- Home »
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Minggu, 08 Desember 2013
SEJARAH PERJALANAN HIDUP
BAPAK YUNUS
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Prof. Dr. Hariyono dan Bu Indah W.P.
Utami , S.Pd., M.Hum
Oleh
Nunik
Lailatul Masruroh
130731615688
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal bersama dan hidup saling bergantungan satu sama lain. Keluarga adalah
rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan
terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi
ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan,Fitzpatrick(2004).
Dalam kelurga adanya system bekerja sama dengan setiap anggota berbeda dalam
melakukan pekerjaan rumah yang berbeda juga. Sebagai kepala keluarga berhak
menafkahi dan memimpin keluarga itu sendiri sedangkan sebagai ibu rumah tangga
wajib memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada keluargannya. Di sisi lain
dengan adanya keluarga kita mampu menjadikan wadah dalam proses sosialisasi
yang merupakan unsur pertama dalam membentuk karakter diri dari seorang anak
sehingga apapun kesulitan yang kita hadapi keluarga selalu ada dalam menghadapi
permasalahan kita.
Dalam keluarga kita banyak menemukan
beberapa fungsi antara lain fungsi pendidikan dimana keluarga yang mendidik
kita dan menyekolahkan kita, fungsi sosialisasi dimana keluarga yang akan
membentuk karakter baik nantinya kita dalam terjun ke dunia masyarakat, fungsi ekonomi dilihat dari
bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga, fungsi rekreatif dimana keluaraga menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya yang nantinya anak-anak
akan memahami bagaimana kisah yang dialami keluarganya iti yang akan dijadikan
penyemangat hidup,dan masih banyak lagi yang kiranya keluarga itu sendiri memberikan kasih
sayang, perhatian, pengalaman, dan rasa aman di
antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga itu sendiri.
Keluargapun mempunyai tugas yang teramat mulia yakni meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk, meningkatkan jumlah
penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi, menurunkan jumlah angka kelahiran bayi dengan menggunakan system KB, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan penjarangan kelahiran, pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya, pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga, pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing, sosialisasi antar
anggota keluarga yang sebagai mana fungsi
dan tujuan keluarga itu sendiri saling berkaitan.
Setiap keluarga mempunyai
permasalahan kehidupan yang dihadapi mulai dari suka dan duka.Entah itu
permasalahan yang didorong dari keluarga ataupun dari lingkungan tetangganya
bahkan kerabat.Dalam permasalahan yang sekian banyak itu sekiranya banyak juga
hal-hal yang harus dihadapi.Maka dari itu penulis mengambil judul sejarah perjalanan
hidup yang dihadapi Bapak Yunus ketika tahun 1970an sampai sekarang.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah perjalanan
hidup Bapak Yunus pada tahun 1970an hingga sekarang?
2.
Bagaimana permasalahan yang
dihadapi Bapak Yunus pada tahun 1970an hingga sekarang?
3.
Bagaimana harapan yang
mulia kepada anak-anak Bapak Yunus agar masa lalunya tidak terulan kembali?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan sejarah perjalanan
hidup Bapak Yunus pada tahun 1970an hingga sekarang.
2.
Menjelaskan permasalahan
yang dihadapi Bapak Yunus pada tahun 1970an hingga sekarang.
3.
Menjelaskan harapan-harapan
mulia kepada anak-anak Bpak Yunus agar masa lalunya tidak terulang kembali.
D.
Metode
Secara
sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu
pemilihan topic, heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi(Hariyono,
1955:109-112)
1.
Pemilihan Topik
Penulis memilih topic yang
berjudul sejarah perjalanan dan permasalahan hidup yang dijalani Bapak Yunus
pada tahun 1970an hingga sekarang dikarenakan penulis ingin menceritakan
sejarah perjalanan hidup Bapak Yunus.Begitu banyak kisah hidup yang menarik
yang dijalani Bapak Yunus sehingga penulis tertarik untuk menjelaskan.
2.
Heuristik
Penulis menggunakan metode
wawancara dengan narasumber yaitu Bapak Yunus dan mengumpulkan data dari
internet (sedikt saja hanya membandingkan keadaan ekonomi masa itu dengan
tujuan memperkuat informasi yang penulis dapat) dan istri serta saudara-saudara
sehingga penulis bisa membandingkan informasi yang didapat.
3.
Kritik/Verifikasi
Kritik intern:
Penulis mengumpulkan
data-data dari wawancara dengan narasumber yakni Bapak Yunus dan mengumpulkan
data dari internet serta saudara agar dapat dibandingkan antara lain dari
wawancara menyebutkan bagaimana kehidupan ekonomi pada era 70an.
a.
Sumber Lisan
1.
Siapa narasumber yang akan
diteliti?
2.
Usia berapa narasumber
sekarang?
3.
Pada dimana suatu peristiwa
penting narasumber?
b.
Sumber tertulis
1.
Bahan kertas memang
tergolong cukup lam seperti contoh surat nikah yang terlampir di belakang
c.
Sumber benda
1.
Gaya bahasa yang sudah baik
Kritik ekstern:
Dalam wawancara dijelaskan
bahwa kehidupan pada masa itu sangatlah kurang diperhatikan sehingga rakyat
kecil menjadi korban meskipun pada kursi pemerintahan berkembang
pesat.Sedangkan dari internet menjelaskan pula bahwa perekonomian pada masa
orde baru berkembang pesat namun tetap terjadi praktik korupsi yang merajalela,
selain itu kesenjangan social dari rakyat kaya dan miskin juga semakin melebar.
4.
Interpretasi
Jika menurut penulis
kehidupan pada masa itu sangatlah sesuai dengan informasi yang didapatkan
karena beberapa bukti dari narasumber dapat disesuaikan oleh penulis.
5.
Historiografi
Pada bab 1 penulis
menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara
dan mengumpulkan data dari internet dan para kerabat yang dapat memperkuat
suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa itu yang dijalankan oleh Bapak
Yunus. Sedangkan pada bab menjelaskan
bagaimana isi dari perjalanan hidup dan permasalahan hidup yang dijalani Bapak
Yunus pada tahun 1970an.
BAB II
Pembahasan
3.1 Sejarah Perjalanan Hidup Bapak Yunus pada Tahun 1970an hingga sekarang.
Bapak Yunus adalah salah satu dari kepala keluarga yang teramat
sederhana.Beliau terlahir dari pasangan Alm.Bapak Sukardi dan Almh.Ibu Suparmi
yang mana tepatnya beliau anak ke empat dari Sembilan bersaudara.Yang menarik
disni beliau merupakan satu-satunya laki-laki dari Sembilan bersaudara.Anak
pertama dari kedua orang tua beliau adalah Bu Ten namun semasa beliau kecil
kakak perempuannya sudah menikah dan sekarang beliau menetap di Madura bersama
sang suami dan anak-anaknya. Anak ke dua bernama Bu Yem beliau sekarang tinggal
di daerah yang sama dengan Bapak Yunus. Yang ketiga bernama Bu Yam beliau
sendiri merupakan saudara perempuan Bapak Yunus yang termasuk tinggal
berdampingan dengan Bapak Yunus. Yang ke empat adalah Bapak Yunus yang
merupakan tulang punggung dari keluarga, sejak kecil hingga sekarang karena
saudara-saudara mereka menganggap Bapak Yunus adalah pengganti Bapak Sukardi
yang telah meninggal pada tahun 2013 ini. Beliau juga sangatlah digantungkan oleh ke dua
orang tuanya karena beliau yang tergolong pekerja keras di dalam keluarga itu.Saudara
yang kelima bernama Bu Iriani yang mana beliau tinggal dari kecil hingga sudah
berumah tangga bersama dengan ke dua orang tuannya.Saudara yang ke enam adalah
Bu Yah beliau sekarang tinggal di Madura bersama dengan suami dan anak
tunggalnya. Saudara yang ke tujuh adalah
Bu Sum namun sekarang beliau sudah meninggal sejak tahun 2005 dan
meninggalkan seorang anak di Jakarta. Saudara yang ke delapan adalah Bu Siti
beliau merupakan adik yang tergolong manja dengan Bapak Yunus.Saudara yang
terakhir adalah Bu Ummi, sekarang beliau tinggal di Jakarta bersama suasi dan
anaknya.
Dulu Bapak Yunus sejak kecil adalah
seorang peternak sapi dan wedus (jawa:ngangon).Pada usia 10 tahun beliau sudah
diajari bagaimana mencari uang oleh ayahnya, bagaimana tidak beliau merupakan
satu-satunya anak yang dapt diandalkan dalm bekerja. Seusia beliau merupakan
seusia anak-anak yang masih duduk di bangku SD namun beliau tetap bersemangat
bersekolah dan bekerja demi orang tua dan saudara-saudara perempuannya.
Bapak Yunus dulu menempuh bangku
dasar di SDN Gayam tepatnya di dekat rumah beliau. Bapak Yunus berangkat
sekolah sekitar jam 7 hingga selesainya jadwal pada hari itu. Setelah
bersekolah Bapak Yunus menyempatkan waktunya untuk angon sapi dan kambing di
lapangan. Maklum saja, menurut saudara-saudara nya Bapak Yunus merupakan adik dan
kakak yang teramat bandel namun di sisi lain dari kebandelannya itu beliau
menampakkan seorang kakak dan adik yang bertanggung jawab.
Pada waktu sekolah Bapak Yunus
memiliki sekelompk teman seperjuangan dalam hidupnya. Teman-teman beliau sangat
setia kepada beliau kalaupun dalam keadan susah maupun senang teman-teman
beliau ada. Ketika itu beliau berangkat sekolah, biasanya teman-teman beliau
menghampiri dan berangakat bersama-sama pada waktu itu peralatan sekolah
seadanya misalnya, sepatu Bapak Yunus dkk belum mengenakan alas sepatu, buku
mata pelajran pun masih seadanya punya satu ya satu itu yang digunakan begitu
juga teman-temannya.Namun hal itu bukan suatu masalah besar yang mereka hadapi
dalam menuntut ilmu.
Sesampainya di sekolah, Bapak Yunus
melakukan proses pembelajaran dengan baik yakni dengan mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh guru beliau. Tapi adakalanya beliau memperlihatkan
kebandelannya di dalam kelas sehingga banyak guru yang mengeluh. Bapak Yunus
mengungkapkan suatu kejadian yang tidak bisa terlupakan yakni pada waktu ujian
semester, guru yang mengawasi kelas itu sama sekali tidak menjaga proses ujian,
mereka hanya keluar masuk dan membawa secangkir kopi ke dalam kelas dan kalau
tidak begitu guru-guru itu tidur. Ketika penjaga ujian itu keluar langsung
Bapak Yunus meluncurkan aksinya beliau dan teman-temannya dengan bergantian meminum
kopi itu hingga habis, setelah meminumnya mereka melanjutkan ujian dan guru
penjaga datang kemudian bertanya dengan muka marah semua siswa terdiam hingga
Bapk Yunus mengakuinya bahwa beliau yang meminum. Semua kelas tertawa takut
melihat pengakuan jujur itu dan akhirnya penjaga itu mempunyai pilihan yakni
keluar kelas tidak mengikuti ujian atau membersihkan ruang kelas tetapi tetap
ikut ujian. Anehnya,Bapak Yunus tertarik pada pilihan yang pertama Beliau
langsung bergegas keluar namun, penjaga
ujian itu tidak mengijinkan membawa tas, karena kekompakannya dengan sahabat
beliau memberi tahu bahwa tas Bapak Yunus diminta untuk dibawakannya karena
dari pada Bapak Yunus diam diluar kelas lebih baik pulang.
Seperti yang telah dijelaskan tadi
Bapak Yunus adalh salah seorang anak yang mempunyai sifat pekerja keras, begitu
sampai di rumah tanpa ada perintah dari orang tua beliau langsung bergegas
mencarikan rumput untuk hewan ternaknya atau beliau lebih senang menggiring
ternaknya ke lapangan.Bapak Yunus berangakat sekitar pukul 12.00 biasanya
pulang untuk makan siang dan dilanjutkan lagi sampai sore pukul 17.00 hingga
hewan ternaknya pulang dengan keadaan kenyang.
Ke dua orang tua Bapak Yunus
sangatlah menyayangi keluarganya, mereka rela berjalan kiloan meter untuk
menukar barang. Menurut Bapak Yunus pada masa itu masih banyaknya orang-orang
yang melakukan barter. Apapun yang mereka miliki namun tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka menukarnya dengan suatu barang yang hendak mereka
perlukan.Tidak semudah yang kita bayangkan, ternyata mereka perlu menempuh
perjalanan yang cukup jauh hanya untuk menukar barang itu tadi.Sehingga mau
tidak mau banyak diantara orang-orang dahulu bermalam di jalan. Bapak Yunus
juga mengalami hal yang sama, ketika itu seusai sekolah ke dua orang tua beliau
mengajak ke daerah Ponorogo yang kira-kira perjalanannya pada waktu itu dapat
ditempuh kurang lebih 1 hari.
Bapak Yunus dan keluarganya berjalan
dengan tekad yang kuat demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak seperti
sekarang ini, jalan pun masih penuh bebatuan(macadam) dan belum ada lampu
penerang sehingga suasananya sangatlah sunyi, rumah-rumah pada tahun 1969an
belum begitu banyak seperti sekarang ini.
Bapak Yunus dan Bapak Sukardi
biasanya membawa singkong(jawa:gaplek) dari rumah yang akan ditukarkan dengan
barang yang diperlukan. Sedangkan Bu Suparmi membawa bekal makanan untuk
persediaan ketika dalam perjalanan mereka kelaparan.Singkong(jawa;gaplek) yang
dibawa Bapak Yunus cukup berat isinya, namun lebih berat lagi bawaan Bapak Sukardi
karena Bapak Sukardi tau bahwa anaknya masih belum kuat jika menggendong
singkong(jawa:gaplek) yang banyak. Perjalanan mereka cukup melelahkan banyak
pegunungan yang harus mereka lewati dan adapun hutan-hutan yang masih sangat
rimba sehingga banyak energy yang mereka keluarkan.
Setelah sampai di tempat yang di
tuju tepatnya di pasar Ngrayun Ponorogo mereka bertransaksi, adakalanya apa
yang telah mereka bawa hasilnya tidak sesuaai dengan apa yang mereka inginkan,
tapi adapula apa yang tidak mereka bayangkan akan mereka dapatkan. Semisalnya
saja, dari rumah mereka membawa 100 kg singkong/gaplek dan pulangnya mereka
hanya membawa 3 kg beras.
Biasanya mereka langsung pulang
tetapi ada kerabat mereka yang menawarkan mereka untuk bermalam di rumah para
kerabat.Bapak Sukardi sebagai seorang bapak ingin sekali menerima tawaran
kerabatnya namun bagaimana lagi, Bapak Yunus besoknya harus masuk sekolah, dan
pada akhirnya mereka pulang dan selalu memberikan ucapan terima kasih kepada
kerabatnya yang ingin membantu mereka.
Perjalanan mereka hingga larut
malam, sesampainya di rumah kira-kira pukul 05.00. Ibu Bapak Yunus langsung
mempersiapkan sarapan seadanya, apa yang telah mereka bawa dari pasar Ngrayun
langsung beliau masak. Menu yang biasanya mereka sajikan antara lain, sayur
daun ketela rambat, nasi gaplek dicampur dengan sedikit nasi putih itupun cukup
dimakan pagi saja karena jumlah tanggungan keluarga yang begitu banyak. Melihat
hal itu Bapak Yunus sebagai kakak tidak tega, porsi yang telah disediakan untuk
Bapak Yunus dibagi lagi dengan adik-adiknya.
Bapak Yunus sadar bahwa seorang
laki-laki mampu mencari makanan dimanapun tempatnya sedangakan adik-adik dan
kakak-kakaknya yang perempuan semua itu masih bergntung pada ibunya.
Pada tahun 1975 bertambahlah usia
Bapak Yunus,beliau setelah lulus sekolah
dasar lalu melanjutkan ke ST kalau sekarang SMP di Kecamatan Panggul. Dari
kebiasaan bandel yang sudah dibawa sejak sekolah dasar tetap berlanjut hingga
sekolah lanjutan.Teman- temannya masih setia dengan beliau buktinya setiap
berangakat sekolah mereka selalu bersama-sama.
Kejadian yang mengesankan pun selalu
mengiri perjalan hidup Bapak Yunus.Ketika itu, tepatnya musim panen palawija
atau hasil pertanian lainnya, perlu diketahui bahwa jarak antara sekolah dengan
rumah Bpak Yunus sangatlah jauh berbeda dengan sekolah dasar yang hannya
berjarak berapa meter saja.Bapak Yunus dan teman-temannya berjalan melewati
sawah-sawah.Melihat begitu banyaknya kacang panjang yang bergrombolan diantara
daun-daunan Bapak Yunus bersiasat untuk mengambilnya.Mereka pun langsung
beraksi dengan dikomandani Bapak Yunus, dengan sikap santai mereka segera
memakan kacang panjang-kacang panjang itu.Tidak hanya kacang panjang yang
mereka incar, cabai pun mereka ambil untuk dibawa pulang, mereka langsung
memberikannya pada ibu-ibu mereka begitu juga dengan Bapak Yunus.
Aksi nakalnya itu pun akhirnya,
diketahuioleh Bapak Soeran pemilik kebun dan sawah. Merekapun merasa bahwa
ulahnya sudah diketahi orang, dengan segera mereka lari terbirit-birit, Bapak Yunuslah
yang merasa beruntung ketika temannya sedang mengambil cabai, Bapak Yunus sudah
mengambil dan membungkusnya terlebih dahulu, begitu juga kacang panjang yang
sesampainya rumah nanti akan diberikan pada ibu Bapak Yunus, Ibu Suparmi.
Perilaku seperti itu selalu dilakukan ketika musim panen tiba. Kedua orang tua
Bapak Yunus mengaku kewalahan menasehati Bapak Yunus tersebut, bagaimana juaga
Bapak Soeran yang menjadi langganan mereka selalu memberi tahu Bapak Sukardi
bahwa ulah anaknya sudah cukup merugikan hasil panennya. Bapak Soeran tidaklah
menuntut keluarga Bapak Sukardi untuk menggantikan rugi tapi beliau hanya ingin
Bapak Yunus diberi tahu bahwa ulah anaknya yang tidak baik, begitu juga dengan
orang tua teman-teman Bapak Yunus.
3.2 Permasalahan yang Dihadapi Bapak
Yunus pada tahun 1979 hingga kini
Pada tahun 1979 berubahlah pola
piker Bapak Yunus yang semula sifat bandelnya semakin meningkat lambat laun
telah berkurang.Itu dikarenakan beliau sudah menginjak dewasa, setelah lulus ST
beliau belum bisa menentukan jaln hidupnya.Pekerjaan yang masih beliau jalani
yakni angon sapi di lapangan.
Pekerjaan itu dilakukannya setiap hari, berbeda dengan caraperlakuannya
terhadap hewan-hewan piaraannya ketika kecil, pada saat itu sudah banyaknya
kebutuhan besar yang Bapak Yunus dan kedua orang tuanya hadapi. Adik-adiknya
sudah menunutut untuk disekolahkan lebih lanjut kalau bisa sampai tamat SMA.Apa
daya tangan tak sampai barang-barang yang Bapak Yunus miliki rela tidak rela
harus dijual demi adik-adiknya.
Hewan peliharaan pun terpaksa Bapak
Yunus jual.Bapak Yunus mempunyai 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Ketika waktu
itu tinggal 1 ekor sapi saja yang merupakan satu-satunya yang akan dijadikan
harapan untuk bekal beliau bekerja ke Luar Jawa.
Pada tahun 1980an kakak Bapak Yunus
yang bernama Bu Yam menikah.Kedua orang tua Bapak Yunus menampakkan kodisi yang
terhimpit. Ketika anak ke-8 nya akan memasuki sekolah menengah, anak ke-4nya
justru akan menikah. Tidak ada modal sama sekali untuk keduanya, sehingga Bapak
Yunus menjual sapi peliharaannya sejak kecil itu, namun ayah Bapak Yunus
berjanji akan mengembalikannya ketika semuanya sudah tercukupi.
Salah satu dari adik Bapak Yunus
yang bernama Bu Siti sangatlah bergantung hidupnya kepada Bapak Yunus. Bu Siti
yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah menengah kejuruan ke kota
yang merupakan sekolah kejuruan yang tergolong favorit di Kabupaten Trenggalek.
Seakan-akan keinginanya tidak dapat terpenuhi Bu Siti mendadak sakit demam,
mungkin beliau memikirkan kondisi perekonomian keluarga yang hanya tergantung
pada hasil panen yang hanya cukup untuk makan dan uang yang didapatkan dari
kakaknya, Bapak Yunus.
Melihat kondisi adiknya yang kian
memburuk, akhirnya Bapak Yunus merelakan 2 ekor kambingnya untuk dijual demi
memenuhi keinginan adiknya itu. Dengan seketika Bapak Yunus memberiakn uang Rp
60.000,- untuk biaya masuk adiknya. Perlu diketahui pada tahun 1980a begitu
berharganya uang sebesar itu.
Bapak Yunus senang melihat adiknya sembuh
dan bersemangat sekolah, tapi yang masih ada dalam pikirannya yakni, bagaimana
adiknya makan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.Dengan ketekatannya Bapak
Yunus ikut serta kakak perempuannya yang baru saja menikah untuk
bertransmigrasi ke Lampung.Dengan begitu banyak beban yang dirasakan sudah
sedikit berkurang.Seperti yang dikatakan orang-orang Jawa ‘’ati karep bondo cupet’’ Bapak Yunus berkeinginan bekerja ke
Lampung namun salah satu yang diandalkan sudah tidak ada, dan pada akhirnya
tepat akhir tahun 1980an beliau berangakat dan dibiayai oleh kakaknya sebagai
ganti pengorbanan Bapak Yunus kepada kakaknya.
Selam 3 tahun lamanya, Bapak Yunus
bekerja di Lampung.Bapak Yunus masih tinggal satu rumah dengan kakaknya.Beliau
bekerja sebagai tukang kebun di kebun lada dan kopi milik suami kakaknya.Makan
pun masih menjadi tanggungan kakaknya.Namun, gaji yang beliau peroleh agak
cukup untuk membiayai sekolah adik-adiknya.Adakalanya, tetangga yang
membutuhkan buruh untuk bekerja di kebunnya Bapak Yunus juga bersedia menerima
pekerjaan itu.
Karena ketekatan hatinya, Bapak
Yunus menyisihkan sebagian dari gaji yang beliau dapatkan.Bapak Yunus mempunyai
keinginan untuk memiliki sebuah kebun kopi dan kebun lada, beliau pun ingin
sekali mempunyai sebuah rumah kecil untuk dijadikan tempat teduhnya.
Pada tahun 1983 Bapak Yunus pada
saat itulah usia Bapak Yunus mulai matang. Ketika hendak pulang ke tanah Jawa,
keluarganya sudah memberi tahu bahwa akan ada keluarga yang menawarkan untuk
mengawinkan dengan salah satu putrinya dengan Bapak Yunus. Beliau, pulang
dengan tujuan sedemikian itu.Bapak Yunus memberi tahu hal ini kepada kakaknya,
dan beliau langsung berangkat ke pelabuhan dan memulai perjalana ke Jawa
sekitar 2 hari 1 malam.
Setelah perjalanan itu ditempuh,
tibalah kini beliau di depan rumah, sikap dan perilaku beliau pun berubah,
sampai-sampai adik-adik beliau terkejut melihatnya. Bapak Yunus kini menjadi
seorang yang sangat dibanggakan oleh keluarga dan teangganya, oleh karena itu
banyak gadis-gadis desa yang menyukai Bapak Yunus.Namun, kedatangannya kini
tidak merubah niatnya yang terdahulu.
Gadis yang ingin dipinang oleh Bapk
Yunus adalah Bu Jariyah. Menurut Bapak Yunus, Bu Jariyah merupakan gadis yang
tercantik di desanya banyak yang suka padanya tapi, Bu Jariyah hanya membukakan
pintu hatinya untuk Bapak Yunus. Bapak Yunus menjalani pendekatan kira-kira
selama 3 bulan sebelum akhirnya meminang pujaan hatinya.
Tepat tanggal 04 Januari 1984
pernikahan itu dilangsungkan, betapa senangnya hati keduanya, terlihat juga
wajah Bapak Sukardi dan Bu Suparmi. Bapak Yunus menikahi gadis pujaannya
dikarenakan beliau yakin kalau gajinya sudah cukup untuk membiayai kebutuhan
istrinya namun, tanggungan yang masih menjadi kewajbannya adalah menyekolahkan
adik-adiknya hingga lulus sekolah.
Bapak Yunus menjalani kehidupan baru
bersama dengan Bu Jariyah.Banyak omongan yang silih berganti bahwa, istri yang
dinikahinya itu adalah wanita nakal.Namun, Bapak Yunus sulit untuk mempercainya
karena usia pernikahnnya saja baru setengah tahun. Pernikahan itu masih
tergolong sangat muda.
Bapak Yunus berencana kembali ke
Lampung tapi beliau ingin sekali membawa istri barunya. Namun, Bapak Yunus
berangakt sendiri tanpa kehadiran sang istri tidak tahu apa alas an yang
menyebabkan istrinya tidak berkenan untuk mengikuti suaminya.
Di Lampung beliau menjalani
kehidupaan sendiri. Beliau sudah mampu membeli sepetak tanah untuk dibngun
gubuk kecil, selain itu dari hasil tabungannya beliau sudah mampu juga untuk
membeli kebun kopi dan lada pada masa itu harga ke dua tanah itu hanya benilai
Rp 500.000,-. Uang yang dihasilkan dari panennya dikirim untuk snang istri,
tapi tetap ke dua oaring tua Bapak Yunus masih menjadi tanggungan beliau.
Isu-isu yang tidak enak selama
menjalani kehidupan rumah tangga dengan Bu Jariyah terbawa sampai di Lampung,
ada yang menyebutkan kalu istri dari Bapak Yunus sering keluar dengan laki-laki
lain dan itupun banyak diketahui oleh anggota keluarga sendiri.Uang yang
dikirim untuk istrinya ternyata hanya untuk berpoya-poya.Betapa sedih mendengar
hal itu, bagaimanapun panen yang sedang dihasilkan tidak mungkin ditinggalkan
jadi Bapak Yunus mau tidak mau harus menahan rasa sakit itu sendiri dan
kemudian bertolak ke Jawa untuk mengklarifikasi isu itu.
Tanpa diduga, tiba-tiba saja Bu
Jariyah datang ke Lampung.Kedatangannya tanpa sepengetahuan Bapak Yunus.Maksud
dari kedatangannya itu hanya untuk memberi tahu benar atau salahnya berita itu.Lebih
anehnya lagi Bu Jariyah mengakui ulahnya selama berpisah dengan Bapak Yunus
selama 6 bulan. Betapa terkejutnya mendengar hal itu, Bapak Yunus dengan
seketika menggugat istrinya itu dan mereka pun langsung meninggalkan Lampung
dan akan kembali ke Jawa dengan tujuan untuk mengurus surat-surat perceraian.
Siapa orang yang ingin pernikahnnya
berujung perceraian, tapi apa boleh buat lagi keadaan memaksa Bapak Yunus untuk
menceraikan istrinya yang selama itu diduga baik-baik saja. Keluarga dari Bu
Jariyah juga tidak menduga sifat dari anaknya dan meminta maaf kepada keluarga
Bapak Yunus.
Kini, tinggalah Bapak Yunus sendiri
demi melupakan masa lalunya yang kelam Bapak Yunus kembali ke Lampung dan
mengadu nasib di sana. Meskipun banyak rintangan yang dihadapinya, Bapak Yunus
tetap sabar dan tabah menjakaninya.Beliau hanya ingin menata hidupnya kembali,
meskipun orang-orang terdekat banyak yang meminta Bapak Yunus melamar
anak-anaknya tapi Bapak Yunus lebih memilih sendiri.
Bertahun-tahun kehidupannya telah
dijalani. Beliau jarang sekali pulang ke Jawa tapi pada kali ini setelah
melewati 6 tahun di perantauan Bapak Yunus mendapatkan surat dari Bapak dan Ibu
beliau karena adik yang ke delapan akan menikah. Kedatangan beliau sangat di
harapakan.Saat setelah pernikahan Bu Siti, Bapak Yunus diminta untuk tinggal
lebih lama, dan beliau menuruti kemauan ke dua orang tuanya itu.
Kisah cinta yang dihadapinya kini
tampak muncul kembali, terlihat pada tetangga Bapak Yunus, Mbah Sarmidi
mempunyai famili wanita yang rumahnya agak jauh dari desa Bapak Yunus. Pada
waktu itulah kelihatannya Bapak Yunus akan sedikit demi sedikit akan membuka hatinya
kembali pada seorang wanita yang benar-benar berbudi pekerti dan berakhlak
mulia. Memeng sengaja Mbah Sarmidi akan menjodohkan salah seorang familinya itu
dengan Bapak Yunus, dengan pertimbangan bahwa usia Bapak Yunus kian bertambah
dan belum ada wanita yang bisa membuatnya bagkit lagi dalam kisah yang dulunya
berujung tragis.
Wanita yang berlatar belakang dari
pesantren dan masih dalam anggota keluarga pesantren Pondok Sabilul Hidayah
Kecamatan Panggul itu telah mampu membius hati Bapak Yunus, beliau bernama Bu
Sringati. Pada tahun 1989, proses pendekatan yang telah direncanakan Mbah
Sarmidi begitu rapinya, Bapak Yunus yang berterus terang bahwa dirinya dulu
pernah menjalani pernikahan yang hanya bertahan sekurang-kurangnya 1 tahun itu
kandas di tengah Jalan. Anggapan Bapak Yunus mengenai wanita yang cantik tidak
menjadi andalan utama dalam ketrentraman berumah tangga, namun kesetiaan dan
saling memahami satu sama lain lah yang akan menjadi wanita idaman dalam
berumah tangga. Kisah cinta yang begitu mengesankan menurut Bapak Yunus adalah
ketika beliau hendak apel di rumah Bu Sringati beliau langsung dianggap
langsung melamar anak perempuannya oleh Bapak Dulkohar dan Bu Siti Aminah yang
tidak lain ke dua orang gadis idaman Bapak Yunus.
Tidak menunggu lama-lama dan pada
akhirnya tanggal 16 September 1989 Bapak Yunus melangsungkan moment terindahnya
itu.Kini harapan beliau satu-satunya adalah berumah tangga hingga kakek nenek.
Pernikahan Bpak Yunus sangat sederhana namun para kerabat tetap memberi
dukungan dan harapan tidak lain mengucapakan terima kasih kepada Mbah Sarmidi
berkat perjuangan beliau juga.
Banyak permasalahan yang timbul
setelah pernikahan, jadi menurut penulis bahwa menikah itu bukan hal untuk
menyelesaikan masalah namun bagi mereka yang telah matang dalam persiapan
mereka akan kuat menghadapinya. Sseperti yang dijelaskan di atas tadi, bahwa
status mereka sudah berbeda, Bapak Yunus yang seorang duda berusia 30 tahun
sedangkan Bu Sringati seorang perawan yang masih berusia tepat tujuh belas tahun.
Ke duanya hanya mengenyam sekolah lanjutan saja.
Hasil pernikahan mereka telah
dianugerahi seorang bayi, bayi yang lahir pada tanggal 29 Desember 1990 itu
berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Yogi Yuswantoro. Bapak Yunus dan Bu
Sringati sangatlah senang.
Keinginan Bu Sringati yang ingin
memiliki dua putra akhirnya terkabulkan, bayi yang terlahir tanggal 20 Agustus
1994 bejenis kelamin perempuan itu diberi nam Nunik Lailatul Masruroh,
lengkaplah sudah kebahagiaan keluarga Bapak Yunus. Namun setiap jalan tidak
selau lurus, batu yang selalu menjadi tantangan dalam perjalan kehidupan
berumah tangga itu masih terasa ketika tahun 1996.Perekonomian yang tidak labil
mengakibatkan banyak rakyat misikn yang semakin merajalela. Belum lagi dari
Bpak Yunus dan Bu Sringati yang masih bertentangan satu sama lain dikarenakan
Bu Sringati yang belum bisa mngikutu jalan pemikiran Bapak Yunus begitu pula
Bapak Yunus sulit untuk menyeimbangi Bu Sringati.
Lambat laun masalah-masalah yang
mereka hadapi sudah menjadi kebiasaan sehingga mereka tidak sering bertentangan
dalam berpendapat.Dari pernikahan yang Bapak Yunus laksanakan selebihnya
mendapat hikmah baru yakni dalam bidang keagamaan.Banyak hal-hal yang diajarkan
oleh Bu Sringati dari hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar. Dalam
proses berumah tangga beliau saling mengisi satu sama lain sehingga sifat yang
dulunya masih sama-sama egois sedikit-sedikti hilang.
Masalah-masalah seperti
perekonomian, masalah internal seperti omongan-omongan dari keluarga yang tidak
enak dam masalah eksternal seperti masalah yang datangnya dari tetangga dan
dalam pekerjaan sudah menjadi tradisi permasalahan rumah tangga di negeri ini.
Roda selalu berpotar tidak pernah berhenti, adakalanya posisi keuangan yang ada
mencapai puncaknnya adakalanya juga sama sekali mengalami kekosongan. Meskipun
dari Bapak Yunus sendiri hal-hal sedemikian rupa menjadi langganan namun,
ketekatannya yang kuat beliau dalam pendidikan anak-anak beliau hingga menjadi
orang yang dapat dibanggakan kualitasnya oleh semua orang terutama Bapak Yunus
dan Bu Sringati.
Kini anak pertama Bu Sringati sudah
memasuki perguruan tinggi dan di susul adiknya, anak-anak beliau sangat
dibanggakan karena setidaknya cita-cita kedua orang tuanya sudah dilaksanakan.Meskipun
perekonomian Bpak Tunus kini masih di bawah, mulai dari hasil panen yang gagal
sehingga beliau kini berusaha mencari kerja sampingan sebagai tukang rumah
Bapak Purwanto.
3.3 Harapan mulia kepada
anak-anakya supaya masa lalunya tidak teulang kembali.
Harapan kedepannya,Bapak Yunus ingin
anak-anak beliau sukses dalam dunia dan akhirat selalu bertaqwa kepada Allah
SWT dan berusaha menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dalam perjalanan hidup Bapak Yunus
begitu banyak kisah yang sangat menarik sebagai seorang tulang punggung
keluarganya.Menarik dalam arti, tekatnya yang kuat dalam kesuksesan orang-orang
yang dicintai bagaimana keluaga mereka bisa makan meskipun banyak duri tajam
yang harus dilewati untuk kesejahteraan keluarganya mulai dari masalah spele
hingga masalh yang terumit.
3.2 Saran
Dalam menjalani
kehidupan kita di dunia ini tidak mungkin kita tidak terlepas dari namanya
sebuah permasalahn hidup.Dalam menyelesaiakan masalah-masalah yang begitu
kompleks itu kita tidak perlu meratapi hal sedemikian itu, sebaiknya kita selau
berusaha untuk menghadapinya.
Daftar Rujukan
Yunus,54 tahun, Desa Gayam rt.08
rw.03 Kec. Panggul Kab. Trenggalek,
29 November 2013, di
kediaman Bapak Yunus.
http://wkipedia.blogspot.com/perekonomianrakyatmasaordebaru.html, diakses tanggal 29 November 2013
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Pertanyaan yang terkait wawancara:
Hari/tanggal : Jumat, 29 November 2013
Pukul : 12.00-15.00 WIB
Metode : Wawancara
Informasi : Bapak Yunus
Tempat Tanggal Lahir : Trenggalek, 10 November 1959
Pekerjaan :
Petani
Alamat : rt.08 rw.03 Desa
Gayam Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
Tempat wawancara :di kediaman Bapak Yunus.
Bagaimana Kehidupan Bapak sewaktu
dulu?
Dulu bapak mu tu jadi tulang
punggung keluarga Simbah, Bapak anak ke 4 dan laki-laki sendiri dari Sembilan
bersaudara nduk. Bapak dulu juga hanya lulusan SMP dan banyak perjalan yang
Bapakmu dulu lewati kata simbah mu Bapak mu ini tergolong anak yang sangat
bandel nduk dari SD sampai SMP, pas lulus SMP saja Bapak masih suka pacaran
nduk Bapak yap inter cari pacar yang csntik-cantiik tapi kecantiakn itu bukan
factor utama kebahagiaan nduk, malah menambahi beban dan pada akhirnya Bapak
mendapatkan ibu kanu yang baik budinya dan berakhlak mulia. Jadi Bpak dulu
dalam menyelesaikan permasalahan tidak pernah mengeluh nduk selau berusaha
keras dan bertekat.
Apakah dulunya itu Bapak dan Simbah
masih sulit perekonomiannya?
Iya nduk, Bapak dulu sudah cari uang
sejak SD mulai dari angon sapi dan ikut simbahmu ke pasar. Pasarnya jauh nduk
jarak tempuhnya saja hamper 1 hari 1 malam nduk itupun jalan kaki gak ada lampu
lewat hutan rimba nduk. Biasanya simbahmu yang bawa gaplek 1 kwintal untuk
ditukar sama orang yang butuh biasanya ditukar sama beras, ya untung-untung
pulang bawa 3-5 kg nduk. Samapi di rumah di masak sam simbahmu dimakan
bersebelas orang nduk. Sekolah aja ya apa adanya jaln kaki juga nduk klau
sekolah.
Bagimana permasalahan yang Bapak
dulu hadapi hingga kini Pak?
Itu nduk waktu menikah sama Jariyah
tahun 1984 bapak agak lupa tahunnya, itu yang membuat bapak jatuh seakan akan
gak mau menikah lagi tapi didorong sama adik-adik Bapak mu ini supaya kuat kan
sebagai balasan dulu Bapak punya hewan peliharaan yang akhirnya dijual nduk
buat sekolah Bulek Siti di SMK mu dulu itu. Jadi ya semuanya bapak jual demi
menyekolahkan adik-adik Bapak nduk. Belum lagi masalah yang datang waktu sudah
menikah sama ibukmu, ya dulunya bapak becerai dan merantau lagi ke Lampung cari
uang gitu nduk, masalahnya ya umumnya berumah tangga, perselisihan anata Bapak
dan Ibukmu belum perekonomian genting-gentinngya waktu anak-anak bapak sudah
besar dan mau bersekolah tinggi.
Apa Harapan Bapak Kedepannya?
Pengen sekali melihat anak-anak
Bapak sukses, jangan seperti bapaknya nanti biar bapak ibukmu yang merasakan
semuanya. Terus semangat bersekolah hingga menjadi anak yang sukses dan jangan
lupa sama yang di atas nduk selalu bedoa jangan lupa sholat dan ngaji yan nduk
biar dimanapun berada Allah Melindungi.
Lampiran-lampiran Foto
1.
Foto
surat nikah Bapak Yunus ban Bu Sringati yang masih ada.
2.
Foto
KTP Bu Sringati yang masih ada
3.
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)