- Home »
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Sabtu, 07 Desember 2013
SEJARAH
KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUARGA BAPAK SUKARJI PADA TAHUN 1985-2012
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Prof. Dr. Haryono,
M.Pd. dan Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.
oleh:
Vendi Maradona
(130731615693)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
Desember
2013
DAFTAR ISI
Daftar
Isi…………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………...2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………2
1.4 Metode Sejarah
1
Pemilihan
Topik…………………………………………………………...2
2
Heuristik…………………………………………………………………...3
3
Kritik………………………………………………………………………3
4
Interpretasi…………………………………………………………………3
5
Historiografi……………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kehidupan
Sosial Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012……………5
2.2 Permasalahan Sosial
Yang Pernah Dihadapi Keluarga Bapak Sukarji…….….8
2.3 Silsilah Keluarga
Bapak Sukarji……………………………………………..10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpilan…………………………………………………………………...11
3.2
Saran………………………………………………………………………….12
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………13
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keluarga adalah
salah satu komponen pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang sebagai
anggotanya dan saling bergantung satu sama lain. Dalam sebuah keluarga biasanya
terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anaknya. Dalam keluarga, semua angggota
keluarga memiliki perannya masing-masing. Suami berperan sebagai kepala keuarga
yang bertugas mengayomi dan memberikan nafkah lahir dan batin kepada semua
anggota keluarganya. Istri bertugas melayani suami dan mengurus anak-anak. Dan
anak merupakan buah hati ayah dan ibu yang membawa segenap harapan dan mimpi
mereka. Semua anggota keluarga bekerja sama dengan baik dan menjalankan
perannya masing-masing sesuai kodratnya dengan tujuan terciptanya keluarga yang
bahagia.
Keluarga
memiliki beberapa fungsi yang mungkin menjadi dasar dari kehidupan. Fungsi yang
pertama keluarga adalah tempat yang penuh kasih sayang, maksudnya dalam sebuah
keluarga semua anggota saling menyayangi dan mengasihi satu sama lain. Rasa
saling memiliki tumbuh dalam keluarga membuat setiap anggota keluarga memilkiki
ikatan batin yang kuat dengan anggota keluarga yang lainnya. Fungsi yang kedua
adalah pendidikan, keluarga merupakan forum pendidikan informal yang memegang
peran pentin dalam proses mendidik anak. Di keluarga lah seseorang pertama kali
mendapatkan pendidikan, dan sampai dewasapun di keluargalah pendidikan yang
paling lama, karena dalam pendidikan formal hanya sekitar 40% dari waktu
seseorang dan sisanya di lakukan di keluarga. Fungsi yang ke tiga adalah
sosialisasi, keluarga mengajarkan kita berinteraksi, bergaul dan mengajarkan
cara bersosialisasi dengan linkungan sekitar. Fungsi ke empat adalah sebagai
perlindungan, keluarga merupakan satu-satunya tempat berteduh yang memberikan
perlindungan secara jasmani dan rohani. Kelima adalah fungsi agama, keluarga
adalah sarana pertama dalam pembelajaran agama. Dan yang ter akhir adalah funsi
ekonomi, keluargalah yang mencukupi kebutuhan ekonomi anggotanya sehingga bias
menjalani hidup.
Makalah ini
mengambil topik tentang sejarah keluarga dengan judul “Sejarah Kehidupan Sosial
dan permasalahan Keluarga Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012, untuk
mendeskripsikan bagaimana tentang sejarah kehiupan keluarga bapak Sukarji.
karena bagi penulis sendiri keluarga merupakan segala-galanya yang terpenting
dalam hidup ini. Di keluargalah seseorang bisa mendapatkan kehangatan kasih
sayang dan keluargalah tempat seseorang berteduh dari sehala masalah
kehidupannya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah kehidupan sosial keluarga bapak Sukarji pada tahun1985-2012?
2.
Bagaimana
permasalahan yang di hadapi kelurga bapak Sukarji pada tahun 1985-2012?
3.
Bagaimana
silsilah keluarga bapak Sukarji?
1.3 Tujuan
1
Mendiskripsikan
sejarah kehidupan sosial keluarga bapak Sukarji pada tahun1985-2012.
2
Mendiskripsikan
permasalahan yang pernah di hadapi keluarga bapak Sukarji pada tahun 1985-2012.
3
Mendiskripsikan
silsilah keluarga Bapak Sukarji.
1.4 Metode
Sejarah
Dalam penelitian sejarah dapat dilakukan dengan
beberapa langkah yaitu pemilihan topic, heuristic, kritik (eksternal dan
internal), interpretasi, dan Historiografi.
1.
Pemilihan
topik
Dalam penulisan
makalah ini penulis memilih topic tentang sejarah keluarga dan mengambil judul
“Kehidupan Sosial Dan Perekonomian Keluarga Bapak Sukarji Dari Tahun
1990-2012”. Karena penulis ingin mendeskripsikan sejarah kehidupan social dan
kondisi perekonomian keluarga bapak Sukarji sejak tahun 1990-2012. Sejarah
kehidupan social dan kondisi perekonomian keluarga
bapak
sukarji ini menarik untuk di tuliskan, karena bapak sukarji merupakan seseorang
yang lahir dari keluarga miskin di aderah pedesaan. Namun ia sekarang bisa
menjadi seorang pegawai perusahaan swasta yang memiliki kehidupan layak atau
bisa di katakana jauh di atas garis kemiskinan dan tinggal di perkotaan.
2.
Heuristik
Dalam menggali informasi dan mencari data-data sebagai
sumber penulisan sejarah keluarga bapak Sukarji. Penulis menggunakan metode
wawancara dengan bapak Sukarji sendiri dan ibu Suprihatin, istri bapak Sukarji.
Selain itu penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen keluarga yang bisa di
jadikan bukti berkaitan dengan sejarah keluarga bapak Sukarji.
3.
Kritik
a)
Kritik
Internal.
Dari hasil wawancara dengan nara sumber yaitu ibu
Suprihatin istri bapak Sukarji di peroleh informasi bahwa Keluarga bapak
sukarji pernah memiliki masalah berkaitan dengan susahnya mendapatkan momongan
atau anak. Namun dari pernyataan bapak Sukarji tidak menganggap hal itu sebagai
masalah dalam keluarganya.
b)
Kritik
Eksternal
Dari dokumen-dokumen keluarga seperti akta nikah dan
akta kelahiran anak pertamanya memang ada jarak lima tahun antara pernikahan
dengan kelahiran anak pertamanya.
4.
Interpretasi
Menurut penulis keluarga bapak Sukarji merupakan
keluarga kecil atau bisa di sebut catur warga karena hanya terdiri dari empat
orang anggota keluarga, Ayah ibu dan dua anak. Bapak Sukarji merupakan seorang
kepala keluarga, suami dan tulang punggung keluarga yang bertanggung jawab dan
sangat menyayangi keluarganya.
5.
Historiografi
Dalam Historiografi ini
penulis memulai dengan BAB I yaitu pendahuluan yang berisi Latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, dan metode-metode sejarah. Kemudian di lanjutkan BAB
II yaitu pembahasan, pada bagian ini akan di bahas
secara detail tentang
rumusan masalah. Yang terakhir adalah BAB III yaitu penutup yang berisi
kesimpulan dan saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kehidupan Sosial Keluarga
Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012
Bapak sukarji adalah anak bungsu dari empat
bersaudara, ayahnya bernama Mbah Miskun dan ibunya bernama Mbok Ngatiem. Ketika
masih kecil bapak sukarji tinggal di Desa Bulung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten
Malang. Mbah Miskun adalah seorang petani dan Mbok Ngatiem adalah seorang
pedagang. Bapak Sukarji lahir pada tanggal 30 Juni 1964 di Kabupaten Malang.
Lahir dari keluarga miskin membuat masa kecil bapak Sukarji susah, beliau harus
membantu orangtuanya di sawah setiap hari. Namun bapak Sukarji adalah
satu-satunya anak yang memperoleh pendidikan pada tingkat lebih tinggi dari
pada kakak-kakaknya.
Kakak pertamanya bernama Kastumi hanya bisa menempuh
pendidikan pada tingkat SD saja, setelah lulus bertani lalu menikah. Kakak
keduanya bernama Uminah juga hanya bisa menempuh pendidikan sampai SD saja.
Baru kakak ketiganya, seorang laki-laki bernama Juma’in sekolah sampai SMP. Dan
Bapak Sukarji bisa mendapatkan pendidikan sampai tingkat SMA. Walaupun bisa
memperoleh pendidikan sampai SMA bukan berarti bapak Sukarji tidak pernah
merasakan kehidupan bertani. Pulang sekolah beliau selalu membantu kedua
orangtuanya bertani di sawah.
Karena ingin
memperoleh kehidupan yang lebih baik dari pada kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya,
setelah lulus sekolah bapak Sukarji nekat pergi merantau ke kota Surabaya pada
tahun 1985. Dengan berbekalkan ijazah SMA bapak
sukarji merantau ke Surabaya. Setelah mencoba melamar pekerjaan di beberapa
perusahaan dan supermarket, akhirnya beliau di terima bekerja sebagai karyawan
gudang di sebuah toko swalayan yaitu PT. BILKA. Bekerja sebagai karyawan bagian
gudang tidaklah mudah, bapak sukarji berangkat kerja dai kontrakan sekitar
pukul 06.40 WIB sekitar 15 menit perjalanan, beliau mulai bekerja pukul 07.00
sampai pukul 17.00 WIB.
Setelah empat tahun bekerja di bagian gudang
akhirnya oleh bosnya di naikkan jabatannya menjadi Kabag Gudang pada tahun
1987. Menjadi kabag gudang membuat bapak sukarji memiliki kesempatan lebih
leluasa untuk masuk ke bagian depan toko, dan kerena kebiasaanya memasuki
bagian depan toko bapak Sukarji terlibat cinta lokasi dengan seorang gadis yang
bekerja sebagai kasir bernama Suprihatin. Ibu Suprihatin lahir pada tanggal 11
November 1967 di Blitar.
Jatuh cinta kepada seorang kasir membuat bapak
Sukarji termotivasi untuk bekerja lebih giat, supaya bisa menunjukan
kecakapannya sebagai laki-laki. Setelah melalui proses yang panjang akhinya
cinta bapak Sukarji di terima oleh ibu Suprihatin dan mereka menikah pada
tangal 14 Janiari 1988 , resepsi pernikahannya di lakukan di kota Blitar.
Setelah menikah bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tetap tinggal di Surabaya.
Anak pertamanya lahir di kota Blitar pada hari
Jum’at tanggal, 19 Maret 1993 dengan berjenis kelamin laki-laki. Bapak Sukarji
memberi nama anak pertamanyanya itu dengan nama “Vendi Maradona”. Sejak kecil
Vendi di rawat oleh neneknya di Blitar. Hal ini di karenakan bapak Sukarji dan
ibu Suprihatin bekerja seharian penuh. Namun setiap seminggu sekali bapak
Sukarji selalu pulang ke Blitar untuk menjenguk anaknya dan memberikan uang
jajan kepada anaknya.
Tiga tahun kemudian setelah anak pertamanya bapak
Sukarji dan ibu Surihatin di karuniai lagi seorang anak. Anak keduanya lahir di
kota Blitar pada tanggal, 11 Juni 1996 denan berjenis kelamin laki-laki. Kali
ini bapak sukarji tidak menitipkan anknya kepada neneknya, beliau memilih
mengurus anaknya sendiri dengan alasan selama ini mereka kesepian karena tidak
ada anak di rumahnya, tidak ada yang menjadi bahan percandaan ketika pulang
kerja.
Dengan hadirnya dua
orang anak kebutuhan keluarga bapak Sukarji semakin banyak, namun hal ini
membuat bapak sukarji lebih semangat bekerja. Sampai pada tahun 2001 bapak
Sukarji di angkat lagi jabatannya sebagai stap pembelian. Dengan jabatan bapak
Sukarji stap pembelian, beliau mengalami peningkatan gaji yang begitu drastis
yang dulunya saat menjadi kabag gudang hanya Rp 175.000/bulan ketika naik
jabatan gajinya menjadi Rp 2.300.000/bulan
di
tambah lagi setiap hari bsar dan Hari raya Idhul Fitri bapak Sukarji selalu
mendapat bonus dan THR dari perusahaan. Keadaan ekonomi yang sudah mulai stabil
ini membuat bapak Sukarji lebih semangat menyekolahkan anak-anaknya sampai
jenjang Perguruan Tinggi.
Disisi lain dari kebahagiaan keluarga bapak Sukarji
karena naik jabatan di tempat beliau bekerja. Ada masalah keluarga yang membuat
ibu Suprihatin harus berhenti bekerja. Anak pertama mereka yang sudah mulai
memasuku usia ABG karena jauh dari bimbingan orang tua terkena pengaruh
pergaulan bebas. Mendengar anak pertamanya ikut-ikutan merokok dan minum miras,
pada tahun2006 ibu Suprihatin
mengundurkan diri dari pekejaannya sebagai kasir dan memilih pulang ke Blitar
bersama anak kedunya untuk membimbing anaknya supaya kembali ke jalan yang
benar. Sejak saat itu bapak sukarji tinggal sendiri di kota Surabaya dan
menjadi stu-satunya tulang punggung keluarga yang menghidupi dan memberikan
nafkah lahir batin kepada anak dan istrinya.
Bapak Sukarji sangat menyayangi keluarganya.
Walaupun dalam jarak yang jauh danjarang bertemu namun bapak Sukarji selalu
memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada istri dan anak-anaknya. Semua
kebutuhan dan apa yang di minta anaknya selama beliau mampu membelikan pasti
beliau berikan. Mungkin bapak sukarji memang tidak bisa bertemu dengan anaknya
setiap hari karena beliau harus bekerja di Surabaya untuk mencari nafkah
sementara anak dan istrinya tinggal di Blitar. Namun setiap sore sekitar pukul
18.00 WIB bapak Sukarji selalu telphone ke rumah untuk menayakan kabar
keluarganya dan berbicara dengan anak dan istrinya. Lewat media telvon bapak
Sukarji selalu memberikan nasihat dan arahan kepada anaknya supaya tidak
terjerumus ke dalam jalan hidup yang buruk.
Istri bapak Sukarji bernama ibu Suprihatin telah
mengundurkan diri dari peerjaannya sebagai kasir dan pulang ke Blitar. Beliau
memilih menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak-anaknya. Keputusan ibu
Suprihatin untuk berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga ini di
karenakan factor dari anaknya. Beliau tidak mau anaknya terjerumus ke dalam
pergaulan yang kurang baik dan akhlak menjadi rusak karena kurang perhatian
dari orangtuanya.
Keadaan hidup keluarga bapak Sukarji mulai menemui
titik terang ketika ia di percaya oleh bosnya menjadi wakil manager pada tahun 2007. Dari gaji beliau bekerja, bisa
disisihkan dalam jumlah besar untuk di tabung karena kebutuhan hidup
keluarganya juga lebih sedikit ketimbang saat mereka semua tinggal di Surabaya.
Biaya hidup keluarganya berkurang ketika anak dan istrinya tinggal di desa. Akhirnya
pada tahun 2009 bapak sukarji bisa membangun rumah sendiri di Malang dan di
Blitar. Namun karena sudah terbiasa dengan suasana kota Blitar istri dan anak
bapak Sukarji memilih tinggal di rumah Blitar, sedangkan rumah yang di Kasembon
tinggali oleh ibu bapak Sukarji.
Tahun 2013 anak pertama bapak Sukarji yang bernama
Vendi Maradona masuk Perguruan Tinggi. Ia menmpuh pendidikan dengan jenjang S1
Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Malang. Hal ini menjadi salah satu
peristiwa paling berkesan di hati Bapak Sukarji karena peristiwa ini menunjukan
betapa suksesnya ia menjadi seorang kepala keluarga. Kebijakannya mengijinkan
istrinya pulang ke Blitar berhasil merubah anaknya kembali ke jalan yang baik
dan ia bisa menjadi tulang punggung keluarga yang mencukupi kebutuhan
keluarganya. Sampai saat ini bapak Sukarji selalu pulang ke Blitar setiap
seminggu sekali untuk menjenguk istri dan anak keduanya yang sekarang tinggal
di kota Blitar.
2.2 Permasalahan Sosial Yang Pernah
Dihadapi Keluarga Bapak Sukarji
Kehidupan berkeluarga tidaklah luput dari masalah.
Setiap keluarga pasti pernah memiliki masalah, baik itu masalah yang berat
maupun masalah yang kecil. Dalam mencari jalan keluar dari masalah itu pasti
setiap keluarga selalu bekerja sama, saling membantu, dan sama-sama berusaha.
Sama halnya dengan keluarga bapak Sukarji, beliau pernah memiliki masalah yang
berat. Dan bapak Sukarji bersama istrinya saling bekerja sama untuk mencari
jalan keluarnya.
Bapak Sukarji
dan ibu Suprihatin menikah pada tahun 1988. Keduanya sama-sama bekerja, bapak
Sukarji bekerja sebagai kabag gudang dan ibu Suprihatin bekerja sebagi kasir.
Pekerjaan itu merupakan pekrjaan yang cukup berat dan melelahkan. Bapak Sukarji
sebagai kabag gudang, bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul
17.00 WIB. Dan ibu Suprihatin sebagai kasir bekerja mulai dari 08.00 sampai
dengan pukul 15.00 WIB dan ketika bekerja
ibu
Suprihatin diharuskan untuk berdiri. Kondisi seperti ini mempengaruhi fisik
bapak Sukarji dan Ibu Suprihati yang kemudian menjadi factor penyebab sampai
lima tahun lamanya setelah menikah mereka belum memiliki momongan.
Beban mental dan fisik harus di pikul bapak Sukarji
dan ibu Suprihatin. Lima tahun setelah menikah belum memiliki momongan
merupakan masalah besar bagi bapak Sukarji dan ibu Suprihatin. Masalah itu
hampir meretakkan keluarga bapak Sukarji, karena menimbulkan isu-isu yang
kurang baik. Saudara-saudara bapak Sukarji mengira bahwa Ibu Suprihatin mandul
dan memberikan saran kepada bapak sukarji untuk menceraikanya. Hal ini sangat
membuatibu Suprihatin merasa sakit hati. Akan tetapi bapak Sukarji adalah
seorang suami yang sangat menyayangi istrinya beliau yakin bahwa beliau pasti
akan memiliki keturunan.
Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin bersama-sama
mencari jalan keluarnya. Di samping berdoa kepada Allah SWT, bapak Sukarji dan
ibu Suprihatin berusaha secara medis. Mereka periksa ke dokter tentang kondisi
mereka. Dokter memberikan pernyataan bahwa bapak Sukarji dalam keadaan
baik-baik saja, hanya saja kondisi janin ibu Suprihatinlah yang kurang baik.
Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tidak pernah menyerah mereka terus berusa
mencari jalan keluarnya, mereka mengikuti saran dokter untuk periksa setiap
sebulan sekali. Di samping itu ibu Suprihatin juga minum jamu yang di berikan
oleh orang tuannya.
Setelah menunggu selama enam tahun akhirya bapak
Sukarji dan ibu Suprihatin di karuniai momongan. Anak pertamanya lahir pada
hari jum’at tanggal 19 Maret 1993 berjenis kelamin laki-laki. Bapak Sukarji dan
ibu Suprihatin sangat merasa bahagia dengan kehadiran anak pertamanya itu.
kehadiran anak pertamanya ini menjadi penyelamat keluarga Bapak Sukarji yang
hamier kacau. Anak pertamanya ini oleh bapak Sukarji di beri nama Vendi
Maradona.
Tiga tahun
kemudian tepatnya pada hari rabu tanggal 1996, anak kedua bapak Sukarji lahir.
Anak keduanya berjenis kelamin laki-laki dan beliau beri nama Wawan Setiawan.
Hadirnya anak ke dua ini semakin melengkapi kebahagiaan keluarga bapak Sukarji.
bapak Sukarji dan ibu Suprihatin menjadi lebih semangat dan giat dalam bekerja,
mencari nafkah untuk menyekolahkan
anak-anaknya
sampai jenjang perguruan tinggi. mereka memiliki cita-cita kedua anaknya
menjadi orang sukses dan hidup jauh lebih baik dari pada kedua orangtuanya saat
dewasa nanti.
2.3 Sejarah Silsilah Keluarga Bapak
Sukardji
Catur warga adalah sebutan yang tepat untuk
kekluarga bapak Sukarji. Keluarga bapak Sukarji terdiri dari empat orang. Bapak
Sukarji dan ibu Suprihatin menikah pada hari kamis tanggal 14 Januari 1988,
resepsi pernikahannya di adakan di kota kelahiran istrinya yaitu di
Blitar. Setelah menikah bapak sukarji
belum langsung punya anak. Anak pertama beliau lahir lima tahun kemudian
setelah pernikahan beliau.
Pada hari jum’at tanggal 19 Maret 1993 anak pertama
bapak Sukarji lahir di kota Blitar dengan berjenis kelamin laki-laki. Beliau
memberi nama anak pertamanya itu “Vendi Maradona”. Sejak kecil Vendi di asuh
oleh neneknya di kota Blitar. Riwayat pendidikan vendi, ialulus SD tahun 2006,
lulus SMP tahun 2009 dan lulus SMA tahun 2012. Kemudian di tahun 2013 dia
melanjutkan pendidikanya di Universitas Negeri Malang dengan jenjang S1
Pendidikan Sejarah.
Tiga tahun kemudian setelah anak pertamanya lahir,
bapak Sukarji di karuniai seorang putra lagi yang lahir pada hari Rabu tanggal,
11 Juni 1996 lagi-lagi berjenis kelamin laki-laki. Anak keduannya ini sejak
kecil di asuh sendiri oleh bapak Sukarji dan ibu Suprihatin. Namun di tahun
2006 ibu Suprihatin dan anak keduanya pindah ke Blitar. Dan saat ini bapak
Sukarji tinggal sendirian di kota Surabaya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bapak adalah anak bungsu dari empat bersaudara,
ayahnya bernama Mbah Miskun dan ibunya bernama Mbok Ngatiem. Bapak Sukarji
lahir pada tanggal 30 Juni 1964 di Malang. Sejak kecil bapak Sukarji sudah
terbiasa hidup susah karena ayahnya hanya seorang petani kecil dan ibunya
seorang pedagang. Namun dari keempat bersaudara itu bapak Sukarji merupakan
satu-satunya anak yang mendapatkan pendidikan dalam tingkat yang lebih tinggi
dari pada saudaran-saudaranya.
Karena ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik
dari pada orang tuanya dan saudara-saudaranya, bapak Sukarji pergi merantau ke
kota Surabaya. Dengan berbekalkan ijazah SMA
bapak sukarji akhirnya bisa di terima bekerja di sebuah toko swalayan
yaitu PT. Bilka. Perlahan-lahan dari tahun 1985 sampai tahun 2009 jabatan kerja
bapak Sukarji terus naik, mulai dari karyawan gudang sampai akhirnya bisa jadi
wakil manager.
Bapak Sukarji menikah pada tanggal 14 Januari 1988
dengan seorang kasir bernama ibu Suprihatin. Dalam pernikahannya itu keluarga
bapak Sukarji pernah di hampiri masalah yaitu lima tahun lamanya setelah menikh
belum juga mempunyai anak. Namun dari masalah itu bapak Sukarji dan ibu
Suprihatin tidak pernah menyerah dan terus berusaha bersama-sama untuk mencari
jalan keluar dari masalah itu.
Akhirnya pada tahun 1993 anak pertama bapak Sukarji
lahir dengan berjenis kelamin laki-laki. Anak pertamanya ini sejak kecil di
asuh oleh nenknya di kota Blitar. Tiga tahun kemudian setelah kelahiran anak
pertamanya, tepatnya pada tahun1996 bapak Sukarji kembali mendapatkan karunia
momongan. Lagi-lagi anak keduanya ini berjenis kelamin laki-laki.
Tahun 2009
kondisi perekonomian keluarga bapak Sukarji mulai membaik, beliau sudah bisa
membangun rumah di dua tempat sekaligus yaitu di kota Blitar dan di Kasembon,
Malang. Tahun 2013 anak pertama bapak Sukarji masuk pergruan tinggi dan ini
menjadi peristiwa penting bagi beliau, karena beiau
merasa
cita-citanya menyekolahkan anaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari pada
dirinya terlaksana.
Bapak Sukarji merupakan sosok ayah yang baik bagi
anak-anaknya dan suami yang bertanggug jawab bagi sitrinya. Walaupun beliau
tinggal di Surabaya sementara anak dan istrinya tinggal di kota Blitar, setiap
sore sekitar pukul 18.00 WIB beliau selalu telvon keluarganya untuk menanyakan
kabar dan memberikan nasihat-nasihan kepada anaknya. Setiap seminggu sekali
bapak Sukarji juga selau pulang ke Blitar untuk menjenguk keluarganya.
3.2 Saran
Dalam berkeluarga pastilah pernah mendapatkan
masalah, baik itu masalah besar maupun kecil. Namun dalam satu keluarga
hedaknya bekerja sama dan saling membantu dalam mencari jalan keluar masalah
itu. Keluarga adalah tempat seseorang berteduh dalam kehidupannya, di dalam
keluargalah seseorang mendapatkan hangatnya kasih sayang. Maka dari itu
hendaknya semua orang menjaga keutuhan keluarganya dan keharmonisan keluarganya
supaya tercipta keluarga yang bahagia.
DAFTAR
RUJUKAN
Nara
sumber
Nama : Suprihatin
TTL : Blitar, 11 November 1967
Statu : Istri bapak Sukarji
Alamat : Dsn Dawung, Desa
Tepas, Kesamben, Blitar.
Nama : Sukarji
TTL : Blitar, 30 Juni 1964
Statu : Sumber primer
Alamat : Jln. Bratang No.15,
Ngagel Jaya Selatan, Surabaya.
LAMPIRAN
A. Foto
Keluarga
Foto
pernikahan Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin
Blitar,
14 Januari 1988
Foto
bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tahun 2008
Foto
bapak Sukarji 2013
Foto
ibu Suprihatin
Foto Vendi Maradona anak pertama bapak
Sukarji
Foto
Wawan Setyawan anak kedua bapak Sukarji
B. Dokumen
Keluarga
Akta
Nikah bapak Sukarji
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)