari kata Yunani philologia yang berarti kegemaran berbincang-bincang.
Perbincangan atau percakapan sebagai seni memperoleh perhatian khusus dari
bangsa Yunani. Makna itu kemudian berubah menjadi kata “cinta kepada kata”
sebagai pengejahwatanan pikiran. Ternyata makna itu terus bergeser ke
pengertian “perhatian terhadap sastra”. Terakhir menurut Wagenvoost makna kata
itu berubah lagi menjadi “studi terhadap sastra”.
Adapun
batasan lain tentang makna filologi sebagai berikut :
1.
Menurut kamus, istilah filologi
adalah ilmu yang menyelidiki kerokhanian suatu bangsa dengan kekhususannya atau
menyelidiki kebudayaan berdasar bahasa dan kesustraannya.
2.
Menurut Woordenboek der
Nederlandse Taal, filologi adalah berhubungan dengan bahasa dan sastra Yunani
dan Romawi, kemudian meluas kepada bahasa dan sastra bangsa lainnya.
3.
Menurut Webster New
International Dictionary, filologi selain memiliki pengertian seperti telah
dikemukakan, kemudian diperluas sebagai pengertian ilmu bahasa serta studi
tentang kebudayaan bangsa yang beradab seperti terungkap dalam bahasa, sastra,
dan agama mereka.
Pentingnya
sastra bagi sarana penelitian filologi, karena sastra bukan hanya milik bersama
masyarakat, bukan hanya diturunkan lewat generasik, namun sastra juga berfungsi
sebagai media ekspresi ide-ide untuk jangka waktu yang lama, pembentuk norma
bagi generasi sezaman maupun penerus. Sastra menampilkan gambaran kehidupan
yang mencakup hubungan antara masyarakat dengan orang-orang dan peristiwa yang
terjadi dalam batin manusia.
Dengan
ditemukannya teknologi cetak pada abad XV mutu perbaikan teks menjadi lebih
baik, di samping kemungkinan musnahnya suatu naskah makin kecil. Dengan jalan
demikian terjaminlah kelangsungan hidup teks-teks itu turun temurun. Lewat
teks-teks klasik itu para ahli filologi berhasil menggali nilai-nilai hidup
yang terkandung dalam kebudayaan lama.
Indonesia
sebenarnya merupakan khasanah raksasa bagi studi filologi, karena naskah-naskah
kunonya kebanyakan ditulis dan dibaca dengan huruf daerah. Isinya beraneka
ragam mulai sastra, dalam arti terbatas sampai masalah agama, sosial dan
sejarah. Yang sangat penting bagi studi sejarah ialah bahan mengenai bahasa
daerah, yang secara keseluruhan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang
kebudayaan Indonesia.
Dalam
penerapannya sejarawan merasa terbantu dengan adanya ilmu filologi semisal
ketika ditemukannya prasasti di daerah Talang Tuo, yang terdiri dari 14 baris
dalam bahasa Melayu kuno, dan ditulis dengan huruf pallawa. Dengan demikian
peneliti mengerti bahwa pada masa Sriwijaya telah mulai berkembang penggunaan
bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia dengan demikian dapat
diketahui juga perkembangan bahasa Melayu sendiri dari masa ke masa.
4. Genealogi
Genealogi
berasal dari kata gene, yaitu plasma pembawa sifat-sifat keturunan.Genealogi
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai perihal ilmu keturunan. Dahulu
kaisar-kaisar, raja-raja, atau orang-orang termuka membuat pohon silsilah
(family tree) untuk menunjukkan asal-usul leluhurnya. Peletak dasar ilmu
genealogi ialah J. Ch. Gatter (1727-1799), kemudian Q. Lorerirensa menerapkan
dalam penulisan ilmiah (1898). Pada kenyataannya, ilmu genealogi memiliki
peranan yang penting dalam sejarah semenjak manusia memasuki zaman sejarah,
khususnya menyangkut masalah tahta. Perhatikan misalnya pada prasasti Yupa dari
Muarakaman di Kutai. Prasasti itu dengan jelas memberitahukan silsilah Mulawarman
dengan leluhurnya. Dari prasasti itu dapat diketahui bahwa sedikitnya ada tiga
angkatan dalam keluarga, dimulai dengan raja Kudungga yang mempunyai anak
bernama Aswawarman, dan Aswawarman mempunyai tiga orang anak, seorang di
antaranya bernama Mulawarman. Yang menarik ialah bahwa pendiri keluarga
kerajaan (wangsakarta) ialah
Aswawarman, dan bukan Kudungga yang dianggap raja yang pertama. Dimungkinkan
sebelumnya Kudungga belum memeluk agama Hindu maka tidak disebut sebagai
pendiri kerajaan selain itu Kudungga belum sebagai raja karena munculnya sistem
kerajaan setelah munculnya Hindu di Indonesia dimungkinkan Kudungga hanyalah
seorang kepala suku yang menguasai beberapa suku. Sekarang timbullah
pertanyaan, mengapa genealogi menjadi begitu penting dalam studi sejarah kuna
(baik di Indonesia), khususnya bagi kelangsungan suatu dinasti atau tahta
kerajaan? Berbagai peristiwa sejarah yang besar seperti huru-hara, perang
saudara, pemberontakan suatu dinasti, salah satu penyebabnya merupakan faktor
keturunan.
5. Kronologi
Kronologi
atau ilmu hitung waktu terbagi menjadi tiga, yaitu kronologi historis,
kronologi teknis, dan kronologi matematik. Kronologi disebut juga sebagai
almanak atau tentang penanggalan, atau kalender. Apabila kronoligi historis
menunjukkan hitungan waktu (penanggalan) dalam konteks terjadinya sejarah.
Misalnya hari jadi Surabaya 31 Januari 1293, pecahnya pertempuran Surabaya pada
tanggal 10 November 1945, dan lain-lain. Maka kronologis teknis ialah hitungan
yang berkaitan dengan sistem almanak atau kalender. Kronologis historis
dinamakan pula sebagai kronografi. Dalam studi sejarah kronologis historis
merupakan tulang punggungnya. Tiap peristiwa tidak terpisahkan dari berbagai
waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dapat diruntut hubungannya dalam waktu.
Sebagai contoh, pada tahun 1275 Kertanegara mengirim ekspedisi Pamalayu ke
Sumatra. Akibanya Singasari kosong. Karena itu Wiraraja memberitahu Jayakatwang
bahwa saatnya telah tiba untuk bertindak, dan pada tahun 1292 Jayakatwang dari
Kediri melancarkan serangan terhadap Singasari, dan seterusnya. Di sini dapat diruntut
hubungan sebab akibat tentang ekspedisi Pamalayu dan serangan Jayakatwang dalam
bingkai waktu. Untuk menetapkan atau mencari angka-angka tahun dalam kronologi
historis berkaitan erat dengan kronologi teknis.
Kronologi
teknis atau sistem kalender (penanggalan) membahas sistem almanak atau
penanggalan suatu bangsa. Pertama sistem kalender berdasarkan perederan
bulan. Pemakaian kalender ini sebagai akibat sangat luasnya pengaruh perdaban
Eropa di dunia Internasional.
6. Numismatik
Numismatik
atau ilmu mata uang, mengkaji sejarah perkembangan mata uang dari zaman purba
sampai sekarang. Ditinjau dari nilai yang
dikandungnya, mata uang memiliki dua nilai : intrinsik dan nominal. Nilai
intrinsik ialah nilai berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat mata uang.
Nilai nominal ialah nilai tukar dari suatu satuan mata uang sebagaimana tertera
padanya. Sebagai contoh pada mata uang rupiah ada yang bernila nominal Rp.25,-
Rp.100,- Rp.500,- Rp.1000,- Rp.5000,- dan Rp.10.000,-
Bagi
kepentingan studi sejarah mata uang diantaranya memberikan data-data tentang
tokoh-tokoh pahlawan dari negara yang bersangkutan, nilai tukar, nama pejabat
yang berwenang, program tertentu dari suatu pemerintahan, seperti : Keluarga
Berencana (KB), pelestarian lingkungan, peringatan peristiwa-peristiwa
tertentu, pengaruh kebudayaan, dan lain-lain.
Dari
konteks sejarah ekonomi manfaat numismatik sangat jelas, karena nilai suatu
mata uang, dalam periode tertentu memberikan petunjuk bagaimana keadaan
perekonomian negara yang bersangkutan. Dari segi sejarah kebudayaan, persebaran
suatu mata uang juga memberikan gambaran sampai seberapa jauh pengaruh suatu
negara atau bangsa terhadap perekonomian bangsa lain. Sebagai contoh pengaruh
dalam alat pembayaran atau alat pertukaran internasional.
Persebaran
itu juga memberikan petunjuk bagaimana dan sampai sejauh mana luas pengaruh
politik suatu negara terhadap perekonomian dunia atau internasional.
Berdasarkan mata uang yang dikoleksi secara kronologis dapat dipakai sebagai
bahan untuk merekonstruksi sejarah suatu negara atau suatu dinasti. Seperti dikemukakan,
di atas mata uang memiliki bahan atau data-data sejarah yang diperlukan.
Sebagai
contoh, derham adalah mata uang kerajaan Samudra Pasai, Aceh yang mana
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia serta mengeluarkan mata uang
emas. Derham sendiri berasal dari Sultan Muhammad Malik Az-Zahir (1297-1326).
Melihat hal tersebut dimungkinkan telah terjadi hubungan bilateral antara Aceh
dengan Negeri Luar dalam bentuk perdagangan antara penduduk Aceh dengan gujarat
dari Arab. Hubungan tersebut tidak hanya berlangsung pada perdagangan, tetapi
juga kebudayaan. Hal ini dapat ditunjukkan melalui mata uang Samudra Pasai.
Selain itu dimungkinkan para gujarat juga mengajarkan cara pembuatan mata uang
emas.
7. Ilmu-ilmu Sosial
Semua
cabang ilmu sosial seperti politik, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi,
psikologi dan lainnya juga merupakan ilmu bantu sejarah. Hal itu disebabkan
karena manusia sebagai mahkluk sosial dalam berbagai aspek kehidupannya tidak
terlepas dari aspek-aspek lainnya. Bahkan di kalangan para ahli berbeda
pendapat dalam menempatkan sejarah, apakah termasuk ilmu sastra atau ilmu
sosial. Oleh karena itu studi sejarah yang komprehensip dan meltidimensional
memerlukan bantuan konsep-konsep ilmu-ilmu sosial untuk menjelaskan suatu
gejala sejarah (social scientific approach). Berdasarkan kenyataan ini,
sebagian sejarawan menempatkan sejarah dalam kelompok ilmu sosial. Salah satu
contoh penggunaan ilmu sosial sebagai ilmu bantu ialah peggunaan ilmu geografi.
Seperti yang diketahui banyak prasasti pada masa kerajaan Tarumanegara
ditemukan disekitar sungai salah satunya prasasti Citarum. Dimungkinkan
masyarakat memiliki kaitan yang erat dengan lingkungannya salah satunya
pemanfaatan sungai karena air merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia.
Selain itu dengan ditemukannya saluran irigasi dimungkinkan telah dimanfaatkan
sungai untuk mengairi lahan pertanian. Pada prasasti Tugu juga disebutkan usaha
pembuatan saluran pada bulan-bulan Januari dan Februari karena pada bulan
tersebut Jawa Barat paling lebat turun hujannya. Dengan demikian usaha tersebut
untuk mengatasi banjir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Ilmu Bantu Sejarah
Merupakan ilmu yang berguna untuk sejarah kaitannya untuk memberikan sebuah
informasi dalam sumber-sumber sejarah.
2.
Bidang-bidang Ilmu
Bantu Sejarah, diantaranya:
a.
Arkeologi
b.
Epigrafi
c.
Filologi
d.
Genealogi
e.
Kronologi
f.
Numismatik
g.
Ilmu-ilmu Sosial
DAFTAR RUJUKAN
Kuntowijoyo
.2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta
: Tiara Wacana
Luky,
Dwi. 2011. Ilmu-ilmu Bantu Sejarah. (Online), dalam ProQuest http://dwiluky.wordpress.com/2011/07/02/ilmu-ilmu-bantu-sejarah/
di akses
7
September 2013
Yusuf,
Dede. 2012. Ilmu-ilmu Bantu Sejarah. (Online), dalam ProQuest http://dedeyusuf-29.blogspot.com/2012/01/ilmu-ilmu-bantu-sejarah.html
di
akses 7 September 2013
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)