Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Minggu, 08 Desember 2013

SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MULYANINGSIH

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr . Hariyono, M.Pd dan Ibu Indah Wahyu Puji Utami, S.Pd, S.Hum, M.Pd

Oleh
Muhamad Tarmizi
(130731607232)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
DESEMBER
2013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.2         Rumusan Masalah
1.3         Tujuan
1.4         Metode
1.4.1 Pemilihan Topik
1.4.2 Heuristik
1.4.3 Kritik
1.4.4 Interpretasi
1.4.5 Historiografi

BAB II SEJARAH RIWAYAT HIDUP KELUARGA
2.1    Riwayat Hidup Keluarga
2.2    Sejarah pertemuan Kedua Orangtua
2.3    Bukti Dokumentasi Sejarah

BAB III PENUTUP
4.1        Kesimpulan
4.2        Saran

DAFTAR RUJUKAN





KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Sejarah Keluarga H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih dengan harapan dapat mengetahui, serta memahami Keluarga H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih dengan baik. Dan juga tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saranmembangun diharapkan dapat diberikan kepada penulis untuk lebih menyempurnakan makalah ini semoga bermanfaat.Terima kasih.


                                                                        Malang, 8 Desember 2013

















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan bertempat tinggal di suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Yang selalu membutuhkan satu sama lain serta memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesama. Arti keluarga bagi penulis adalah keluarga segala-galanya mengalahkan apa pun. Karena keluarga adalah orang yang pertama peduli akan keadaan kita. Jika kita membutuhkan apa pun maka orang pertama yang membantu kita adalah keluarga. Keluarga tidak bisa tergantikan. keluarga adalah orang yang selalu ada di belakang kita .
Keluarga memiliki beberapa fungsi seperti fungsi pendidikan yaitu   keluarga wajib mendidik kita dalam perilaku,sikap dan cara berbicara dengan orang lain dan juga mendidik kita dalam hal keagamaan. Fungsi yang kedua adalah perlindungan yaitu keluarga melindungi kita dalam kesehatan lahir dan batin. Fungsi yang ketiga adalah dari segi ekonomis memberikan kita ekonomi dalam hal ini biaya agar dapat bertahan hidup. Fungsi yang ke empat biologis yaitu meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. Dan fungsi yang terakhir keluarga pemberi kasih sayang yang luar biasa.
Keluarga juga mempunyai beberapa tugas seperti memelihara sumber daya yang ada dalam keluarga, agar keinginan anggota keluarga dapat terpenuhi. Dan juga membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya. Setiap keluarga mendapati permasalahan dalam keluarganya baik permasalah yang mudah atau pun rumit. Dalam menghadapi masalah kita harus tenang dan sabar agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan lancar hasilnya sesuai harapan kita serta bantuan dari anggota keluargalah masalah dapat terselesaikan maka dari itu penulis membuat topik sejarah keluarga H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih.

1.2 Rumusan Masalah
 Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.      Bagaimana sejarah mengenai riwayat hidup dari keluarga?
2.      Bagaimana sejarah pertama kali kedua orangtua bertemu?
3.      Apa saja bukti dokumentasi yang mendukung sejarah keluarga?

1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui sejarah mengenai riwayat hidup dari kedua orangtua.
2.      Untuk mengetahui sejarah pertama kali kedua orangtua bertemu.
3.      Untuk mengetahui bukti dokumentasi yang mendukung sejarah kedua orangtua.

I.4 METODE
1.4.1    Pemilihan Topik
1)      Kedekatan emosional
Perjalanan hidup H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih berliku-liku ada yang harus merantau ke luar pulau demi kuliah dan ingin hidup mandiri. Pertemuan H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih yang tanpa di sengaja dan perjalanan hubungan yang berjauhan membuat penulis ingin membahas awal mula perjalanan hidup H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih hingga akhirnya menikah dan mempunyai 5 orang anak.
2)      Kedekatan Intelektual
Untuk keabsahan makalah ini penulis mencari sumber-sumber baik primer maupun sekunder. Pemilihan topic ini bertujuan agar masyarakat khususnya pembaca dapat mengetahui serta belajar dari perjalanan hidup H.Hasan Ramli, S,E dan Hj.Sri Mulyaningsih.


1.4.2        Heuristik
Pengunpulan data dan sumber-sumber yang sesuai dengan topik pembahasan yaitu sumber primer di dapat penulis dari mewawancarai H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih sebagai sumber utama yang terlibat langsung. Sedangkan sumber sekunder yakni Win Yunan Putra, S.H, Ivak Maulina Putri, S.E, serta Temasmi Meriem Permatasari yang semua merupakan anak dari H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih
1.4.3        Kritik
·         Kritik eksternal
      Dari sumber primer yaitu H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih memang benar jika dahulu H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih hidup dengan susah. H.Hasan Ramli, S.E harus merantau demi cita-cita yang tinggi dan Hj.Sri Mulyaningsih sekolah hanya sampai SMEA karena kakek harus membiayai 3 saudara Hj.Sri Mulyaningsih.
·         Kritik internal
      Dari wawancara yang telah dilakukan oleh penulis. Masuk akal jika H.Hasan Ramli, S.E harus merantau karena kakek hanya sebagai petani dan mempunyai 4 anak dan Hj.Sri Mulyaningsih juga tidak dapat bercita-cita tinggi karena kendala biaya dan harus mengalah untuk saudara-saudaranya yang ingin melanjutkan sekolah.
1.4.5        Interpretasi
Jika menurut penulis perjalanan hidup H.Hasan Ramli, S.E dan Hj.Sri Mulyaningsih begitu membuat pelajaran besar bagi semua orang termasuk penulis.
1.4.6        Historiografi
Dalam historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan. Pendahuluan ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode-metode sejarah. Kemudian di Bab II yaitu pembahasan yang merupakan inti makalah dan Bab terakhir yaitu Bab III penutup berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.





























BAB II
SEJARAH RIWAYAT HIDUP KELUARGA


2.1 Riwayat Hidup Keluarga
Riwayat hidup adalah catatan singkat tentang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri yang berisi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman (http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/pengertian-riwayat-hidup-serta-cara.html).
Lestari (2012) mendefinisikan keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah rumah tangga dari pekawinan yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu agar tetap berada pada suatu lingkungan yang sama.
Riwayat Hidup Keluarga adalah uraian singkat tentang gambaran sebuah keluarga yang berisi data pribadi mengenai pendidikan atau keahlian dan pengalaman.
Dalam riwayat hidup sebuah keluarga dapat memperlihatkan latar belakang seseorang. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak tentu memiliki riwayat hidup yang tidak bisa lepas satu sama lain yang menggambarkan bagaimana sebuah keluarga itu terbentuk. Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan bagaimana riwayat hidup keluarga penulis berdasarkan latar belakang data pribadi dan latar belakang pendidikan anggota keluarga masing-masing.
2.1.1 Orangtua Laki-laki
Nama lengkap Hasan Ramli, anak pertma dari pasangan Alm. Ecek Aman Ramli dan Almh. Rabumah. Lahir dari keluarga yang berlatar belakang sebagai petani. Tempat lahir di Takengon, Aceh Tengah pada tanggal 06 Maret 1953. Memiliki empat orang saudara kandung laki-laki.
Latar belakang pendidikan yang pernah ditempuh yaitu Sekolah Dasar (SD) tahun 1959 di daerah Lampahan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 1965 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1968 di daerah Takengon, Perguruan Tinggi di IKIP Rawangmangun Jurusan Matematika (S1) tahun 1971 di Jakarta, Universitas Indonesia Jurusan Arsitek (S1) tahun 1972 di Jakarta, AIA (Akademi Ilmu Administrasi dan Akuntansi) tahun 1974, di Jayapura dan STIE Yapis Jayapura Jurusan Ekonomi dan Akuntansi tahun 1979 di Jayapura.
2.1.2 Orangtua Perempuan
            Nama lengkap Sri Mulyaningsih, anak kedua dari pasangan Alm. M. Affandi dan Almh. Supinah. Lahir dari latar belakang keluarga sebagai tenaga medis kesehatan (mantri). Tempat lahir Plinggisan, Pasuruan pada tanggal 27 Juni 1960. Memiliki tiga saudara kandung laki-laki dan satu saudara perempuan. 
            Latar belakang pendidikan yang pernah ditempuh yaitu Sekolah Dasar (SD) tahun 1972 di daerah Plinggisan, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) tahun 1978 di Pasuruan dan Sekolah Menengah Ekonomi Akuntansi (SMEA) Jurusan Tata Buku tahun 1981 di Pasuruan.
Pernikahan dari Bapak Hasan Ramli dan Ibu Sri Mulyaningsih lahir lima orang anak dengan 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Namun anak ketiga meninggal dunia pada waktu bayi dan diberi nama Ulfa. Berikut adalah penjelasan mengenai putra putri dari Bapak Hasan Ramli dan Ibu Sri Mulyaningsih.
·         Anak Pertama
Nama Win Yunan Putra. Lahir di Jayapura tanggal 03 Juni 1983. Belum menikah dan telah bekerja pada PT. Indosat Kota Malang. Latar belakang pendidikan yang telah ditempuh yaitu Sekolah Dasar (SD) Kartika VIII Jayapura tahun 1989, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Jayapura tahun 1995, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Sorong tahun 1998, dan Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Malang Fakultas Hukum Jurusan Hukum tahun 2001.
·         Anak Kedua
Nama Ivak Maulina Putri. Lahir di Jayapura tanggal 05 Desember 1985. Sudah menikah dan bekerja di BRI Syariah Kota Pasuruan. Latar belakang pendidikan yang telah ditempuh yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Kartika VIII Jayapura tahun 1990, Sekolah Dasar (SD) Kartika VIII Jayapura tahun 1991, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jayapura tahun 1997, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pasuruan tahun 2000, dan Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen tahun 2003.
·         Anak Ketiga
Nama Ulfa. Lahir di Jayapura tanggal 07 Mei 1987. Telah meninggal dunia pada saat masih bayi.
·         Anak Keempat
Nama Temasmi Meriem Permatasari. Lahir di Jayapura tanggal 24 Desember 1989. Belum menikah dan masih menempuh kuliah di Universitas Brawijaya Malang di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Latar belakang pendidikan yang telah ditempuh yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Kartika VIII Jayapura tahun 1995, Sekolah Dasar (SD) Kartika VIII Jayapura tahun 1996 sampai kelas 3 SD, Sekolah Dasar (SD) Inpres 17 Sorong tahun 1999 sampai kelas 5 SD, Sekolah Dasar (SD) Plinggisan, Pasuruan tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Pasuruan tahun 2002 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Pasuruan tahun 2005.
·         Anak Kelima
Nama Muhamad Tarmizi. Lahir di Jayapura tanggal 09 April 1995. Belum menikah dan masih menempuh kuliah di Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah. Latar belakang pendidikan yang telah ditempuh yaitu Taman Kanak-kanak (TK) Bustanul Anfal tahun 2002 di Jayapura, Sekolah Dasar (SD) Negeri Petamanan Pasuruan tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasuruan tahun 2010 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pasuruan tahun 2013.


2.2 Sejarah Pertemuan Kedua Orangtua
Tahun 1971, masa setelah kelulusan dari Sekolah Menengah Atas di Takengon tidak membuat ayah menjadi bermalas-malasan namun memberikan keinginan yang kuat pada ayah untuk hidup mandiri dengan merantau keluar dari tanah kelahirannya yaitu Takengon, Aceh Tengah. Pulau yang dijadikan ayah sebagai tempat merantau adalah Pulau Jawa tepatnya Kota Jakarta. Selama di ibukota provinsi itu, ayah melanjutkan pendidikan dengan kuliah di IKIP Rawangmangun Jurusan Matematika. Karena keinginan ayah yang kuat untuk pendidikan maka ayah juga menempuh kuliah di Universitas Indonesia (UI) Jurusan Arsitek. Selama kuliah di Universitas Indonesia, ayah melakukan aktivitas dengan menggambar sketsa-sketsa bangunan. Untuk mencukupi biaya hidupnya ayah menawarkan gambar-gambar hasil karya ayah ke perusahaan-perusahaan di Jakarta, ternyata usaha itu memberikan hasil ayah mulai mendapatkan banyak “borongan” gambar dari salah satu perusahaan di Jakarta yang ingin menggunakan jasa beliau.
Kesibukan ayah yang kuliah dan bekerja membuat ayah meninggalkan bangku perguruan tingginya yang tidak sampai lulus dan mendapat gelar sarjana. Perusahaan akhirnya memindahkan ayah ke kantor cabang perusahaan yang berada di Jayapura. Selama 4 tahun bekerja di kantor cabang, perusahaan tempat ayah bangkrut sehingga ayah melamar pekerjaan di Departemen Keuangan Kota Jayapura. Walau hanya melamar dengan ijasah SMA hal itu tidak membuat ayah putus asa dan menyerah, ayah tetap berusaha dan yakin bahwa suatu saat nanti pasti akan sukses dan berhasil. Usaha ayah tidak sia-sia karena ayah diterima bekerja pada instansi tersebut. Ayah diterima bekerja pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Depatemen Keuangan Republik Indonesia di Kota Jayapura
Lima tahun mengabdi pada KPKN Departemen Keuangan Kota Jayapura, ayah mendapatkan ijin/cuti bekerja. Adanya cuti itu tidak disia-siakan oleh ayah dengan memanfaatkannya berlibur ke Kota Surabaya. Selama liburan di Kota Surabaya itu, ayah melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi salah satu sanak saudaranya yang berada di Kota Pasuruan. Akhirnya ayah memutuskan untuk menghabiskan liburannya di Kota Pasuruan.
Masa liburan yang diterima ayah dihabiskan dengan berjalan-jalan di Kota Pasuruan. Tanpa ayah ketahui sebelumnya di Kota Pasuruan itulah nantinya ayah akan bertemu dengan jodohnya. Allah telah menentukan rejeki, jodoh dan maut kepada setiap hambanya dengan cara-Nya sendiri.
Pertemuan pertama kali ayah dan mama yaitu di salah satu tempat yang berada di kota Pasuruan. Saat itu, mama masih duduk di bangku kelas 2 SMEA. Kejadian itu terjadi ketika mama pulang sekolah dan berniat untuk pulang ke rumah. Tanpa mama sadari, ayah yang telah memperhatikan beliau mengikuti hingga sampai ke rumah. Sehari setelah mengetahui rumah mama, ayah memutuskan untuk berbicara kepada paman agar melamar mama untuk menjadi istri beliau. Hal itupun disanggupi oleh paman ayah, akhirnya ayah melamar mama. Usia mama yang masih muda dan belum selesai SMEA mengharuskan ayah untuk menunggu mama hingga selesai sekolah.
Satu tahun lamanya ayah dan mama menjalani hubungan pacaran. Situasi ayah yang saat itu telah berada di Jayapura kembali membuat ayah dan mama harus menjalani pacaran jarak jauh, namun hal itu tidak menghentikan hubungan keduanya karena ayah dan mama masih saling berkirim kabar dengan menulis surat ataupun telepon.
Tahun 1982, setelah mama lulus SMEA merupakan awal baru bagi kehidupan ayah dan mama karena saat itu telah menikah. Beberapa hari setelah pernikahan, karena tuntutan pekerjaan ayah membawa mama ke Jayapura untuk memulai hidup baru. Selama 1 tahun pernikahan lahirlah anak laki-laki pertama ayah dan mama. Anak laki-laki itu diberi nama Win Yunan Putra pada tanggal 03 Juni 1983. Dua tahun berjalan lahir anak perempuan kedua yang diberi nama Ivak Maulina Putri pada tanggal 05 Desember 1985. Dua tahun kemudian lahir kembali anak perempuan ketiga yang diberi nama Ulfa pada tanggal 07 Mei 1987. Kebahagiaan atas kelahiran anak ketiga ini hanya sesaat karena beberapa hari setelah melahirkan anak ketiga ayah dan mama harus berpulang kembali kepada-Nya. Pada dua tahun berikutnya lahir kembali anak perempuan ketiga yang diberi nama Temasmi Meriem Permatasari yang lahir pada tanggal 24 Desember 1989. Dan akhirnya 6 tahun berikutnya lahir anak kedua laki-laki yang diberi nama Muhamad Tarmizi. Adanya kelahiran anak kelima ini yang merupakan anak terakhir menjadikan ayah dan mama sebuah keluarga yang lengkap dan bahagia.
Selama mengabdi di KPKN Departemen Keuangan, ayah berkali-kali pindah dari satu kota ke kota lain. Beberapa kota yang pernah ditempati ayah yaitu Sorong, Surabaya, Bondowoso dan Banda Aceh. Setelah itu, tahun 2009 akhirnya ayah pensiun dari tempatnya bekerja selama ini dan memilih untuk kumpul kembali bersama keluarga di Pasuruan.

2.3 Bukti Dokumentasi Sejarah













BAB III
PENUTUP


Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa lain sebagai pertimbangan bahan evaluasi dan motivasi diri untuk menjalani kehidupannya.
1.5      Kesimpulan
Selama penyusunan makalah ini, penulis menemukan bahwa setiap keluarga pasti merasa bahagia terutama orangtua karena telah dianugerahi anak oleh Sang Pencipta. Namun terkadang manusia tidak menyadarinya dan justru merasa menyesal dengan keadaannya. Padahal Yang Maha Kuasa telah memberikan kebahagiaan seseorang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Hidup dalam lingkungan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak adalah hal yang patut untuk disyukuri. Pasangan orangtua dapat memberi pengetahuan pada anak-anaknya tentang sejarah keluarga sehingga dapat memahami dan mensyukuri atas kehidupannya. Selain itu, anak juga akan semakin menghargai dan menghormati kedua orangtuanya karena mengetahui bagaimana perjalanan hidup kedua orangtuanya.

1.6      Saran
Selama penulis menyusun makalah ini, penulis menemukan beberapa hal yang dapat dijadikan acuan hidup bahwa setiap manusia tidak boleh merasa putus asa namun harus tetap berusaha agar dapat mencapai apa yang diinginkannya. Setiap mahasiswa diharapkan dapat lebih mencintai dan menyayangi kedua orangtua mereka, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berbakti dan patuh terhadap orangtua. Dan setiap orang tua pasti akan memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Oleh karena itu dengan memahami dan mengetahui sejarah hidup keluarga, seorang anak dapat belajar dari pengalaman hidup kedua orangtua dan menjadikannya panduan dan motivasi hidup.





























DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group.











Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive