Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Sabtu, 07 Desember 2013

SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUARGA BAPAK SUKARJI PADA TAHUN 1985-2012





MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Prof. Dr. Haryono, M.Pd. dan Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.





oleh:
Vendi Maradona
(130731615693)













Description: Description: um-lambang.png








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013


DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang…………………………………………………………………1
1.2  Rumusan masalah……………………………………………………………...2
1.3  Tujuan…………………………………………………………………………2
1.4  Metode Sejarah
1        Pemilihan Topik…………………………………………………………...2
2        Heuristik…………………………………………………………………...3
3        Kritik………………………………………………………………………3
4        Interpretasi…………………………………………………………………3
5        Historiografi……………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kehidupan Sosial Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012……………5
2.2 Permasalahan Sosial Yang Pernah Dihadapi Keluarga Bapak Sukarji…….….8
2.3 Silsilah Keluarga Bapak Sukarji……………………………………………..10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpilan…………………………………………………………………...11
3.2 Saran………………………………………………………………………….12
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………13
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keluarga adalah salah satu komponen pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang sebagai anggotanya dan saling bergantung satu sama lain. Dalam sebuah keluarga biasanya terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anaknya. Dalam keluarga, semua angggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Suami berperan sebagai kepala keuarga yang bertugas mengayomi dan memberikan nafkah lahir dan batin kepada semua anggota keluarganya. Istri bertugas melayani suami dan mengurus anak-anak. Dan anak merupakan buah hati ayah dan ibu yang membawa segenap harapan dan mimpi mereka. Semua anggota keluarga bekerja sama dengan baik dan menjalankan perannya masing-masing sesuai kodratnya dengan tujuan terciptanya keluarga yang bahagia.
Keluarga memiliki beberapa fungsi yang mungkin menjadi dasar dari kehidupan. Fungsi yang pertama keluarga adalah tempat yang penuh kasih sayang, maksudnya dalam sebuah keluarga semua anggota saling menyayangi dan mengasihi satu sama lain. Rasa saling memiliki tumbuh dalam keluarga membuat setiap anggota keluarga memilkiki ikatan batin yang kuat dengan anggota keluarga yang lainnya. Fungsi yang kedua adalah pendidikan, keluarga merupakan forum pendidikan informal yang memegang peran pentin dalam proses mendidik anak. Di keluarga lah seseorang pertama kali mendapatkan pendidikan, dan sampai dewasapun di keluargalah pendidikan yang paling lama, karena dalam pendidikan formal hanya sekitar 40% dari waktu seseorang dan sisanya di lakukan di keluarga. Fungsi yang ke tiga adalah sosialisasi, keluarga mengajarkan kita berinteraksi, bergaul dan mengajarkan cara bersosialisasi dengan linkungan sekitar. Fungsi ke empat adalah sebagai perlindungan, keluarga merupakan satu-satunya tempat berteduh yang memberikan perlindungan secara jasmani dan rohani. Kelima adalah fungsi agama, keluarga adalah sarana pertama dalam pembelajaran agama. Dan yang ter akhir adalah funsi ekonomi, keluargalah yang mencukupi kebutuhan ekonomi anggotanya sehingga bias menjalani hidup.


Makalah ini mengambil topik tentang sejarah keluarga dengan judul “Sejarah Kehidupan Sosial dan permasalahan Keluarga Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012, untuk mendeskripsikan bagaimana tentang sejarah kehiupan keluarga bapak Sukarji. karena bagi penulis sendiri keluarga merupakan segala-galanya yang terpenting dalam hidup ini. Di keluargalah seseorang bisa mendapatkan kehangatan kasih sayang dan keluargalah tempat seseorang berteduh dari sehala masalah kehidupannya.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah kehidupan sosial keluarga bapak Sukarji pada tahun1985-2012?
2.      Bagaimana permasalahan yang di hadapi kelurga bapak Sukarji pada tahun 1985-2012?
3.      Bagaimana silsilah keluarga bapak Sukarji?

1.3  Tujuan
1        Mendiskripsikan sejarah kehidupan sosial keluarga bapak Sukarji pada tahun1985-2012.
2        Mendiskripsikan permasalahan yang pernah di hadapi keluarga bapak Sukarji pada tahun 1985-2012.
3        Mendiskripsikan silsilah keluarga Bapak Sukarji.

1.4  Metode Sejarah
Dalam penelitian sejarah dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu pemilihan topic, heuristic, kritik (eksternal dan internal), interpretasi, dan Historiografi.
1.      Pemilihan topik
Dalam penulisan makalah ini penulis memilih topic tentang sejarah keluarga dan mengambil judul “Kehidupan Sosial Dan Perekonomian Keluarga Bapak Sukarji Dari Tahun 1990-2012”. Karena penulis ingin mendeskripsikan sejarah kehidupan social dan kondisi perekonomian keluarga bapak Sukarji sejak tahun 1990-2012. Sejarah kehidupan social dan kondisi perekonomian keluarga


bapak sukarji ini menarik untuk di tuliskan, karena bapak sukarji merupakan seseorang yang lahir dari keluarga miskin di aderah pedesaan. Namun ia sekarang bisa menjadi seorang pegawai perusahaan swasta yang memiliki kehidupan layak atau bisa di katakana jauh di atas garis kemiskinan dan tinggal di perkotaan.
2.      Heuristik
Dalam menggali informasi dan mencari data-data sebagai sumber penulisan sejarah keluarga bapak Sukarji. Penulis menggunakan metode wawancara dengan bapak Sukarji sendiri dan ibu Suprihatin, istri bapak Sukarji. Selain itu penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen keluarga yang bisa di jadikan bukti berkaitan dengan sejarah keluarga bapak Sukarji.
3.      Kritik
a)      Kritik Internal.
Dari hasil wawancara dengan nara sumber yaitu ibu Suprihatin istri bapak Sukarji di peroleh informasi bahwa Keluarga bapak sukarji pernah memiliki masalah berkaitan dengan susahnya mendapatkan momongan atau anak. Namun dari pernyataan bapak Sukarji tidak menganggap hal itu sebagai masalah dalam keluarganya.
b)      Kritik Eksternal
Dari dokumen-dokumen keluarga seperti akta nikah dan akta kelahiran anak pertamanya memang ada jarak lima tahun antara pernikahan dengan kelahiran anak pertamanya.
4.      Interpretasi
Menurut penulis keluarga bapak Sukarji merupakan keluarga kecil atau bisa di sebut catur warga karena hanya terdiri dari empat orang anggota keluarga, Ayah ibu dan dua anak. Bapak Sukarji merupakan seorang kepala keluarga, suami dan tulang punggung keluarga yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi keluarganya.
5.      Historiografi
Dalam Historiografi ini penulis memulai dengan BAB I yaitu pendahuluan yang berisi Latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode-metode sejarah. Kemudian di lanjutkan BAB II yaitu pembahasan, pada bagian ini akan di bahas


secara detail tentang rumusan masalah. Yang terakhir adalah BAB III yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kehidupan Sosial Keluarga Bapak Sukarji Pada Tahun 1985-2012
Bapak sukarji adalah anak bungsu dari empat bersaudara, ayahnya bernama Mbah Miskun dan ibunya bernama Mbok Ngatiem. Ketika masih kecil bapak sukarji tinggal di Desa Bulung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Mbah Miskun adalah seorang petani dan Mbok Ngatiem adalah seorang pedagang. Bapak Sukarji lahir pada tanggal 30 Juni 1964 di Kabupaten Malang. Lahir dari keluarga miskin membuat masa kecil bapak Sukarji susah, beliau harus membantu orangtuanya di sawah setiap hari. Namun bapak Sukarji adalah satu-satunya anak yang memperoleh pendidikan pada tingkat lebih tinggi dari pada kakak-kakaknya.
Kakak pertamanya bernama Kastumi hanya bisa menempuh pendidikan pada tingkat SD saja, setelah lulus bertani lalu menikah. Kakak keduanya bernama Uminah juga hanya bisa menempuh pendidikan sampai SD saja. Baru kakak ketiganya, seorang laki-laki bernama Juma’in sekolah sampai SMP. Dan Bapak Sukarji bisa mendapatkan pendidikan sampai tingkat SMA. Walaupun bisa memperoleh pendidikan sampai SMA bukan berarti bapak Sukarji tidak pernah merasakan kehidupan bertani. Pulang sekolah beliau selalu membantu kedua orangtuanya bertani di sawah.
Karena ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik dari pada kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya, setelah lulus sekolah bapak Sukarji nekat pergi merantau ke kota Surabaya pada tahun 1985. Dengan berbekalkan ijazah SMA bapak sukarji merantau ke Surabaya. Setelah mencoba melamar pekerjaan di beberapa perusahaan dan supermarket, akhirnya beliau di terima bekerja sebagai karyawan gudang di sebuah toko swalayan yaitu PT. BILKA. Bekerja sebagai karyawan bagian gudang tidaklah mudah, bapak sukarji berangkat kerja dai kontrakan sekitar pukul 06.40 WIB sekitar 15 menit perjalanan, beliau mulai bekerja pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB.


Setelah empat tahun bekerja di bagian gudang akhirnya oleh bosnya di naikkan jabatannya menjadi Kabag Gudang pada tahun 1987. Menjadi kabag gudang membuat bapak sukarji memiliki kesempatan lebih leluasa untuk masuk ke bagian depan toko, dan kerena kebiasaanya memasuki bagian depan toko bapak Sukarji terlibat cinta lokasi dengan seorang gadis yang bekerja sebagai kasir bernama Suprihatin. Ibu Suprihatin lahir pada tanggal 11 November 1967 di Blitar.
Jatuh cinta kepada seorang kasir membuat bapak Sukarji termotivasi untuk bekerja lebih giat, supaya bisa menunjukan kecakapannya sebagai laki-laki. Setelah melalui proses yang panjang akhinya cinta bapak Sukarji di terima oleh ibu Suprihatin dan mereka menikah pada tangal 14 Janiari 1988 , resepsi pernikahannya di lakukan di kota Blitar. Setelah menikah bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tetap tinggal di Surabaya.
Anak pertamanya lahir di kota Blitar pada hari Jum’at tanggal, 19 Maret 1993 dengan berjenis kelamin laki-laki. Bapak Sukarji memberi nama anak pertamanyanya itu dengan nama “Vendi Maradona”. Sejak kecil Vendi di rawat oleh neneknya di Blitar. Hal ini di karenakan bapak Sukarji dan ibu Suprihatin bekerja seharian penuh. Namun setiap seminggu sekali bapak Sukarji selalu pulang ke Blitar untuk menjenguk anaknya dan memberikan uang jajan kepada anaknya.
Tiga tahun kemudian setelah anak pertamanya bapak Sukarji dan ibu Surihatin di karuniai lagi seorang anak. Anak keduanya lahir di kota Blitar pada tanggal, 11 Juni 1996 denan berjenis kelamin laki-laki. Kali ini bapak sukarji tidak menitipkan anknya kepada neneknya, beliau memilih mengurus anaknya sendiri dengan alasan selama ini mereka kesepian karena tidak ada anak di rumahnya, tidak ada yang menjadi bahan percandaan ketika pulang kerja.
Dengan hadirnya dua orang anak kebutuhan keluarga bapak Sukarji semakin banyak, namun hal ini membuat bapak sukarji lebih semangat bekerja. Sampai pada tahun 2001 bapak Sukarji di angkat lagi jabatannya sebagai stap pembelian. Dengan jabatan bapak Sukarji stap pembelian, beliau mengalami peningkatan gaji yang begitu drastis yang dulunya saat menjadi kabag gudang hanya Rp 175.000/bulan ketika naik jabatan gajinya menjadi Rp 2.300.000/bulan


di tambah lagi setiap hari bsar dan Hari raya Idhul Fitri bapak Sukarji selalu mendapat bonus dan THR dari perusahaan. Keadaan ekonomi yang sudah mulai stabil ini membuat bapak Sukarji lebih semangat menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang Perguruan Tinggi.
Disisi lain dari kebahagiaan keluarga bapak Sukarji karena naik jabatan di tempat beliau bekerja. Ada masalah keluarga yang membuat ibu Suprihatin harus berhenti bekerja. Anak pertama mereka yang sudah mulai memasuku usia ABG karena jauh dari bimbingan orang tua terkena pengaruh pergaulan bebas. Mendengar anak pertamanya ikut-ikutan merokok dan minum miras, pada tahun2006  ibu Suprihatin mengundurkan diri dari pekejaannya sebagai kasir dan memilih pulang ke Blitar bersama anak kedunya untuk membimbing anaknya supaya kembali ke jalan yang benar. Sejak saat itu bapak sukarji tinggal sendiri di kota Surabaya dan menjadi stu-satunya tulang punggung keluarga yang menghidupi dan memberikan nafkah lahir batin kepada anak dan istrinya.
Bapak Sukarji sangat menyayangi keluarganya. Walaupun dalam jarak yang jauh danjarang bertemu namun bapak Sukarji selalu memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada istri dan anak-anaknya. Semua kebutuhan dan apa yang di minta anaknya selama beliau mampu membelikan pasti beliau berikan. Mungkin bapak sukarji memang tidak bisa bertemu dengan anaknya setiap hari karena beliau harus bekerja di Surabaya untuk mencari nafkah sementara anak dan istrinya tinggal di Blitar. Namun setiap sore sekitar pukul 18.00 WIB bapak Sukarji selalu telphone ke rumah untuk menayakan kabar keluarganya dan berbicara dengan anak dan istrinya. Lewat media telvon bapak Sukarji selalu memberikan nasihat dan arahan kepada anaknya supaya tidak terjerumus ke dalam jalan hidup yang buruk.
Istri bapak Sukarji bernama ibu Suprihatin telah mengundurkan diri dari peerjaannya sebagai kasir dan pulang ke Blitar. Beliau memilih menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak-anaknya. Keputusan ibu Suprihatin untuk berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga ini di karenakan factor dari anaknya. Beliau tidak mau anaknya terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik dan akhlak menjadi rusak karena kurang perhatian dari orangtuanya.


Keadaan hidup keluarga bapak Sukarji mulai menemui titik terang ketika ia di percaya oleh bosnya menjadi wakil manager pada tahun 2007. Dari gaji beliau bekerja, bisa disisihkan dalam jumlah besar untuk di tabung karena kebutuhan hidup keluarganya juga lebih sedikit ketimbang saat mereka semua tinggal di Surabaya. Biaya hidup keluarganya berkurang ketika anak dan istrinya tinggal di desa. Akhirnya pada tahun 2009 bapak sukarji bisa membangun rumah sendiri di Malang dan di Blitar. Namun karena sudah terbiasa dengan suasana kota Blitar istri dan anak bapak Sukarji memilih tinggal di rumah Blitar, sedangkan rumah yang di Kasembon tinggali oleh ibu bapak Sukarji.
Tahun 2013 anak pertama bapak Sukarji yang bernama Vendi Maradona masuk Perguruan Tinggi. Ia menmpuh pendidikan dengan jenjang S1 Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Malang. Hal ini menjadi salah satu peristiwa paling berkesan di hati Bapak Sukarji karena peristiwa ini menunjukan betapa suksesnya ia menjadi seorang kepala keluarga. Kebijakannya mengijinkan istrinya pulang ke Blitar berhasil merubah anaknya kembali ke jalan yang baik dan ia bisa menjadi tulang punggung keluarga yang mencukupi kebutuhan keluarganya. Sampai saat ini bapak Sukarji selalu pulang ke Blitar setiap seminggu sekali untuk menjenguk istri dan anak keduanya yang sekarang tinggal di kota Blitar.

2.2 Permasalahan Sosial Yang Pernah Dihadapi Keluarga Bapak Sukarji
Kehidupan berkeluarga tidaklah luput dari masalah. Setiap keluarga pasti pernah memiliki masalah, baik itu masalah yang berat maupun masalah yang kecil. Dalam mencari jalan keluar dari masalah itu pasti setiap keluarga selalu bekerja sama, saling membantu, dan sama-sama berusaha. Sama halnya dengan keluarga bapak Sukarji, beliau pernah memiliki masalah yang berat. Dan bapak Sukarji bersama istrinya saling bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya.
Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin menikah pada tahun 1988. Keduanya sama-sama bekerja, bapak Sukarji bekerja sebagai kabag gudang dan ibu Suprihatin bekerja sebagi kasir. Pekerjaan itu merupakan pekrjaan yang cukup berat dan melelahkan. Bapak Sukarji sebagai kabag gudang, bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dan ibu Suprihatin sebagai kasir bekerja mulai dari 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB dan ketika bekerja


ibu Suprihatin diharuskan untuk berdiri. Kondisi seperti ini mempengaruhi fisik bapak Sukarji dan Ibu Suprihati yang kemudian menjadi factor penyebab sampai lima tahun lamanya setelah menikah mereka belum memiliki momongan.
Beban mental dan fisik harus di pikul bapak Sukarji dan ibu Suprihatin. Lima tahun setelah menikah belum memiliki momongan merupakan masalah besar bagi bapak Sukarji dan ibu Suprihatin. Masalah itu hampir meretakkan keluarga bapak Sukarji, karena menimbulkan isu-isu yang kurang baik. Saudara-saudara bapak Sukarji mengira bahwa Ibu Suprihatin mandul dan memberikan saran kepada bapak sukarji untuk menceraikanya. Hal ini sangat membuatibu Suprihatin merasa sakit hati. Akan tetapi bapak Sukarji adalah seorang suami yang sangat menyayangi istrinya beliau yakin bahwa beliau pasti akan memiliki keturunan.
Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin bersama-sama mencari jalan keluarnya. Di samping berdoa kepada Allah SWT, bapak Sukarji dan ibu Suprihatin berusaha secara medis. Mereka periksa ke dokter tentang kondisi mereka. Dokter memberikan pernyataan bahwa bapak Sukarji dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja kondisi janin ibu Suprihatinlah yang kurang baik. Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tidak pernah menyerah mereka terus berusa mencari jalan keluarnya, mereka mengikuti saran dokter untuk periksa setiap sebulan sekali. Di samping itu ibu Suprihatin juga minum jamu yang di berikan oleh orang tuannya.
Setelah menunggu selama enam tahun akhirya bapak Sukarji dan ibu Suprihatin di karuniai momongan. Anak pertamanya lahir pada hari jum’at tanggal 19 Maret 1993 berjenis kelamin laki-laki. Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin sangat merasa bahagia dengan kehadiran anak pertamanya itu. kehadiran anak pertamanya ini menjadi penyelamat keluarga Bapak Sukarji yang hamier kacau. Anak pertamanya ini oleh bapak Sukarji di beri nama Vendi Maradona.
Tiga tahun kemudian tepatnya pada hari rabu tanggal 1996, anak kedua bapak Sukarji lahir. Anak keduanya berjenis kelamin laki-laki dan beliau beri nama Wawan Setiawan. Hadirnya anak ke dua ini semakin melengkapi kebahagiaan keluarga bapak Sukarji. bapak Sukarji dan ibu Suprihatin menjadi lebih semangat dan giat dalam bekerja, mencari nafkah untuk menyekolahkan


anak-anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. mereka memiliki cita-cita kedua anaknya menjadi orang sukses dan hidup jauh lebih baik dari pada kedua orangtuanya saat dewasa nanti.

2.3 Sejarah Silsilah Keluarga Bapak Sukardji
Catur warga adalah sebutan yang tepat untuk kekluarga bapak Sukarji. Keluarga bapak Sukarji terdiri dari empat orang. Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin menikah pada hari kamis tanggal 14 Januari 1988, resepsi pernikahannya di adakan di kota kelahiran istrinya yaitu di Blitar.  Setelah menikah bapak sukarji belum langsung punya anak. Anak pertama beliau lahir lima tahun kemudian setelah pernikahan beliau.
Pada hari jum’at tanggal 19 Maret 1993 anak pertama bapak Sukarji lahir di kota Blitar dengan berjenis kelamin laki-laki. Beliau memberi nama anak pertamanya itu “Vendi Maradona”. Sejak kecil Vendi di asuh oleh neneknya di kota Blitar. Riwayat pendidikan vendi, ialulus SD tahun 2006, lulus SMP tahun 2009 dan lulus SMA tahun 2012. Kemudian di tahun 2013 dia melanjutkan pendidikanya di Universitas Negeri Malang dengan jenjang S1 Pendidikan Sejarah.
Tiga tahun kemudian setelah anak pertamanya lahir, bapak Sukarji di karuniai seorang putra lagi yang lahir pada hari Rabu tanggal, 11 Juni 1996 lagi-lagi berjenis kelamin laki-laki. Anak keduannya ini sejak kecil di asuh sendiri oleh bapak Sukarji dan ibu Suprihatin. Namun di tahun 2006 ibu Suprihatin dan anak keduanya pindah ke Blitar. Dan saat ini bapak Sukarji tinggal sendirian di kota Surabaya.








BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Bapak adalah anak bungsu dari empat bersaudara, ayahnya bernama Mbah Miskun dan ibunya bernama Mbok Ngatiem. Bapak Sukarji lahir pada tanggal 30 Juni 1964 di Malang. Sejak kecil bapak Sukarji sudah terbiasa hidup susah karena ayahnya hanya seorang petani kecil dan ibunya seorang pedagang. Namun dari keempat bersaudara itu bapak Sukarji merupakan satu-satunya anak yang mendapatkan pendidikan dalam tingkat yang lebih tinggi dari pada saudaran-saudaranya.
Karena ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik dari pada orang tuanya dan saudara-saudaranya, bapak Sukarji pergi merantau ke kota Surabaya. Dengan berbekalkan ijazah SMA  bapak sukarji akhirnya bisa di terima bekerja di sebuah toko swalayan yaitu PT. Bilka. Perlahan-lahan dari tahun 1985 sampai tahun 2009 jabatan kerja bapak Sukarji terus naik, mulai dari karyawan gudang sampai akhirnya bisa jadi wakil manager.
Bapak Sukarji menikah pada tanggal 14 Januari 1988 dengan seorang kasir bernama ibu Suprihatin. Dalam pernikahannya itu keluarga bapak Sukarji pernah di hampiri masalah yaitu lima tahun lamanya setelah menikh belum juga mempunyai anak. Namun dari masalah itu bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tidak pernah menyerah dan terus berusaha bersama-sama untuk mencari jalan keluar dari masalah itu.
Akhirnya pada tahun 1993 anak pertama bapak Sukarji lahir dengan berjenis kelamin laki-laki. Anak pertamanya ini sejak kecil di asuh oleh nenknya di kota Blitar. Tiga tahun kemudian setelah kelahiran anak pertamanya, tepatnya pada tahun1996 bapak Sukarji kembali mendapatkan karunia momongan. Lagi-lagi anak keduanya ini berjenis kelamin laki-laki.
Tahun 2009 kondisi perekonomian keluarga bapak Sukarji mulai membaik, beliau sudah bisa membangun rumah di dua tempat sekaligus yaitu di kota Blitar dan di Kasembon, Malang. Tahun 2013 anak pertama bapak Sukarji masuk pergruan tinggi dan ini menjadi peristiwa penting bagi beliau, karena beiau


merasa cita-citanya menyekolahkan anaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari pada dirinya terlaksana.
Bapak Sukarji merupakan sosok ayah yang baik bagi anak-anaknya dan suami yang bertanggug jawab bagi sitrinya. Walaupun beliau tinggal di Surabaya sementara anak dan istrinya tinggal di kota Blitar, setiap sore sekitar pukul 18.00 WIB beliau selalu telvon keluarganya untuk menanyakan kabar dan memberikan nasihat-nasihan kepada anaknya. Setiap seminggu sekali bapak Sukarji juga selau pulang ke Blitar untuk menjenguk keluarganya.

3.2  Saran
Dalam berkeluarga pastilah pernah mendapatkan masalah, baik itu masalah besar maupun kecil. Namun dalam satu keluarga hedaknya bekerja sama dan saling membantu dalam mencari jalan keluar masalah itu. Keluarga adalah tempat seseorang berteduh dalam kehidupannya, di dalam keluargalah seseorang mendapatkan hangatnya kasih sayang. Maka dari itu hendaknya semua orang menjaga keutuhan keluarganya dan keharmonisan keluarganya supaya tercipta keluarga yang bahagia.


DAFTAR RUJUKAN

Nara sumber
Nama               : Suprihatin
TTL                 : Blitar, 11 November 1967
Statu                : Istri bapak Sukarji
Alamat                        : Dsn Dawung, Desa Tepas, Kesamben, Blitar.

Nama               : Sukarji
TTL                 : Blitar, 30 Juni 1964
Statu                : Sumber primer
Alamat                        : Jln. Bratang No.15, Ngagel Jaya Selatan, Surabaya.


LAMPIRAN

A.    Foto Keluarga
Foto pernikahan Bapak Sukarji dan ibu Suprihatin
Blitar, 14 Januari 1988
Foto bapak Sukarji dan ibu Suprihatin tahun 2008



Foto bapak Sukarji 2013

Foto ibu Suprihatin


picture1432
Foto Vendi Maradona anak pertama bapak Sukarji

IMG00744-20120808-1615
Foto Wawan Setyawan anak kedua bapak Sukarji




B.     Dokumen Keluarga

Untitled-2



Untitled-4
Akta Nikah bapak Sukarji


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive