Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Jumat, 06 Desember 2013



PROSES KESUKSESAN HINGGA KEBANGKRUTAN USAHA
PERDAGANGAN KAIN BAPAK DJARI PADA TAHUN
1960-1970


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU SEJARAH
Yang di bina oleh Ibu Indah W.P.U, S.Pd., M.Pd




Oleh:
Ardhaniswara
130731607255










UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
DESEMBER 2013





 
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah, makalah ini berjudul Proses Kesuksesan Hingga Kebangkrutan Usaha Perdagangan Kain Bapak Djari Pada Tahun 1960-1970
Pada kesempatan kali ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada  Ibu Indah W.P.U, S.Pd., M.Pd  yang senantiasa memberikan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung hingga terselesaikannya makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu masukan dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
Terima kasih.

Malang, Desember 2013                   


 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesuksesan adalah suatu hal iningi dicapai oleh semua orang. Dalam mencapai kesuksesan jalan yang ditempuh pun tidaklah mudah. Untuk mencapainya perjuangan panjangpun harus ditempuh. Seperti halnya Bapak Djari dalam memulai usahanya sempat mengalami kesulitan. Apalagi tempat tinggal beliau bukanlah di kota besar yang mampu mendukung usaha beliau.
Seiring dengan berjalannya waktu usaha dagang kain yang beliau kerjakan mulai membuahkan hasil. Puncaknya pada tahun 1965 an beliau mengalami puncak kejayaan hingga dapat dikatakan sebagai orang terkaya di kecamatannya. Namun tidak lama kemudian berkat kesalahannya sendiri usaha yang dilakukan mengalami kebangkrutan. Penyebab kebangkrutannya lah yang menarik untuk dibahas pada makalah ini karena dapat dijadikan pelajaran bagi kita.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana awal mula usaha perdagangan kain Bapak Djari hingga mencapai kesuksesan?
2.      Apa sajakah yang menyebabkan usaha perdagangan kain Bapak Djari mengalami kebangkrutan di tahun 1970?

C.     Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan awal mula usaha perdagangan kain Bapak Djari hingga mencapai kesuksesan
2.      Untuk mendeskripsikan apa saja yang menyebabkan bangkrutnya usaha Bapak Djari

D.    Metode Sejarah
1.      Pemilihan Topik
Dalam memilih topik tentang proses kesuksesan hingga kebangkrutan usaha perdagangan kain bapak Djari pada tahun 1960-1970, karena penulis ingin menceritakan perjalanan usaha perdagangan kain bapak Djari yang sukses hingga bangkrut dalam kurun waktu yang relatif singkat yaitu hanya sekitar sepuluh tahun saja. Namun, disini penulis tidak dapat menceritakan semua karena narasumber tidak ingin hal-hal tertentu diketahui semua orang.
2.      Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan dua orang anak dan adik keponakan dari bapak Djari. Dengan mewawancarai dua orang narasumber penulis berharap dapat membandingkan informasi yang diberikan sehingga dapat diketahui perbedaannya.
3.      Kritik
Dari hasil wawancara dari dua orang narasumber yaitu anak dan keponakan dari bapak Djari didapatkan sebuah perbandingan yaitu, anak bapak Djari menyebut bahwa penyebab kebangkrutan usaha bapaknya karena adanya gangguan dari wanita lain, sedangkan keponakannya menjelaskan bahwa penyebabnya adalah kondisi pasar yang kurang menguntungkan.
4.      Interpretasi
Dari hasil wawancara penulis dapat menginterpretasikan bahwa tidak heran jika di tahun ‘60 an bapak Djari dapat meraih kesuksesan karena beliau adalah anak petani yang ingin maju dan pekerja keras. Namun sebagai manusia biasa beliau juga sempat melakukan kesalahan yaitu dengan memiliki wanita simpanan yang pada akhirnya menyebabkan usahanya bangkrut, terlepas dari kondisi ekonomi yang pada saat itu memang sulit. Jika dilihat pada saat ini hal tersebut memang tidak asing lagi banyak para pengusaha sukses yang hancur hanya gara-gara seorang wanita.
5.      Historiografi
Pada BAB I penulis memulai dengan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode sejarah. Pada BAB II penulis mencoba membahas apa saja yang ada pada rumusan masalah, dilanjutkan pada BAB III sebagai penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Awal mula usaha kain Bapak Djari hingga sukses
Djari dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 6 September 1917. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, Jaikem, Katemi, dan Sardjiono. Ayahnya, Kaidi adalah seorang petani dan peternak kerbau yang sukses di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Ibunya Pangatun adalah seorang pedagang makanan di pasar Sebo, Bandung, Tulungagung. Bapak Djari hidup ditengah-tengah keluarga sederhana, yaitu keluarga petani. Namun hal ini tidak menyurutkan niat beliau untuk maju dan sukses.
Semasa kecil Bapak Djari sudah terbiasa bekerja keras, dengan membantu orang tuanya di sawah dan berdagang di pasar. Riwayat pendidikan beliau hanya sampai dengan sekolah rakyat (SR) setingkat SD. Namun kemampuan beliau cukup menonjol dibandingkan teman temannya. Sepulang sekolah beliau selalu membantu orang tuanya berdagang di pasar. Melihat kerja keras dan semangat sang ibu dalam bekerja bliaupun akhirnya termotivasi untuk menjadi seorang pedagang yang sukses. Pada tahun 1950-an beliau menikah dengan sorang wanita yang berasal dar trenggalek bernama Winarti. Beberapa tahun setelah menikah tepatnya tahun 1961 mereka dikaruniai seorang putri bernama Suyatmi, yang saat ini berprofesi sebagai seorang guru SMA negeri di Kota Blitar.
Sejak muda beliau sudah memulai berdagang kecil-kecilan. Awalnya beliau berjualan sepeda di pasar. Namun seiring berjalannya waktu usahanya tidak berjalan lancar. Sehingga beliau sempat beralih untuk berjualan yang lainnya. Namun, setelah itu beliau menemukan ide untuk membuka usaha baru yaitu berdagang kain. Tepatnya kain batik tulis maupun batik cap dari Trenggalek. Kain-kain tersebut beliau pasarkan tidak hanya di Trenggalek dan Tulungagung, namun beliau memasarkannya di Sumatera dan Kalimantan. Di Kalimantan kain yang dibawanya sukses dipasaran sehingga Kalimantan sempat menjadi tempat utama untuk berjualan. Berkat kejeliannya dalam membaca pasar, uang hasil menjual kain ia belanjakan untuk membeli intan dan permata dari Martapura yang selanjutnya beliau jual kembali sesampainnya di Jawa.
Hal ini berlangsung selama bertahun tahun tepatnya sekitar tahun 1960 hingga tahun 1970 an. Bisa dikatakan saat inilah masa kejayaannya bapak Djari. Dari hasil ini beliau dapat membeli beberapa truck untuk mengangkut barang dagangan yang beliau kirim ke luar Jawa. Seiring berjalannya waktu barang dagangannya yang ia pasarkan tidak hanya kain(batik) namun juga tembakau bahkan juga candu yang diduga  ia peroleh dari China. Pada masa kejayaannya beliau sempat menjadi buronan tentara dan polisi dari Sumatera karena berjualan candu. Namun entah ilmu apa yang dimilikinya sehingga beliau tidak pernah tertangkap hingga akhir hayatnya. Ada cerita lucu mengenai usaha penangkapan beliau oleh para tentara dan polisi dari Sumatera. Para polisi dan tentara sengaja mengejar beliau sampai ke pulau Jawa. Namun sesampainya di Tulungagung orang pertama yang ditemui dan ditanyai polisi adalah bapak Djari sendiri, namun polisi tersebut tidak mengenalinya sehingga bapak Djari pun dengan mudah lolos. Kasus tersebut dengan begitu saja telah berhenti dan beliau tidak pernah tertangkap. Dari hasil inilah dapat dikatakan pada waktu itu beliau adalah orang terkaya di kecamatannya. Dengan hasil yang berlimpah sebagai anak pertama beliau dapat menyekolahkan anak dan keponakan-keponakannya hingga di perguruan tinggi sehingga banyak yang menjadi guru atau dosen. Beliau adalah orang yang sangat mencintai keluarganya, dengan banyak dibuktikan melalui tindakannya yang tidak sungkan untuk membantu adik dan para saudaranya.

2.      Penyebab kebangkrutan usaha Bapak Djari di tahun 1970
Setelah kurang lebih 10 tahun menggeluti usaha perdagangan kain tersebut bapak Djari sempat merasakan indahnya dipuncak kejayaan. Akibat dari hobi dan kekhilafannya beliaupun mengalami kebangkrutan. Sejak remaja beliau memiliki hobi menonton pertunjukan tayub. Disinilah perkenalan beliau dengan dunia pertayuban yang berakhir pada kebangkrutannya. Dari kebiasaan menonton tayub beliau menjadi sering pulang malam dan bahkan pulang pagi. Hal inilah yang berakibatkan pada perceraiannya dengan istrinya.
Sejak bercerai dari istrinya beliau mulai menggandeng para sinden di acara tayub. Namun banyak diantara mereka yang hanya mau dengan hartanya saja. Dengan kata lain bapak Djari hanya diporoti saja. Selama bertahun-tahun beliau hidup dalam dunia gkanour dengan para sinden. Di awal tahun 1970 usaha beliau mulai mengalami kemunduran. Namun beliau belum sadar dengan apa yang dilakukannya dengan para sinden inilah yang menyebabkan kemunduran usahanya karena konsentrasi nya dalam bekerja sudah terpecah. Dan tidak heran jika sejak beliau dekat dengan para sinden masalah-masalah pun mulai muncul dimulai dengan perceraiannya hingga bangkrutnya usaha yang sudah dibangunnya sejak lama.
Hanya penyesalan yang di dapat jika mengiat kejadian tersebut. Bapak Djari menyadari bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang bisa khilaf. Namun berkat kekhilafannya inilah beliau menemui kehancurannya. Di saat kebangkrutannya diperkirakan kondisi ekonomi juga sedang tidak stabil. Beliau sedikit tergugah saat menyadari bahwa di saat yang tidak menguntungkan para wanita yang dulu dekat dengannya sedikit deni sedikit mulai menjauhinya.
Beberapa tahun kemudian beliau bisa bangkit dan memulai usaha barunya tentunya juga dengan semangat yang baru pula. Saat itulah beliau berniat mengajak rujuk kembali kepada istrinya yang dulu. Akan tetapi istrinya sudah terlanjur sakit hati dan tidak mau rujuk dengannya. Beliaupun menyadari akan kesalahannya di masa lalu. Beliau juga ingin merubah hidupnya ke arah yang lebih baik
Menjelang masa tuanya beliau mulai memikirkan kembali tentang pasangan hidup yang akan merawatnya. Yang mencengangkan beliau menikahi pembantu rumah tangganya yang dulu merawat anak-anak nya pada sekitar tahun 1975 an. Hal ini juga menjadi pertentangan di keluarga besar. Terutama orang tua bapak Djari sangat menentangnya. Namun, pernikahannya berlangsung hingga akhir hayatnya.dan di akhir hayatnya beliau hidup dengan kesederhanaan dan jauh dari kemewahan.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Untuk mencapai kesuksesan cobaan silih berganti namun jika sudah dapat mencapainya, mempertahankan jauh lebih sulit dari pada mendapatkannya. Dengan apa yang dialami Bapak Djari kita dapat menjadikannya sebagai contoh agar dapat mempertahankan kesuksesan.
B.     Saran
Disaat kita sudah berada dalam kesuksesan hendaknya kita hati-hati dan tidak mudah tergoda dengan sesuatu yang tidak baik. Karena jika tidak berhati-hati kehancuran akan membayangi diri kita.




Daftar Rujukan
Narasumber 1
Nama                           : Suyatmi
Umur                           : 52 tahun       
Alamat                                    : Desa Kuningan rt 03 rw 01 kec. Kanigoro kab. Blitar
Pekerjaan         : Guru
Narasumber 2
Nama                           : Subani
Umur                           : 56 tahun       
Alamat                                    : Desa Bantengan, kec. Bandung kab. Tulungagung
Pekerjaan         : Wiraswasta.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive