Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Minggu, 08 Desember 2013


SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUMPAS ALIRAN SESAT KI SUPARDI DI MADURA SUMENEP


MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah Wahyu, M.Pd



oleh:

Farisi Widodo
130731607261


Description: https://docs.google.com/document/d/1IPRE2yI4HAyanrYpEpNPjd3FaEsGVQYV-cLjqF9NPuE/pubimage?id=1IPRE2yI4HAyanrYpEpNPjd3FaEsGVQYV-cLjqF9NPuE&image_id=1OkY7Gd8Cr5B0nnECVTL_VCxL27UvmxDRVWLt8snDBUASBxI



UNIVERSITAS NEGERI  MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yang berjudul Sejarah Mulyadi Dalam Keikutsertaannya Menumpas Aliran Sesat ki Supardi.
Dalam penyusunan makalah, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indah Wahyu, M.Pd selaku pembimbing yang selalu memberikan pengarahan untuk penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah memberikan dukungan agar makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu penulis untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.






Malang, 04 Desember 2013



Penulis


DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang………………………………………………………………
2.      Rumusan Masalah……………………………………………………………
3.      Tujuan………………………………………………………………………..
4.      Metode Sejarah………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah datangnya ki supardi dan menyebarkan aliran sesat ajarannya di Madura Sumenep…………………………………………………………………….
2.2. Penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep……………………...

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………..
3.2. Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Aliran sesat adalah aliran agama yang dianggap oleh kebanyakan orang bahwa aliran agama tersebut menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya, khususnya dalam agama islam. Walaupun sudah jelas dituangkan dalam Firman Allah SWT: “pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu” (Al-Maidah 5:3). Merebaknya aliran-aliran yang bertentangan dengan esensi ajaran islam yang seharusnya berpedoman pada kitab suci Al-Quran yang menjadi landasan manusia untuk bertingkah laku. Bukan sebaliknya mengikuti ajaran yang mereka buat sendiri. Tentu helahirkan problematika yang serius, mengingat tidak adanya perubahan aturan ibadah yang yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Aliran sesat yang dimaksud adalah istilah khas kaum muslimin indonesia atau sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan diri bagian dari islam tetapi sebenarnya menyimpang dari islam. Hal yang ini lah yang dilakukan oleh ki Supardi yang menurutnya dia adalah orang yang benar-benar tahu tentang islam dan menghasut masyarakat untuk menjadi pengikutnya.
oleh karena itu, penulis pertujuan untuk menulis makalah ini yang bertemakan “aliran sesat” agar masyarakat, khususnya pembaca agar tetap waspada dan membekali diri dengan ajaran ajaran agama yang benar menurut syareat islam karena aliran sesat bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. tetapi tujuan utama adalah remaja karena remaja kurang memahami ajaran agama islamyang benar. serta memberi informasi tentang ajaran agama sesat yang ada di indonesia khususnya Madura, Sumenep.

  1. Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa ki Supardi datang dan kemudian menyebarkan aliran sesat di Sumenep?
1.2.2 Bagaimana penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep?
3.   Tujuan
1.3.1 Untuk mendeskripsikan mengapa ki supardi datang dan kemudian menyebarkan aliran sesat di sumenep.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan bagaimana penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep.
4.   Metode Sejarah
      a. Pemilihan Topik

        1.       Kedekatan Emosional
      ki Supardi mengajarkan aliran sesat islam di Sumenep karena dia ingin dianggap sebagai orang yang benar-benar tahu tentang seluk beluk agama islam yang sebenarnya. Dan dia ingin di anggap sebagai ulama yang mempunyai pandangan tentang agamaa islam yang menurutnya itu adalah paling benar. Tetapi, ajarannya sangat menyimpang dari ajaran agama islam yang ada dalam kitab suci Al-Quran. kemudian aliran sesat yang diajarkan oleh ki supardi di tentang oleh Mulyadi dan para ulama yang ada di Desa Lapa Laok, kecamatan Dungkek , Kabupaten Sumenep. mereka menganggap ajaran ki supardi itu sesat, tidak benar dan tidak boleh diikuti. Oleh karena itulah penulis menulis awal datangnya ki supardi ke sumenep sampai ki supardi di usir dan dibubarkannya pengikut ajaran sesat itu.
2.Kedekatan Intelektual
Untuk keabsahan makalah ini, penulis sumber-sumber, baik melakukan wawancara dan mengambil data dari internet untuk membandingkan hasil yang didapat. Dalam pemilihan topik ini, penulis bertujuan untuk memberian informasi kepada masyarakat, khususnya pembaca agar mengetahui dan waspada terhadap ajaran agama islam yang tidak benar dan bisa menjerumuskan kita dalam hal-hal yang di larang oleh agama islam. karena ajaran aliran sesat itu berada di tengah-tengah masyarakat, jika kita tidak waspada dan tidak di bekali dengan pengetahuan tentang agama islam yang cukup , maka kita akan terjerumus kedalam aliran sesat itu.
b. Heuristik
Pengumpulan data dan sumber-sumber yang dilakukan penulis untuk makalah “Sejarah Mulyadi Dalam Keikutsertaannya Menumpas Aliran Sesat ki Supardi” yaitu dengan melakukan wawancara terhadap Mulyadi sebagai orang yang telibat langsung dalam penumpasan aliran sesat itu (primer). dan yang kedua adalah Male sebagai narasumber yang kedua untuk membandingkan data agar mendapat data yang valid. Penulis juga mengambil beberapa data dari berita internet untuk menambahkan data agar makalah tersebut di percayai keberadaannya.
            c. Kritik
1.   Kritik Eksternal
dari Narasumber yang telah penulis wawancarai, ada beberapa pendapat yang berbeda antara kedua narasumber, yaitu dari Mulyadi mengatakan bahwa ki supardi datang ke sumenep untuk menyebarkan ajaran sesatnya itu. sedangkan Narasumber yang kedua, Male mengatakan bahwa ki supardi datang dari Jawa ke madura untuk mencari saudaranya yang ada di sumenep dan untuk mengajarkan ajarannya pula. Dari informasi yang berbeda itu, mungkin mereka tahu asal ki supardi itu dari sumber yang berbeda pula. sehingga mereka mempunyai penafsiran yang berbeda.
2.   kritik Internal
dari wawancara yang telah dilakukan, memang benar kalau aliran sesat itu tidak boleh diikuti dan harus dihindari, karena aliran sesat bertentangan dengan ajaran islam yang berpedoman pada kitab suci Al-Quran. maka dari itu, aliran sesat itu harus di musnahkan dan di bubarkan.
d. Interpretasi
Dari wawancara dan data-data yang yang telah ada, penulis berpendapat bahwa memang aliran sesat itu adalah menyimpang dari ajaran islam. kita harus perteguh iman agar bisa memilih dan menilai ajaran sepeerti apakah yang harus di ikuti dan harus di hindari.
e. Historiografi
Dalam historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, pendahuluan ini berisi tentang. penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data dari internet yang dapat memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi. Kemudian dilanjutkan pada Bab II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan inti makalah, tepatnya jawaban dari rumusan masalah, pembahasan ini berisi tentang perjalanan hidup ki  supardi datang ke Sumenep dan menyebarkan aliran sesatnya , lalu kemudian ditumpaskan oleh mulyadi dan masyarakat sumenep, khususnya Desa Lapa Laok . Dan yang terakhir Bab III penutup yaitu berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.




BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Sejarah supardi datang dan menyebarkan aliran sesat islam di Sumenep
Ki Supardi dulunya adalah orang jawa yang tinggal di daerah Surabaya yang kemudian datang ke Madura, di wilayah Sumenep. Lalu kemudian pada tahun 1995 beliau datang ke Sumenep untuk mencari saudaranya yang sudah lama tidak ditemuinya, Ki supardi pada saat itu berusia sekitar 42 tahun tetapi tidak mempunyai istri dan anak. Karena beliau tidak mempunyai siapa-siapa lagi di jawa, beliau memutuskan untuk tinggal di sumenep dan dianggapnya masyarakat di sekitar itu adalah saudara karena mereka sangat ramah dan sangat menjaga silaturrahim antara manusia.
Setelah tinggal di Sumenep, beliau tidak langsung bekerja dan tidak mau beristri, tetapi beliau medirikan pesantren yang terletak di sumenep daerah Tarate. Ki supardi dikenal sebagai orang yang ramah dan peduli terhadap sekitar. Dalam hal agama, beliau sering menyampaikan ceramah agama pada pengajian-pengajian yang dilakukan masyarakat dan sering diundang oleh masyarakat untuk memimpin acara tahlilah dan lain-lain. Oleh karena itu, Dalam mendirikan pesantren tersebut, beliau di bantu oleh masyarakat di sekitar wilayah itu untuk membangun pesantren yang akan diajari oleh Ki Supardi, bantuan tersebut yaitu berupa dana yang dihasilkan oleh masyarakat dari mendapat amal di jalan-jalan, dan bantuan tenaga pekerja yang dilakukan masyarakat untuk membangun pesantren tersebut.
Karena kepercayaan itu lah masyarakat percaya jika mereka ikut dalam pesantren itu, mereka bisa mendapat pengajaran agama yang berharga dan mereka bisa lebih menekuni pengajaran agama lebih mendalam dari ki Supardi, kemudian masyarakat banyak yang ikut dalam pesantren itu. Pesantren itu tidak mewajibkan pengikutnya untuk tetap tinggal di dalam pesantren, tetapi mereka tetap bisa pulang kerumah masing-masing dan bisa kembali ketika ada pengajian atau ada perkumpulan yang dilakukan oleh ki supardi.
setelah pesantren itu sudah lumayan mempunyai banyak pengikut dan mendapat kepercayaan dari masyarakat, maka muncul lah niat buruk ki supardi untuk menyesatkan mereka, beliau tidak lagi berpedoman pada pada Al-Quran dan Firman-firman Allah. Beliau mengaku bahwa ajaannya itu lebih benar dan apa yang dikatan beliau itu adalah Wahyu dari Allah SWT.
Ajarannya itu antara lain :
·         Tidak perlu sholat dan puasa
Ki Supardi menyuruh pengikutnya untuk tidak sholat lima waktu dan puasa di bulan Ramadhan. karena menurutnya sholat itu sunnah dan puasa itu juga sunnah dan itu tidak berdosa, karena bagaimanapun manusia hidup untuk bersenang senang dan jika mati akan tetap masuk surga.
·         Sholat bisa dilakukan dimana saja dan tidak usah Wudhu
beliau membolehkan sholat tetapi sholatnya tidak boleh di masjid atau dilanggar. Tetapi sholat itu bisa dilakukan dimana saja, seperti di teras rumah, di jalanan, di sawah dan di pantai. Meskipun pada saat itu sudah banyak masjid dan laggar di daerah-daerah itu. Untuk melakukan sholat tidak perlu berwudhu, karena beliau berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan sampai dewasapun manusia itu suci.
·         Ritual Gumuh bersama wanita
Ritual Gumuh adalah ritual yang dilakukan ditengah pantai pada tengah malam yang dilakukan oleh Ki supardi dengan perempuan. Tujuannya adalah untuk membuat wanita itu cantik.
Itu adalah hal-hal yang di ajarkan oleh ki Supardi kepada pengikutnya dan ajarannya itu harus dilakukan.
Mayoritas pengikut ki supardi adalah para remaja. Jadi saat ki supardi mengamalkan aliran sesatnya itu, beliau mempengaruhi mereka secara pelan-pelan dan terbukti mereka secara tidak sadar mengikuti ajaran ki supardi itu. Tetapi tidak semua pengikut ki supardi mengikuti ajarannya, ada beberapa pengikutnya yang menentang ajaran ki supardi itu bahkan mereka meyakinkan pengikut yang lain untuk tidak mempercayai ajaranya itu karena ajarannya itu sesat. Akhirnya pengikut yang menyadari bahwa ajaran ki supardi itu sesat keluar dari perkelompokan itu dan mengatakan kepada masyarakat bahwa ki supardi adalah pengikut aliran sesat. Meskipun masyarakat sudah tahu bahwa ajaran islam yang dilakukan ki supardi itu sesat, tidak ada tindakan dari masyarakat untuk mengusir atau membubarkan kelompok aliran sesat itu karena mereka takut kepada Ki supardi yang katanya mempunyai kekuatan ghaib, seperti bisa menghilang jika melihat dedaunan hijau , tidak suka makan nasi tetapi hanya makan pisang dan buah-buahan, tidak suka tempat terang dan selama dia menyebarkan aliran sesatnya itu, dia tidak pernah keluar dan hanya pengikutnya yang menyebarkan aliran sesat itu.


2.2  Penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep
Meskipun aliran sesat itu telah berada ditengah-tengah masyarakat, tidak ada masyarakat yang ikut dalam aliran itu. Sehingga ki supardi dan pengikutnya itu memilih untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke yang lain di daerah Sumenep dan menutup pesantrennya itu. Dengan berpindah-pindah itu, Ki supardi dan pengikutnya itu medapat tambahan pengikut dari desa-desa yang pernah dia kunjungi, seperti di Desa Gapura, Anduleng, Batang-batang, Jadung dan terakhir di Desa Lapa Laok.
Di desa Lapa Laok sendiri, ada seorang ulama besar yang baru datang dari Mekkah. Beliau adalah KH. Mustofa Zaini. Beliau tinggal di Mekkah kurang lebih sekita 10 tahun untuk menuntut ilmu dan pada tahun 1997, Beliau pulang ke Madura tepatnya Desa Lapa Laok karena beliau mempunyai pesantren dan Madrasah yang Beliau pimpin.
Mendengar bahwa di desa Lapa Laok ada sebuah aliran sesat yang akan berkembang dan akan menjerumuskan masyarakatnya, KH. Mustofa Zaini segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan masyarakatnya dari aliran sesat itu. Beliau lalu mendirikan perkumpulan untuk masyarakatnya seperti Angsor, Banser, keamanan desa untuk segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan dari luar dan pengajian-pengajian lainnya yang langsung di ketua oleh beliau sendiri. Tujuan beliau adalah untuk menjaga masyarakatnya untuk tetap waspada dan memperteguh iman agar mereka tidak gampang dipengaruhi oleh aliran-aliran sesat.
Merasa ki Supardi tersaingi oleh KH. Mustofa dalam menambah pengikutnya, Karena pada saat itu, pengikut KH. Mustofa lebih banyak dari pengikut ki Supardi. Kemudian Ki supardi berencana untuk menculik dan membunuh KH. Mustofa karena ki Supardi menganggap bahwa jika pemimpin mereka di culik dan kemudian di bunuh, maka semua pengikut KH. Mustofa akan bisa tunduk dan menjadi pengikut Ki supardi itu.
Tiba lah malam ketika KH. Mustofa melakukan sholat Sunnah sekitar jam 03.30 pagi, Diculiklah KH. Mustofa oleh para pengikut Ki Supardi dan akan dibawa  ke tempat yang sepi untuk dibunuh. Ketika di dalam truk, KH. Mustofa telah beberapa kali untuk di bunuh, tetapi clurit yang mereka gunakan tidak mempan ke tubuh beliau. di tengah perjalan, truk tersebut diberhentian oleh keamanan yang menjaga di desa dan banser juga ikut serta menjaga. Mengetahui bahwa yang berada didalam truk itu adalah pemimpin mereka, kemudian mereka mengamankan KH. Mustofa ke tempat yang aman, dan para pengikut Ki supardi itu di kejar oleh masyarakat. Mulyadi adalah salah satu orang memberitahukan kepada masyarakat bahwa pemimpin mereka diculik , kemudian Mulyadi dan para masyarakat yang lain mengejar pengikut ki Supardi dengan membawa senjata tajam.
Berhasil dikejar, kemudian terjadi yang namanya carok antara pengikut ki supardi dengan masyarakat di Lapa Laok. Dari pengikut supardi, ada 3 orang tewas pada kejadian itu dan yang lain melarian diri. Dari masyarakat Lapa Laok yang meninggal 1 orang bernama Ridawi terkena senjata tajam.
Penyerbuan itu tidak lantas selesai, tetapi Mulyadi dan masyarakat menyerbu tempat-tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian mereka dan membakar, melempari batu ke tempat itu. Dan membakar rumah yang menjadi pengikut aliran sesat ki Supardi, seperti Di gapura, anduleng dan batang-batang. Masyarakat tetap mencari keberadaan ki supardi untuk di bunuh. Tetapi Mulyadi mendengar bahwa ki Supardi telah melarikan diri ke Surabaya dan disana dia telah dipenjara karena aliran sesat itu telah dilaporkan kepada polisi. Dan semua pengikut-pengikut supardi telah di bubarkan dan mengikuti ajaran agama yang benar sesuai dalam Al-Quran.
Kabar yang beredar pada tahun 2003 adalah bahwa supardi kembali ke Madura, bukan di daerah sumenep. tetapi sekitar pamekasan,tidak tinggal seperti orang biasa, tidak lagi melakukan ajaran atau aliran sesat yang dilakukannya di Sumenep.


BAB III
PENUTUP


1.     Kesimpulan
Aliran sesat adalah aliran agama yang dianggap oleh kebanyakan orang bahwa aliran agama tersebut menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya, khususnya dalam agama islam. sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan diri bagian dari islam tetapi sebenarnya menyimpang dari islam. Hal itulah yang dilakukan Ki supardi saat beliau datang ke di Madura, sumenep. Awalnya beliau datang hanya untuk mencari saudaranya tetapi kerena masyarakat yang ramah, beliau memutuskan untuk tinggal disana dan medirikan pesantren lalu mengajarkan aliran sesatnya itu.
Kemudian beliau berpindah-pindah dalam mengajarkan aliran sesatnya itu. Ketika merasa tersaingi oleh ajaran agama islam yang lain, ki supardi menyuruh pengikutnya untuk menculik dan membunuh ketua dari pemimpin islam itu. Tetapi niatnya itu gagal, dan malah pengikut ki supardi yang dapat di bunuh lalu dibubarkan oleh masyarakat dan ki supardi sendiri kabur dari sumenep ke surabaya.
2.     Saran
Aliran sesat memang bertentangan dengan ajaran agama. Terlepas dari itu, faktor lain adalah dari pengikutnya sendiri yang gampang di pengaruhi oleh aliran-aliran dari luar. Kurangnya keteguhan iman dan pemahaman yang lebih tentang agama islam menjadi salah satu pemicu seseorang bisa terpengaruh oleh ajaran atau aliran sesat. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terpengaruh oleh aliran sesat, maka hendaknya khususnya para remaja untuk memperteguh iman dan mendalami ilmu-ilmu agama karena itu akan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
DAFTAR RUJUKAN

Narasumber :

  • Nama               : Mulyadi
TTL                 : Sumenep, 02 Februari 1975
Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat            : Jalan cemara Udang desa Lapa Laok, Kec. Dungkek , Kab. Sumenep.
  • Nama               : Male
TTL                 : Sumenep, 10 Agustus 1072
Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat            : Jalan cemara Udang desa Lapa Laok, Kec. Dungkek , Kab. Sumenep.

http://republica.com/berita/breaking-news/nasional/10/10/10/139265-bakorpakem-ungkap-aliran-sesat-di-pamekasan.


LAMPIRAN

·         KARTU  KELUARGA  DARI  MULYADI
·         KARTU TANDA PENDUDUK DARI  MULYADI
·         KARTU TANDA PENDUDUK  DARI  MALE


·         Wawancara  kepada  Mulyadi  :
¯  Eppak(bapak), bagaimana supardi itu bisa datang ke madura ?
dia itu datang ke madura untuk menyebarkan aliran sesat, dia orang jawa lalu mempunyai pesantren di tarate. dia menghasut masyarakat untuk menjadi pengikutnya secara baik-baik.
¯  apa saja yang diajarkan supardi eppak ?
dia melarang pengikutnya untuk sholat dan puasa , kalau mau sholat tidak boleh di masjid atau langgar dan tidak usah berwudhu.
¯  siapa yang menentang ajarannya ?
beliau KH. Mustofa yang berani menentangnya karena beliau adalah ulama yang berani. beliau juga mendirikan sekolah Madrasah dan mengadakan pengajian-pengajian di desa lapa laok dan membuat pasukan banser.
¯  apa tindakan dari ki supardi eppak ?
dia menculik KH. Mustofa pada daat beliau sholat sunnah sebelum sholat subuh, saya tahu itu saat hendak sholat subuh tapi beliau tidak ada, dan keamanan banter menghubungi saya kalau KH. Mustofa di culik dan berusaha di bunuh tetpai sudah diamankan oleh keamana banser. kemudian saya dan penduduk dengan membawa senjata tajam mengejar mereka dan saat itu kita(penduduk) bercarok dengan pengikut supardi . ada yang tewas waktu itu namanya ridawi warga desa lapa daya. kemudian supardi dan pengikutnya kabur dan tidak ada kabar lagi.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive