- Home »
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Minggu, 08 Desember 2013
SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKURANGAN
PENDIDIKAN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah Wahyu, M.Pd
oleh
Ihdina Aulia Putri
130731615740
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
DESEMBER 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat AllahSWT.Atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
dalam bentuk maupun isinya mengenai,,,
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu hingga dapat
terselesaikannya makalah ini. Kepada Ibu Indah Wahyu, M.Pd selaku pembimbing,
yang senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian
tugas makalah ini. Tak lupa kepada teman-teman yang selalu membatu hingga dapat
terselesaikannya makalah ini
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan
kekurangan. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
dalam menyempurnakan makalah ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pembaca sekalianyang telah bersedia membaca makalah ini.
Desember 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan semua orang tentunya
pernah mempunyai masalah,hambatan maupun kesenangan atau keberhasilan dalam
hidupnya. Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang layak dan semua
kebutuhannya terpenuhi dengan mudah. Itulah yang juga menjadi keinginan seorang
Solikin, pria hampir paruh baya yang mempunyai masa lalu yang tidak semua orang
melalui sama sepertinya dan orang pun tidak akan pernah mau mengalaminya.
Menjadi orang yang paling bawah derajatnya hanya untukmencari sesuap nasi dan
mencari kehidupan yang lebih baik.
Bukanlah hal mudah untuk pernah
menjalani kehidupan yang sangat susah. Namun semua itu terbayarkan oleh
keberhasilan yang sekarang beliau dapatkan di masa sekarang. Yang menjadi
kuncinya adalah semangat yang tiada terkalahkan walaupun kondisinya yang sangat
tidak beruntung. Tekat beliau dan kerja keraslah yang membuatnya dapat mengubah
nasibnya di tangannya sendiri dengan baik hingga berhasil. Walaupun tak
mempunyai modal pendidikan namun tangan terampilnya dapat menjadikannya menjadi
orang sukses.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal kehidupan bapak Solikin
dalam masa kecilnya?
2. Bagaimana hambatan atau masalah yang
dihadapi beliau dalam memperoleh pekerjaan?
3. Bagaimana kiat-kiat beliau untuk
menjadi seseorang yang sukses tanpa modal pendidikan?
Tujuan Masalah
1. Menjelaskan awal kehidupan Bapak
Solikin dalam masa lecilnya.
2. Menjelaskan hambatan atau masalah
yang dihadapi beliau dalam memperoleh pekerjaan
3. Menjelaskan kiat-kiat beliau untuk
menjadi seseorang yang sukses tanpa modal pendidikan.
Metode
Pemilihan topik
1. Kedekatan Emosional
Solikin adalah orang yang pernah mengalami masa yang kelam,
masa yang tak semua orang mengalaminya di waktu kecil. Beliau harus
memperjuangkan hidupnya, merubah nasib keluarganya namun hanya dengan modal
pendidikan yang rendah. Maka dari itu untuk mengetahui bagaimana sejarah
Solikin mengenai bagaimana kehidupan awalnya beliau di masa kecilnya, bagaimana
hambatan-hambatan yang dihadapi beliau dalam memperoleh pekerjaan, dan
bagaimana kiat-kiat beliau untuk menjadi seseorang yang dikatakan telah sukses
tanpa modal pendidikan yang tinggi.
2. Kedekatan Intelektual
Untuk
kebenaran makalah ini, penulis berusaha mencari data-data atau sumber-sumber
yang ada. Pemilihan topik ini bertujuan agar masyarakat atau lebih dekatnya
pembaca tahu bagaimana cara atau hambatan seseorang dalam menjalani masa lalu
dan kehidupan yang tidak ringan, dan memberi motivasi kepada siapa saja yang
membacanya bahwasanya kekurangan yang dimiliki seseorang bukanlah berarti tidak
bisa menuju kesuksesan. Maka dari itu penulis memilih topik yang berjudul
“Sejarah Memotivasi Kehidupan Tanpa Memandang Kekurangan”
Heuristik
Pengumpulan
data untuk makalah iini bersumber dari data primer dan sekunder, data primer
yaitu data-data mengenai narasumber saat ddilakukan wawancara. Sedangkan data
sekunder yaitu wawancara dengan keluarga-keluarga narasumber, data ini sebagai pendukung
data primer.
Kritik
- Kritik Eksternal
Berdasarkan sumber atau data primer yang penulis dapatkan
memang benar Solikin hanya berbatas pendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Beliau dulunya mengalami masa-masa sulit di hidupnya, harus bekerja
serabutan siang malam, jualan kayu bakar, jualan bubur, apapun dilakukan untuk
bisa mendapatkan uang untuk sesuap nasi bagi beliau dan keluarganya. Jika yang
informasi yang didapatkan penulis melalui data primer seperti itu, maka tak
jauh berbeda dengan data sekunder, menyatakan hal yang sama dengan apa yang
dikatakan Solikin.
2.
Kritik
Internal
Melalui data yang penulis dapatkan,
memang dapat disimpulkan secara gamblang bahwa Solikin menjalani hidup yang
seperti itu karena ekonomi yang sangat kurang. Tidak mencukuupi jika harus
mengidupi keluarganya. Karena orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani
serabutan juga. karena keadaan yang seperti itu, Solikin memang mempunyai
tekat, semangat dan kepercayaan yang kuat bahwa beliau dapat mengubah nasib
keluarganya walaupun tanpda modal pendidikan.
Interpretasi
Berdasarkan fakta-fakta yang penulis dapatkan, penulis
menginterpretasikan bahwa, sebelum menjalani kehidupan yang sukses sekarang ini,
awalnya kehidupan beliau sangat-sangat susah, karena demi harus mencari
perekonomian yang lebih baik beliau harus berjuang keras sendirian, karena
diantara keluarganya saat itu hanya beliaulah yang mampu untuk bekerja walaupun
dengan modal seadanya artinya hanya menjual jasa tenaga karena tidak mempunyai
pendidikan yang dibtuhkan di lapangan kerja saat itu. Dengan penuh semangat
beliau menjalani kerja apapun walaupun penuh dengan masalah,hinaan dn
sebagainya. Sedangkan yang pada akhirnya beliau dapat menjadi orang yang sukses
tentu tidaklah secara instan karena harus melewati waktu beberapa tahun. Yang
awalnya kerja serabutan menjadi buruh cuci piring disebuah restoran di
Tunjungan Plaza Surabaya. Beberapa tahun bekerja di restoran dan pada akhirnya
memberanikan diri ikut tes masak koki, yang tak disangka beliau lulus tes tersebut.
Walaupun sempat terjadi pertentangan karena pendidikannya yang rendah, namun
akibat kebaikan hati dari pemilik restoran tersebut, Solikin diizinkan untuk
mencoba pekerjaan barunya menjadi seorang koki. Ternyata tanpa disadari beliau
mempunyai tangan-tangan terampil untuk menjadi seorang koki. Walaupun merintis
dari awal dan penuh dengan cobaan dan masalah namun beliau berhasil hingga
samapi sekarang ini menjadi seorang kepala koki.
Historiografi
Dalam bagian historiografi ini penulis memulai dengan Bab I
yaitu pendahuluan, pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan masalah, serta metode-metode sejarah. Selanjutnya pada Bab II yaitu
pembahasan, di bagian pembahasan ini adalah inti makalah yaitu jawaban dari
rumusan masalah yang akan dibahas secara rinci di historiografi ini. Dan yang
terakhir adalah Bab III penutup, penutup ini berisi tentang kesimpulan dan
saran.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah awalnya kehidupan Solikin dalam
masa kecilnya.
Siapapun pasti menginginkan masa kecil yang sempurna dan
bahagia, begitu pula dengan Solikin yang semasa kecilnya sampai dewasa hanya
dituntut untuk bekerja, tanpa memperdulikan masalah pendidikannya. Dari umur 7
tahun dia seudah diajarkan cara bekerja mengikuti bapaknya berjualan kayu,
berjualan bubur ke pasar, ikut menjadi buruh tani disawah, dan jika ada
pekerjaan apapun pasti beliau ikut bekerja orang tuanya. Dari bekerja itu saja
perekonomian keluarganya dulu masih sangat kurang jika untuk menghidupi
keluarga dan menyekolahkan Solikin.
Beliau hanya menamatkan pendidikannya sampai dengan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), itu semua karena terbatasnya dana untuk bersekolah,
itupun sudah termasuk beruntung bisa sampai dengan SMP. Setelah lulus dari
bangku SMP beliau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mencari pekerjaan,
untuk bekerja siang dan malam. Sangat mengiris hati jika seorang anak dari
kecil sampai dewasa menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja bekerja dan
bekerja.
2. Hambatan atau masalah-masalah yang
dihadapi beliau dalam memperoleh pekerjaan
Untuk mencari pekerjaan yang layak tentu saja tidak mudah
bagi seorang Solikin yang hanya bermodalkan ijazah SMP. Tentunya di dunia kerja
pasti membutuhkan pendidikan yang tinggi selain mempunyai keterampilan. Saat beliau
memulai debutnya di restoran, beliau selalu dicaci maki, di hina-hina oleh
orang-orang yang tidak menyukainya, namun beliau tetap sabar. Sebelum bekerja
di restoran, beliau sempat menjalani beberapa pekerjaan serabutan, seperti
berjualan bensin, berjualan kayu bakar, berjualan bubur, menjadi tukang
bangunan. Tidak jarang pula beliau selalu ditolak-tolak saat melamar pekerjaan
karena hanya keterbatasan pendidikan.
Saat memasuki dunia restoran beliau
memulainya dengan buruh serabutan do salah satu restoran di Tunjungan Plaza
Surabaya. Pada saat diadakannya tes koki di restoran tersebut, beliau
memberanikan diri mengikuti tes tersebut. Tanpa diduga-duga beliau lolos tes
tersebut. Namun tak semudah yang dibayangkan, beliau sempat ditolak oleh salah
satu manajer restoran tersebut, menolaknya karena tidak ada modal penidikan
minimal yang harusnya dimiliki oleh seorang koki, beliau sempat putus asa
dengan keadaan tersebut. Namun keadaan menyatakan lain, pemilik restoran
tersebut mengijinkan beliau untuk mencoba menjadi seorang koki.
4. kiat-kiat beliau untuk menjadi
seseorang yang sukses tanpa modal pendidikan.
Dari perjalanan hidup Solikin membuat
sesorang yang membacanya menjadi lebih termotivasi. Begitu pula dengan Solikin,
beliau tidak henti-hentinya mempunya motivasi, tekat dan kerja keras untuk
menggapai keberhasilan yang diinginkan. Dari beliau memulai kerja menjadi
seorang koki sampai akhirnya beliau sukses lewat pekerjaannya tersebut dan
sekarang bisa menjadi seorang kepala koki yang handal yang gajinya bisa
mencapai 6 juta rupiah, itu semua memang tak mudah untuk dicapai. Beradasarkan
wawancara melalui telepon, beliau sungguh mempunyai kiat-kiat yang membuatnya
bisa mencapai kesuksesan seperti ini. Kiat-kiat yang beliau miliki adalah
mempunyai kepercayaan bahwa semua orang bisa mencapai kesuksesan dengan adanya
kemauan, kerja keras,berdoa dan tekat yang kuat dari dalam hatinya. Jika sudah
seperti itu maka keinginan yang diinginkan lama kelamaan pasti akan tercapai
dengan sendirinya. Itulah yang menjadi pegangan beliau dalam hidupnya saat ini.
Prinsip itu kini diturunkan kepada anak-anaknya yang mengikuti jejak-jejak
beliau menjadi seorang koki yang handal dan profesional.
PENUTUP
Kesimpulan
Masa
kecil beliau yang seperti itu tidak membuat beliau menyerah begitu saja,
walaupun dulunya beliau menjadi seorang yang berasal dari keluarga miskin dan
berlatar belakang pendidikan yang kurang namun beliau berusaha bekerja siang
dan malam demi memperbaiki ekonomi keluarganya.
Saat menacri pekerjaan maupun saat
merintis pekerjaan beliau tidak jareng diterpa hinaan, cacian maupun hambatan
dalam menjalaninya. Itu semua tak menjadikannya menyerah begitu saja. Karena
masalah pendidikannya yang rendah beliau selalu dipandang sebelah mata oleh
orang yang ada disekitarnya.
Beliau mempunyai kiat-kiat tertentu
untuk menghadapi segala maaslah yang dihadapi dalam hidupnya. Semangat yang
tinggi, kerja keras,berdoa dan optimis dapat mencapai kebahagiaan dan
kesuksesan yang diinginkan.
Saran
Setiap orang mempunyai masa lalu yang berbeda-beda dengan
latar belakang yang berbeda-beda pula. Menjadi sejarawan haruslah bisa
mengetahui sebuah cerita dari awal hingga akhir. Agar mengetahui bagaimana
kehidupan seseorang dan menjadikannya pelajaran di masa yang akan datang.
DAFTAR RUJUKAN
Nara
Sumber
·
Nama : Sholikin
·
TTL : Blitar 19 Agustus 1980
·
Pekerjaan : Koki
·
Status : Menikah
·
Alamat
: Desa Kendalrejo rt.04 rw.02
Kecamatan Talun Kab.Blitar
§ Nama :
Mujiati
§ TTL :
Blitar 6 Mei 1960
§ Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
§ Status : Menikah
§ Alamat : Tawangsari rt.03.rw.07 Kecamatan Garum
Kab.Blitar
Lampiran
§ Foto bersama narasumber Solikin
ketika wawancara
Foto
bersama narasumber Mujiati ketika wawancara
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)