- Home »
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUMPAS ALIRAN SESAT KI SUPARDI DI MADURA SUMENEP
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Minggu, 08 Desember 2013
SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUMPAS ALIRAN
SESAT KI SUPARDI DI MADURA SUMENEP
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu
Indah Wahyu, M.Pd
oleh:
Farisi Widodo
130731607261
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN
SEJARAH
Desember 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Makalah ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Sejarah yang berjudul “Sejarah Mulyadi Dalam Keikutsertaannya Menumpas Aliran Sesat ki Supardi”.
Dalam penyusunan
makalah, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak hingga makalah
ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indah
Wahyu, M.Pd selaku pembimbing yang selalu memberikan pengarahan untuk penyelesaian
makalah ini. Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan agar makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu penulis untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Malang, 04 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………………
2.
Rumusan Masalah……………………………………………………………
3.
Tujuan………………………………………………………………………..
4.
Metode Sejarah………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah datangnya ki
supardi dan menyebarkan aliran sesat ajarannya di Madura Sumenep…………………………………………………………………….
2.2. Penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep……………………...
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………..
3.2. Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Aliran sesat adalah aliran agama yang dianggap oleh kebanyakan
orang bahwa aliran agama tersebut menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya,
khususnya dalam agama islam. Walaupun sudah jelas dituangkan dalam Firman Allah
SWT: “pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agama
bagimu” (Al-Maidah 5:3). Merebaknya aliran-aliran yang bertentangan dengan
esensi ajaran islam yang seharusnya berpedoman pada kitab suci Al-Quran yang
menjadi landasan manusia untuk bertingkah laku. Bukan sebaliknya mengikuti
ajaran yang mereka buat sendiri. Tentu helahirkan problematika yang serius,
mengingat tidak adanya perubahan aturan ibadah yang yang telah ditetapkan oleh
Nabi Muhammad SAW.
Aliran sesat yang dimaksud adalah istilah khas kaum
muslimin indonesia atau sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan
diri bagian dari islam tetapi sebenarnya menyimpang dari islam. Hal yang ini
lah yang dilakukan oleh ki Supardi yang menurutnya dia adalah orang yang
benar-benar tahu tentang islam dan menghasut masyarakat untuk menjadi
pengikutnya.
oleh karena itu, penulis pertujuan untuk menulis
makalah ini yang bertemakan “aliran sesat” agar masyarakat, khususnya pembaca
agar tetap waspada dan membekali diri dengan ajaran ajaran agama yang benar
menurut syareat islam karena aliran sesat bisa datang kapan saja dan kepada
siapa saja. tetapi tujuan utama adalah remaja karena remaja kurang memahami
ajaran agama islamyang benar. serta memberi informasi tentang ajaran agama
sesat yang ada di indonesia khususnya Madura, Sumenep.
- Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa ki Supardi datang dan kemudian menyebarkan
aliran sesat di Sumenep?
1.2.2 Bagaimana penyerangan dan penumpasan ki supardi di Sumenep?
3. Tujuan
1.3.1 Untuk mendeskripsikan mengapa ki supardi datang dan
kemudian menyebarkan aliran sesat di sumenep.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan bagaimana penyerangan dan
penumpasan ki supardi di Sumenep.
4. Metode Sejarah
a.
Pemilihan Topik
1. Kedekatan Emosional
ki Supardi
mengajarkan aliran sesat islam di Sumenep karena dia ingin dianggap sebagai
orang yang benar-benar tahu tentang seluk beluk agama islam yang sebenarnya.
Dan dia ingin di anggap sebagai ulama yang mempunyai pandangan tentang agamaa
islam yang menurutnya itu adalah paling benar. Tetapi, ajarannya sangat
menyimpang dari ajaran agama islam yang ada dalam kitab suci Al-Quran. kemudian
aliran sesat yang diajarkan oleh ki supardi di tentang oleh Mulyadi dan para
ulama yang ada di Desa Lapa Laok, kecamatan Dungkek , Kabupaten Sumenep. mereka
menganggap ajaran ki supardi itu sesat, tidak benar dan tidak boleh diikuti.
Oleh karena itulah penulis menulis awal datangnya ki supardi ke sumenep sampai
ki supardi di usir dan dibubarkannya pengikut ajaran sesat itu.
2.Kedekatan Intelektual
Untuk keabsahan makalah ini, penulis
sumber-sumber, baik melakukan wawancara dan mengambil data dari internet untuk
membandingkan hasil yang didapat. Dalam pemilihan topik ini, penulis bertujuan
untuk memberian informasi kepada masyarakat, khususnya pembaca agar mengetahui
dan waspada terhadap ajaran agama islam yang tidak benar dan bisa menjerumuskan
kita dalam hal-hal yang di larang oleh agama islam. karena ajaran aliran sesat
itu berada di tengah-tengah masyarakat, jika kita tidak waspada dan tidak di
bekali dengan pengetahuan tentang agama islam yang cukup , maka kita akan
terjerumus kedalam aliran sesat itu.
b. Heuristik
Pengumpulan data dan sumber-sumber yang dilakukan
penulis untuk makalah “Sejarah Mulyadi Dalam Keikutsertaannya Menumpas Aliran
Sesat ki Supardi” yaitu dengan melakukan wawancara terhadap Mulyadi sebagai
orang yang telibat langsung dalam penumpasan aliran sesat itu (primer). dan
yang kedua adalah Male sebagai narasumber yang kedua untuk membandingkan data agar
mendapat data yang valid. Penulis juga mengambil beberapa data dari berita internet
untuk menambahkan data agar makalah tersebut di percayai keberadaannya.
c. Kritik
1. Kritik
Eksternal
dari Narasumber yang telah penulis wawancarai, ada
beberapa pendapat yang berbeda antara kedua narasumber, yaitu dari Mulyadi
mengatakan bahwa ki supardi datang ke sumenep untuk menyebarkan ajaran sesatnya
itu. sedangkan Narasumber yang kedua, Male mengatakan bahwa ki supardi datang
dari Jawa ke madura untuk mencari saudaranya yang ada di sumenep dan untuk
mengajarkan ajarannya pula. Dari informasi yang berbeda itu, mungkin mereka
tahu asal ki supardi itu dari sumber yang berbeda pula. sehingga mereka
mempunyai penafsiran yang berbeda.
2. kritik
Internal
dari wawancara yang telah dilakukan, memang benar
kalau aliran sesat itu tidak boleh diikuti dan harus dihindari, karena aliran
sesat bertentangan dengan ajaran islam yang berpedoman pada kitab suci
Al-Quran. maka dari itu, aliran sesat itu harus di musnahkan dan di bubarkan.
d. Interpretasi
Dari wawancara dan data-data yang yang telah ada,
penulis berpendapat bahwa memang aliran sesat itu adalah menyimpang dari ajaran
islam. kita harus perteguh iman agar bisa memilih dan menilai ajaran sepeerti
apakah yang harus di ikuti dan harus di hindari.
e. Historiografi
Dalam historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu
pendahuluan, pendahuluan ini berisi tentang. penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi
dengan cara mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data dari internet yang
dapat memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi. Kemudian dilanjutkan pada
Bab II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan inti makalah, tepatnya
jawaban dari rumusan masalah, pembahasan ini berisi tentang perjalanan hidup ki supardi datang ke Sumenep dan menyebarkan
aliran sesatnya , lalu kemudian ditumpaskan oleh mulyadi dan masyarakat
sumenep, khususnya Desa Lapa Laok . Dan yang terakhir Bab III penutup yaitu
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah supardi datang dan menyebarkan aliran sesat islam di Sumenep
Ki Supardi dulunya adalah orang jawa yang tinggal di
daerah Surabaya yang kemudian datang ke Madura, di wilayah Sumenep. Lalu
kemudian pada tahun 1995 beliau datang ke Sumenep untuk mencari saudaranya yang
sudah lama tidak ditemuinya, Ki supardi pada saat itu berusia sekitar 42
tahun tetapi tidak mempunyai istri dan anak. Karena beliau tidak mempunyai siapa-siapa lagi di jawa, beliau memutuskan untuk tinggal di sumenep dan dianggapnya
masyarakat di sekitar itu adalah saudara karena mereka sangat ramah dan sangat
menjaga silaturrahim antara manusia.
Setelah tinggal di Sumenep, beliau tidak langsung
bekerja dan tidak mau beristri, tetapi beliau medirikan pesantren yang terletak
di sumenep daerah Tarate. Ki supardi dikenal sebagai orang yang ramah dan
peduli terhadap sekitar. Dalam hal agama, beliau sering menyampaikan ceramah
agama pada pengajian-pengajian yang dilakukan masyarakat dan sering diundang
oleh masyarakat untuk memimpin acara tahlilah dan lain-lain. Oleh karena itu,
Dalam mendirikan pesantren tersebut, beliau di bantu oleh masyarakat di sekitar
wilayah itu untuk membangun pesantren yang akan diajari oleh Ki Supardi,
bantuan tersebut yaitu berupa dana yang dihasilkan oleh masyarakat dari
mendapat amal di jalan-jalan, dan bantuan tenaga pekerja yang dilakukan masyarakat
untuk membangun pesantren tersebut.
Karena kepercayaan itu lah masyarakat percaya jika
mereka ikut dalam pesantren itu, mereka bisa mendapat pengajaran agama yang
berharga dan mereka bisa lebih menekuni pengajaran agama lebih mendalam dari ki
Supardi, kemudian masyarakat banyak yang ikut dalam pesantren itu. Pesantren
itu tidak mewajibkan pengikutnya untuk tetap tinggal di dalam pesantren, tetapi
mereka tetap bisa pulang kerumah masing-masing dan bisa kembali ketika ada
pengajian atau ada perkumpulan yang dilakukan oleh ki supardi.
setelah pesantren itu sudah lumayan mempunyai banyak
pengikut dan mendapat kepercayaan dari masyarakat, maka muncul lah niat buruk
ki supardi untuk menyesatkan mereka, beliau tidak lagi berpedoman pada pada
Al-Quran dan Firman-firman Allah. Beliau mengaku bahwa ajaannya itu lebih benar
dan apa yang dikatan beliau itu adalah Wahyu dari Allah SWT.
Ajarannya itu antara lain :
·
Tidak perlu sholat
dan puasa
Ki Supardi menyuruh pengikutnya untuk tidak sholat
lima waktu dan puasa di bulan Ramadhan. karena menurutnya sholat itu sunnah dan
puasa itu juga sunnah dan itu tidak berdosa, karena bagaimanapun manusia hidup
untuk bersenang senang dan jika mati akan tetap masuk surga.
·
Sholat bisa
dilakukan dimana saja dan tidak usah Wudhu
beliau membolehkan sholat tetapi sholatnya tidak boleh
di masjid atau dilanggar. Tetapi sholat itu bisa dilakukan dimana saja, seperti
di teras rumah, di jalanan, di sawah dan di pantai. Meskipun pada saat itu
sudah banyak masjid dan laggar di daerah-daerah itu. Untuk melakukan sholat
tidak perlu berwudhu, karena beliau berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan suci dan sampai dewasapun manusia itu suci.
·
Ritual Gumuh
bersama wanita
Ritual Gumuh adalah ritual yang dilakukan ditengah
pantai pada tengah malam yang dilakukan oleh Ki supardi dengan perempuan.
Tujuannya adalah untuk membuat wanita itu cantik.
Itu adalah hal-hal yang di ajarkan oleh ki Supardi
kepada pengikutnya dan ajarannya itu harus dilakukan.
Mayoritas pengikut ki supardi adalah para remaja. Jadi
saat ki supardi mengamalkan aliran sesatnya itu, beliau mempengaruhi mereka
secara pelan-pelan dan terbukti mereka secara tidak sadar mengikuti ajaran ki
supardi itu. Tetapi tidak semua pengikut ki supardi mengikuti ajarannya, ada
beberapa pengikutnya yang menentang ajaran ki supardi itu bahkan mereka
meyakinkan pengikut yang lain untuk tidak mempercayai ajaranya itu karena
ajarannya itu sesat. Akhirnya pengikut yang menyadari bahwa ajaran ki supardi
itu sesat keluar dari perkelompokan itu dan mengatakan kepada masyarakat bahwa
ki supardi adalah pengikut aliran sesat. Meskipun masyarakat sudah tahu bahwa ajaran
islam yang dilakukan ki supardi itu sesat, tidak ada tindakan dari masyarakat
untuk mengusir atau membubarkan kelompok aliran sesat itu karena mereka takut
kepada Ki supardi yang katanya mempunyai kekuatan ghaib, seperti bisa
menghilang jika melihat dedaunan hijau , tidak suka makan nasi tetapi hanya
makan pisang dan buah-buahan, tidak suka tempat terang dan selama dia
menyebarkan aliran sesatnya itu, dia tidak pernah keluar dan hanya pengikutnya
yang menyebarkan aliran sesat itu.
2.2 Penyerangan dan
penumpasan ki supardi di Sumenep
Meskipun aliran sesat itu telah berada ditengah-tengah
masyarakat, tidak ada masyarakat yang ikut dalam aliran itu. Sehingga ki
supardi dan pengikutnya itu memilih untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke
yang lain di daerah Sumenep dan menutup pesantrennya itu. Dengan
berpindah-pindah itu, Ki supardi dan pengikutnya itu medapat tambahan pengikut
dari desa-desa yang pernah dia kunjungi, seperti di Desa Gapura, Anduleng,
Batang-batang, Jadung dan terakhir di Desa Lapa Laok.
Di desa Lapa Laok sendiri, ada seorang ulama besar
yang baru datang dari Mekkah. Beliau adalah KH. Mustofa Zaini. Beliau tinggal
di Mekkah kurang lebih sekita 10 tahun untuk menuntut ilmu dan pada tahun 1997,
Beliau pulang ke Madura tepatnya Desa Lapa Laok karena beliau mempunyai
pesantren dan Madrasah yang Beliau pimpin.
Mendengar bahwa di desa Lapa Laok ada sebuah aliran
sesat yang akan berkembang dan akan menjerumuskan masyarakatnya, KH. Mustofa
Zaini segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan masyarakatnya dari aliran
sesat itu. Beliau lalu mendirikan perkumpulan untuk masyarakatnya seperti
Angsor, Banser, keamanan desa untuk segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan
dari luar dan pengajian-pengajian lainnya yang langsung di ketua oleh beliau sendiri.
Tujuan beliau adalah untuk menjaga masyarakatnya untuk tetap waspada dan
memperteguh iman agar mereka tidak gampang dipengaruhi oleh aliran-aliran sesat.
Merasa ki Supardi tersaingi oleh KH. Mustofa dalam
menambah pengikutnya, Karena pada saat itu, pengikut KH. Mustofa lebih banyak
dari pengikut ki Supardi. Kemudian Ki supardi berencana untuk menculik dan
membunuh KH. Mustofa karena ki Supardi menganggap bahwa jika pemimpin mereka di
culik dan kemudian di bunuh, maka semua pengikut KH. Mustofa akan bisa tunduk
dan menjadi pengikut Ki supardi itu.
Tiba lah malam ketika KH. Mustofa melakukan sholat
Sunnah sekitar jam 03.30 pagi, Diculiklah KH. Mustofa oleh para pengikut Ki
Supardi dan akan dibawa ke tempat yang
sepi untuk dibunuh. Ketika di dalam truk, KH. Mustofa telah beberapa kali untuk
di bunuh, tetapi clurit yang mereka gunakan tidak mempan ke tubuh beliau. di
tengah perjalan, truk tersebut diberhentian oleh keamanan yang menjaga di desa
dan banser juga ikut serta menjaga. Mengetahui bahwa yang berada didalam truk
itu adalah pemimpin mereka, kemudian mereka mengamankan KH. Mustofa ke tempat
yang aman, dan para pengikut Ki supardi itu di kejar oleh masyarakat. Mulyadi
adalah salah satu orang memberitahukan kepada masyarakat bahwa pemimpin mereka
diculik , kemudian Mulyadi dan para masyarakat yang lain mengejar pengikut ki
Supardi dengan membawa senjata tajam.
Berhasil dikejar, kemudian terjadi yang namanya carok
antara pengikut ki supardi dengan masyarakat di Lapa Laok. Dari pengikut
supardi, ada 3 orang tewas pada kejadian itu dan yang lain melarian diri. Dari
masyarakat Lapa Laok yang meninggal 1 orang bernama Ridawi terkena senjata
tajam.
Penyerbuan itu tidak lantas selesai, tetapi Mulyadi
dan masyarakat menyerbu tempat-tempat yang diduga menjadi tempat persembunyian
mereka dan membakar, melempari batu ke tempat itu. Dan membakar rumah yang
menjadi pengikut aliran sesat ki Supardi, seperti Di gapura, anduleng dan
batang-batang. Masyarakat tetap mencari keberadaan ki supardi untuk di bunuh.
Tetapi Mulyadi mendengar bahwa ki Supardi telah melarikan diri ke Surabaya dan
disana dia telah dipenjara karena aliran sesat itu telah dilaporkan kepada
polisi. Dan semua pengikut-pengikut supardi telah di bubarkan dan mengikuti
ajaran agama yang benar sesuai dalam Al-Quran.
Kabar yang beredar pada tahun 2003 adalah bahwa
supardi kembali ke Madura, bukan di daerah sumenep. tetapi sekitar
pamekasan,tidak tinggal seperti orang biasa, tidak lagi melakukan ajaran atau
aliran sesat yang dilakukannya di Sumenep.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Aliran sesat adalah aliran agama yang dianggap oleh
kebanyakan orang bahwa aliran agama tersebut menyimpang dari ajaran agama yang
sebenarnya, khususnya dalam agama islam. sebuah kelompok agama atau pemikiran
yang menyatakan diri bagian dari islam tetapi sebenarnya menyimpang dari islam.
Hal itulah yang dilakukan Ki supardi saat beliau datang ke di Madura, sumenep. Awalnya
beliau datang hanya untuk mencari saudaranya tetapi kerena masyarakat yang
ramah, beliau memutuskan untuk tinggal disana dan medirikan pesantren lalu
mengajarkan aliran sesatnya itu.
Kemudian beliau berpindah-pindah dalam mengajarkan
aliran sesatnya itu. Ketika merasa tersaingi oleh ajaran agama islam yang lain,
ki supardi menyuruh pengikutnya untuk menculik dan membunuh ketua dari pemimpin
islam itu. Tetapi niatnya itu gagal, dan malah pengikut ki supardi yang dapat
di bunuh lalu dibubarkan oleh masyarakat dan ki supardi sendiri kabur dari
sumenep ke surabaya.
2.
Saran
Aliran sesat memang bertentangan dengan ajaran agama.
Terlepas dari itu, faktor lain adalah dari pengikutnya sendiri yang gampang di
pengaruhi oleh aliran-aliran dari luar. Kurangnya keteguhan iman dan pemahaman
yang lebih tentang agama islam menjadi salah satu pemicu seseorang bisa terpengaruh
oleh ajaran atau aliran sesat. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti terpengaruh oleh aliran sesat, maka hendaknya khususnya para remaja
untuk memperteguh iman dan mendalami ilmu-ilmu agama karena itu akan bermanfaat
bagi dirinya sendiri dan orang lain.
DAFTAR RUJUKAN
Narasumber :
- Nama : Mulyadi
TTL : Sumenep, 02 Februari 1975
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan cemara Udang desa Lapa
Laok, Kec. Dungkek , Kab. Sumenep.
- Nama : Male
TTL : Sumenep, 10 Agustus 1072
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan cemara Udang desa Lapa
Laok, Kec. Dungkek , Kab. Sumenep.
http://republica.com/berita/breaking-news/nasional/10/10/10/139265-bakorpakem-ungkap-aliran-sesat-di-pamekasan.
LAMPIRAN
·
KARTU KELUARGA DARI MULYADI
·
KARTU TANDA PENDUDUK DARI
MULYADI
·
KARTU TANDA PENDUDUK DARI MALE
·
Wawancara kepada Mulyadi
:
¯ Eppak(bapak), bagaimana supardi itu bisa datang ke madura ?
dia itu datang ke madura untuk menyebarkan aliran
sesat, dia orang jawa lalu mempunyai pesantren di tarate. dia menghasut
masyarakat untuk menjadi pengikutnya secara baik-baik.
¯ apa saja yang diajarkan supardi eppak ?
dia melarang pengikutnya untuk sholat dan puasa , kalau
mau sholat tidak boleh di masjid atau langgar dan tidak usah berwudhu.
¯ siapa yang menentang ajarannya ?
beliau KH. Mustofa yang berani menentangnya karena beliau
adalah ulama yang berani. beliau juga mendirikan sekolah Madrasah dan mengadakan
pengajian-pengajian di desa lapa laok dan membuat pasukan banser.
¯ apa tindakan dari ki supardi eppak ?
dia menculik KH. Mustofa pada daat beliau sholat
sunnah sebelum sholat subuh, saya tahu itu saat hendak sholat subuh tapi beliau
tidak ada, dan keamanan banter menghubungi saya kalau KH. Mustofa di culik dan
berusaha di bunuh tetpai sudah diamankan oleh keamana banser. kemudian saya dan
penduduk dengan membawa senjata tajam mengejar mereka dan saat itu kita(penduduk)
bercarok dengan pengikut supardi . ada yang tewas waktu itu namanya ridawi
warga desa lapa daya. kemudian supardi dan pengikutnya kabur dan tidak ada
kabar lagi.
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)