Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Sabtu, 07 Desember 2013



OTENSITAS DAN KREDIBILITAS SEJARAH

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum.M.Pd.

oleh :
1.  HAFIDH IKHSAN FAUZI         (130731607297)
2. TWO BAGUS DISCHA V.           (130731615691)
3. NIKI DWI AYUNINGTYAS       (130731615704)
4. HOIRUL SOLEHA NINGSIH     (130731607246)



 


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
 PENDIDIKAN SEJARAH
September 2013




KATA PENGANTAR

            Segala puja dan puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul Otensitas Dan Kredibilitas sejarah dengan tepat waktu.
            Makalah ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Bu Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum,M.Pd. Selaku dosen pendamping yang telah memberikan banyak bimbingan serta arahan kepada kami untuk  penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami.Terutama keluarga dan juga teman-teman kami.
Kami menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi materi, ilustrasi, contoh, dan sistematika penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang.Atas kekurangan dan lebihnya kami ucapkan terima kasih.




Malang , 12 September 2013

Penulis








DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL                                                                                                         
KATA PENGANTAR                                                                                                           i
DAFTAR ISI                                                                                                                          ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang                                                                                                      
1.2  Rumusan Masalah                                                                                                
1.3  Tujuan                                                                                                                  
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Apa saja fungsi sejarah                                                                                        
            2.2  Otentisitas dalam sebuah sejarah                                                                        
            2.3  kredibilitas dalam sebuah sejarah                                                            
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan                                                                                                          
            3.2 Dafta Rujukan                                                                                                     
           







BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

           Para ahli sejarah yang telah berhasil mengumpulkan sumber-sumber dalam penelitiannya, tidak menerima dengnan mudahnya melainkan dengan usaha-usaha yang begitu keras serta  berpacu pada sumber-sumber tertulis. Kemuadian  para ahli  harus menjaringnya secara kritis, terutama terhadap sumber-sumber pertama, agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. 
               Dalam usaha para ahli  diharuskan dengan kebutuhan untuk membedakan apa yang benar, apa yang tidak benar, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil. Sehubungan dengan semua kebenaran-kebenaran itu , untuk dapat memutuskan ini semua sejarahwan harus mengerahkan segala kemampuan pikirannya, bahkan seringkali ia harus menggabungkan antara pengetahuan, sikap ragu ,percaya begitu saja, menggunakan akal sehat, dan melakukan tebakan inteligen
           


1.2    Rumusan masalah :
a.       Apa saja fungsi sejarah ?
b.      Apa yang dimaksud dengan otensitas sejarah ?
c.       Apa yang dimaksud dengan kredibilitas sejarah ?

1.3    Tujuan penulisan
a.       Untuk memahami fungsi sejarah
b.      Untuk  memahami otensitas sejarah
c.       Untuk memahami kredibilitas sejarah



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  FUNGSI SEJARAH
A. Fungsi Umum
             Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah (sebagai kisah) merupakan media untuk mengetahui masa lampau, yaitu mengetahui peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya. Peristiwa-peristiwa yang menjadi obyek sejarah syarat dengan pengalaman penting manusia yang penting artinya sebagai pelajaran. Atas dasar itulah lahirnya motto atau slogan mengenai sejarah, seperti “sejarah adalah obor kebenaran”, “sejarah pedoman untuk membangun masa depan”, “belajarlah dari sejarah”, dll.”
Bung Karno (alm.) berpesan “jangan sekali-kali melupakan sejarah” (“JASMERAH”).

B. Fungsi Khusus
             Dalam fungsi umum itu terkandung fungsi khusus sejarah, yaitu fungsi sejarah secara lebih luas. Fungsi khusus sejarah terbagi atas fungsi intrinsik (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya) dan fungsi ekstrinsik ( fungsi keluar darinya).

C. Fungsi Intrinsik
             Ada beberapa fungsi intrinsik sejarah. Akan tetapi, fungsi Intinsik sejarah yang paling utama adalah sebagai media untuk mengetahui masa lampau dan sebagai media untuk mengetahui masa lampau dan sebagai ilmu.

D. Fungsi Ekstrinsik
             Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, Sejarah sebagai ilmu memiliki fungsi ekstrinsik. Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif.








2.2  Otentisitas Dalam Sebuah Sejarah Serta Cara Mengetahui Ke Otetikan Sebuah Sejarah

Jika ditanya apa perbedaan antara “Asli” dan “Otentik” kebanyakan orang akan beranggapan bahwa kedua-duanya adalah sama. Sebenarnya otentik dan asli adalah sesuatu yang berbeda, jika dilihat dari contoh berikut ini. Contohnya adalah jika seseorang menemukan dua buah dokumen sejarah yang sama antara dokumen yang ditulis langsung oleh pelaku sejarah dan dokumen yang disalin oleh seseorang pada waktu yang sama. Keduanya bisa dibilang bukti sejarah yang asli, tetapi hanya satu bukti sejarah yang otentik dari keduanya yaitu bukti dokumen yang ditulis langsung oleh pelaku sejarah tersebut. Contoh yang mudah berikutnya adalah orang yang melakukan operasi plastik pada wajahnya, dalam hal ini kecantikan dari wajahnya adalah asli, sedangkan apakah wajah tersebut bisa disebut otentik?? Pasti jawabanya tidak.
            Sebenarnya kata “asli ” dan “otentik” tidak selalu sinonim. Sumber asli artinya sumber yang tidak dipalsu, sedangkan sumber otentik ialah sumber yang melaporkan dengan benar mengenai sesuatu yang tampaknya benar mengenai sesuatu subjek yang tampaknya benar.
Otentisitas merupakan istilah yang sering disebut-sebut dalam bidang psikologi dan juga filsafat eksistensialis serta dalam bidang estetik. Menurut pandangan eksistensialisme, otentitas adalah keadaan dimana individu berperilaku sesuai dengan karakteristik dan kepribadian aslinya ditengah tekanan dari lingkungan eksternal. Apabila seseorang tidak memiliki otentisitas diri, maka individu tersebut dianggap memiliki kepercayaan yang buruk (bad faith). Dengan kata lain otentisitas merupakan keaslian dari sesuatu hal, benda, maupun pemikiran.
Dalam megetahui otentik atau aslinya suatu bukti sejarah harus dicari dari sumbernya karena dalam mengetahui keotentisitasan sejarah selalu berkaitan dengan keaslian sumbernya. Dan cara dalam mengetaui keaslian sumbernya melalui kritik eksternal : yaitu keritik terhadap aspek-aspek luar dalam suatu bukti atau sumber sejarah. Contohnya dalam :
a.       Sumber lisan : kita harus mengetahui aspek siap? usia? Ada dimana? Apa peranya?
b.      Sumber tertulis : kita perlu mengetahui, kertasnya, warnanya,  tulisannya dan ejaanya.
c.       Sumber benda : kita harus mengerti dari apa benda tersebut dibuat dengan kata lain bahan pembuatanya.
Sebenarnya memang belum ada aturan yang benar-benar baku, yang dapat diberikan untuk memutuskan berapa banyak yang harus dibuktikan sebelum sebuah sumber dapat diterima sebagai sesuatu yang asli. Namun tetap saja perlu untuk mengetahui sesuatu hal tentang asal-usul sumber tersebut. Sehingga dengan mengetahui beberapa hal diatas maka keaslian maupun keotentikkan sebuah sumber dan bukti sejarah dapat dipertanggung jawabkan. Selain kepada dokumen tertulis, sebagai seorang sejarahwan maupun bukan kita harus membuktikan keaslian baik itu dalam bentuk artifak, sumber lisan, dan sumber kuantitatif yang masih siragukan keaslianya.


2.3 Kredibilitas Dalam Sebuah Sejarah Serta Mengetahui Kredibelnya Suatu Sejarah
Sebuah fakta sejarah harus besifat kredibel, yaitu bahwasanya suatu unsur harus mendekati yang sesungguhnya terjadi, sejauh apa yang kita ketahui melalui suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada. Dengan demikian, sebuah sejarah harus dibuktikan kebenarannya. Fakta sejarah dapat didefinisikan sebagai sesuatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari dokumen-dokumen sejarah, dan dianggap kredibel setelah pengujian yang saksama sesuai dengan hukum-hukum metode sejarah. Semua ragam fakta sejarah dapat diterima oleh sejarawan dengan baik asalkan mudah diobservasi, mudah direkam, tidak menyangkut penilaian, tidak bertentangan dengan pengetahuan lain, dapat diterima secara logis, menghindarkan generalisasi, dan menyangkut hal-hal tunggal. Kurangnya kesaksian berdasarkan observasi tangan pertama daripada oleh ketidak sesuaian diantara saksi-saksi akan membuat fakta sejarah menjadi sangsi.
Dengan demikian terbukti asli tidaknya suatu sejarah tergantung kepada kredibilitas atau keaslian suatu unsur peristiwa yang dianggap terjadi oleh sejarawan. Oleh karena itu keredibilitas sejarah dapat diartikan sebagai keaslian suatu peristiwa atau unsur sejarah yang telah melewati pengujian sesuai dengan hukum-hukum metode sejarah. Dan metode tersebut antara lain :
1.      Pemilihan topik , dalam pemilihan topik kita harus memilih alasan dalam memilih topik tersebut melalui Kedekatan Emosional atau melalui Kedekatan Intelektual.
2.      Heuristik, atau lebih dikenal dengan tahap pengumpulan data.
3.      Kritik, dalam tahap ini untuk menetahui kredibilitas serta keontetisitasan suatu sejarah kita harus melakukan tahap kritik eksternal dan kritik internal.
4.      Interpretasi, dalam tahap ini kita melakukan penafsiran dari semua sumber dan data yang telah terkumpul. Dalam penafsiran ini dapat diceritakan secara kronologis maupun secara konseptual.
5.      Historiografi, kita menuliskan secara kronologis proses dalam tahap awal hingga akhir.
Dalam pengujian keaslian suatu sejarah, para sejarawan biasanya sering mempertanyakan atau memperdebatkan berbagai hal untuk membuktikan keaslian suatu fakta-fakta atau bukti-bukti peninggalan sejarah, untuk diketahui kredibilitasnya. Berikut ini beberapa hal yang sering dipertanyakan/diperdebatkan oleh para sejarawan untuk mengetahui asli tidaknya suatu sejarah :
1.      Hipotesa Interogatif
Karena hipotesa interogatif tidak mengikat sebelum semua bukti selesai diperiksa. Dan sedikit membantu sejarawan untuk memecahkan suatu masalah karena pertanyaan tersebut langsung menuju ke jawaban inti.
2.      Pencarian terhadap detail khusus daripada kesaksian
Setelah sejarawan selesai menghimpun catatan-catatannya, ia harus memisahkan yang kredibel dari yang tidak kredibel, menyimpulkan catatannya, dan detail-detail yang lebih kecil lagi. Dari proses analisa yang cermat ini muncullah suatu aturan umum yang penting.
3.      Identifikasi terhadap pengarang
Dokumen yang paling sejati sekalipun harus dianggap tak dapat dipercaya sampai dapat dibuktikan kredibilitasnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dokumen-dokumen yang ditemukan banyak mengetahui tentang pengarang, tetapi tidak menjelaskan tentang siapa pengarang itu sendiri.
4.      Menetapkan tanggal kira-kira
Untuk menetapkan tanggal kira-kira, mungkin ada beberapa dokumen yang tidak memberi kemungkinan pada kita untuk menerka termini-nya, tetapi dimana pengarangnya diketahui, kita setidak-tidaknya memiliki tanggal lahir dan tanggal matinya.


5.      Penilaian pribadi
Kemampuan dan kemauan daripada saksi untuk memberikan kesaksian yang dapat diandalkan, yang ditentukan oleh sejumlah faktor didalam personalitas dan situasi sosial, yang kadang disebut “unsur pribadinya” (personal equation).
6.      Aturan-aturan umum serta menurut kata orang dan Buku Sekunder.

Selain cara yang dilakukan para sejarahwan yang dalam menentukan aslian suatu sejarah. Terdapat cara mudah dalam menentukan kredibel tidaknya suatu sejarah. Cara tersebut adalah dengan melakukan Kritik Internal yaitu dengan membandingkan suatu sumber sejarah dengan suber lainnya agar dapat diketahui benar tidaknya suatu sejarah tersebut. Selain itu kita harus memperhitungkan logis tidaknya informasi yang diberikan tersebut. Sehingga dengan melalui cara tersebut dapat diketahui kredibel atau tidaknya sebuah sejarah.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpiulan
          Fungsi sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah (sebagai kisah) merupakan media untuk mengetahui masa lampau, yaitu mengetahui peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya. Peristiwa-peristiwa yang menjadi obyek sejarah syarat dengan pengalaman penting manusia yang penting artinya sebagai pelajaran.
            Selesai mengumpulkan sumber-sumber, sejarahwan harus melakukan kritik sumber. Dalam kritik sumber itu ada dua kegiatan yang dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan: kritik eksternal dan kritik internal. Sesuai dengan sebutan yang disarankannya, eksternal, atau “luar,”kritik eksternal mencoba menguji otentisitas serta integritas sebuah sumber sejarah.Sebaliknya, kritik internal, mencoba melihat dan menguji dari “dalam” reliabilitas dan kredibilitas isi dari sumber-sumber sejarah. Baru setelah semua teruji, sejarahwan dapat memperoleh fakta-fakta yang dicarinya.



3.2 Daftar Rujukan

Gottschalk, L. 1983. Mengerti Sejarah.terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia

Sjamsuddin, H. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Ashari, M. 2013 fungsi sejarah1 (1). (online). (http://hardstudent.blogspot.com/2013/05/fungsi- sejarah )
Mengerti Sejarah\louis gottchalk; penerjemah Nugroho Notosusanto, cet.4-Jakarta: penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1985.hlmn:95-117

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive