- Home »
Windows 8 UI > Desgined By. Renadel Dapize
pendidikansejarahofferingdum
On Minggu, 08 Desember 2013
SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI MASA
LALU
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu
Sejarah
Yang di bina
oleh Drs. Hariyono, M. Pd., dan Indah W.P. Utami, M.Pd.
Oleh :
Alifah Nur
Muslimah
130731607245
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
Desember 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yaitu membuat makalah
yang berjudul “Sejarah Kelam dan Proses Melawan Keterbatasan Masalalu ” ini
dengan sebaik-baiknya.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu hingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Kepada Ibu Indah Wahyu, M.Pd selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan
pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tak lupa
kepada teman-teman yang selalu membatu hingga dapat terselesaikannya makalah
ini
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan. Oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam
menyempurnakan makalah ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada pembaca sekalianyang telah bersedia membaca makalah ini.
Malang, Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan Penulisan
4.
Metode
1. Pemilihan Topik
a. Kedekatan Emosional
b. Keadaan Intelektual
2. Heuristik
3. Kritik
a. Kritik Eksternal
b. Kritik Internal
4. Interpretasi
5.
Historiografi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Masa-masa Ekonomi
Sulit
2.
Jiwa Petualang
Seorang Nerum
3.
Nerum sebagai
Tentara Indonesia Melawan Penjajah
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
DAFTAR RUJUKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Hidup yang
penuh dengan kebahagiaan serta kemewahan pasti diinginkan oleh semua orang
tanpa terkecuali. Namun, apa daya jika kehidupan yang diimpikan seperti itu
tidak terjadi. Dengan melalui hidup yang susah dan penuh penderitaan seperti
yang dialami oleh Nerum.
Nerum, lahir
pada tahun 1931 di Desa Sapih Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo. Nerum
berasal dari keluarga yang tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah rumah dari
bambu dan tiga pasang pakaian. Kehidupan terasa tidak berarti apa-apa baginya, ketika
san Ayah meninggal dunia. Sejak saat itu Nerum hanya tinggal denga ibu dan
seorang kakaknya. Penderitaan semakin bertambah ketika Belanda menjajah daerah
tersebut.
Tidak sampai
disitu, setelah Belanda pergi datanglah tentara Jepang yang menguasai daerah
tersebut. Ini mengharuskan para penduduk bersembunyi ke hutan agar tidak
dijadikan pekerja paksa oleh tentara Jepang.
Nerum adalah
seorang yang tidak mudah menyerah, pada saat keluarganya lapar dia berusaha
untuk mencari makan bersama kakaknya. Kebiasaan tersebut berlangsung setiap
hari dan membuatnya mempunyai jiwa
petualang yang tinggi. Jiwa petualang
tinggi tersebut membuatnya menjadi orang yang tidak pernah pulang kerumahnya.
Namun Nerum adalah orang yang tergabung dalam tentara untuk melawan Jepang pada
saat itu. Berbagai hal dilakukan oleh tentara yang lain untuk mengusir tentara
Jepang. Hingga pada suatu saat dirinya pernah dikabarkan telah meninggal karena
melawan Jepang.
Di usia 24
tahun, Nerum menikah dengan perempuan yang bernama Tari. Meskipun sudah menikah
kehidupan ekonomi keleuarga tersebut tetap seperti dulu, namun perbedaannya
telah mempunyai tanah sebagai ladang mereka. Dan lambat laun dengan mengolah
ladang tersebut kehidupan mulai membaik dan membaik.
2.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakan diatas, rumusan masalah yang
perlu dibahas adalah :
1.
Bagaimana Nerum
bisa melewati masa-masa ekonomi sulit di saat usianya masih mudah.
2.
Apakah yang
menyebabkan Nerum menjadi seorang yang berjiwa petualang tinggi.
3.
Apakah yang mendorong Nerum untuk menjadi tentara untuk melawan
tentara Jepang.
3.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
perjuangan nerum melawan krisis ekonomi di usianya yang muda.
2.
Mengetahui penyebab
yang menjadikan Nerum berjiwa petualang tinggi.
3.
Mengetahui
pendorong yang membuatnya menjadi seorang tentara.
4.
Metode
1.
Pemilihan Topik
a.
Kedekatan Emosional
Nerum merupakan seorang anak yang
mengalami kehidupan kelam dengan krisis ekonomi yang dialaminya. Selain
kehidupan ekonomi Nerum juga harus berjuang melawan tentara Jepang agar
terbebas dari kekejaman terntara Jepang. Maka dari itu, untuk mengetahui
sejarah kehidupan Nerum sebagai seorang yang berkehidupan tidak layak sebagai
anak-anak dan perjuangannya melawan Jepang, penulis berusaha membahas tentang
kehidupan Nerum hingga berhasil mengalami perubahan kehidupan terutama masalah
ekonomi dan peperangan hingga merdeka.
b.
Kedekatan
Intelektual
Untuk keabsahan makalah ini, penulis
mencari sumber-sumber yang dapat membantu terbentuknya makalah ini dengan baik.
Pemilihan topik ini bertujuan agar pembaca atau masyarakat lebih menghargai
arti kehidupan dan berusaha keras untuk menggapai yang diinginkan. Agar
kehidupan ekonomi tidak seperti yang terjadi kepada Nerum. Dan agar pembaca
lebih mensyukuri atas nikmat yang diberikan Tuhan hal tersebut menarik untuk
dibahas. Oleh sebab itu judul yang akan saya bahas adalah “SEJARAH KELAM DAN
PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI MASA LALU”.
2. Heuristik
Sumber sekunder yakni Tarup yang merupakan putra dari
Nerum, sumber sekunder sendiri untuk pembanding dan pendukung dari sumber
primer.
3.
Kritik
a.
Kritik eksternal
Dari sumber sekunder
yaitu Tarup yang menjelaskan secara detail tentang kehidupan Nerum yang
berkehidupan susah dan harus melawan tentara Jepang hingga menikah dan dapat
merubah perekonomian keluarganya.
b.
Kritik Internal
Dari wawancara
yang telah dilakukan oleh penulis, penyebab yang menjadi sorotan utama yang
menjadikan Nerum memounyai jiwa petualangan adalah faktor ekonomi. Dan melawan
tentara Jepang untuk mendapatkan kembali kebebasan masyarakat desa tersebut.
4.
Interpretasi
Dari
data-data atau fakta-fakta yang saya dapat melalui wawancara, yaitu dari sumber
sekunder dapat saya interpretasikan bahwa, kehidupan kelam yang pernah dijalani
berawal dari sepeninggalan ayahnya yang menuntut Nerum untuk bekerja ke dalam
hutan demi memenuhi kehidupan ekonomi keluarganya. Dan melawan tentara Jepang
untuk terhindar dari ancaman dan siksaan yang membuat Nerum menjadi seorang pahlawan
di desa tersebut.
5.
Historiografi
Dalam
historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, pendahuluan ini
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode-metode sejarah.
Kemudian dilanjutkan pada Bab II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan
inti makalah, tepatnya jawaban dari rumusna masalah yang akan dibahas lebih
detail mengenai historiografi ini. Dan yang terakhir Bab III penutup yaitu
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Masa-masa ekonomi
sulit
Nerum,
terlahir dari keluarga yang tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah rumah dari
bambu dan tiga pasang pakaian. Nerum lahir pada tahun 1931 di Desa Sapih
Kecamatan Lumbang. Pada saat itu, ekonomi mereka sangatlah buruk apalagi saat
itu diwilayah tersebut dikuasai oleh Belanda.
Di usia tiga
tahun, Ayah Nerum meninggal dunia, sehingga membuat Nerum harus tinggal bertiga
dengan Ibu dan seorang kakaknya. Hari demi hari berlalu, bulan dan tahun pun
terlewatkan. Saat itu Nerum sudah berusia sebelas tahun. Jepang ke Indonesia
termasuk juga Desa tersebut. Jepang datang ke Indonesia setelah Belanda pergi.
Penderitaan masyarakat didesa tersebut semakin parah karena tentara Jepang
menyuruh mereka untuk bekerja secara paksa. Barang siapa yang menolak akan di
bunuh dan disiksa, entah itu anak-anak, para perempuan dan laki-laki.
Ibu Nerum
merasa keadaan sangatlah berbahaya, sehingga dia bersepakat dengan warga lain
untuk membawa anak-anak mereka ke lereng Gunung di wilayah Tengger sebelah
utara. Mereka tidak membawa bekal apapun kecuali baju yang mereka kenakan saat
itu. Masalah ekonomi mereka sangatlah buruk, terlebih mereka tidak berada
dilingkungan sendiri melainkan dilingkungan orang lain. Untuk mencari makan
mereka harus pergi kehutan. Nerum salah satunya, yang harus pergi ke hutan
dengan kakaknya untuk mencari umbi-umbian dan daun-daunan untuk dijadikan
sayur. Nerum jarang sekali pulang kerumahnya, karena ekonomi yang menuntut
untuk untuk pergi setiap saat.
2.
Jiwa petualang
seorang Nerum
Penyebab
Nerum mempunyai jiwa petualang tinggi yaitu karena keadaan ekonomi dan
keterdesakan karena penjajahan Jepang. Setiap saat dia harus mencari makan
kehutan dan saat itu juga harus bersembunyi dari tentara Jepang. Nerum yang
seorang yatim piatu dan tidak bersekolah harus mencari kehudapnnya sendiri
tanpa bantuan siapapun. Sementara Nerum masih berusia empat belas tahun saat
itu. Di usia yang masih muda seperti itu Nerum merantau untuk menyambung hidup
karena keadaan ekonomi yang sangat sulit. Keadaan paceklik tak ada pakaian dan
makanan. Beliau merantau ke daerah Lumajang, tepatnya di desa Tepus kecamatan
Senduro. Di Senduro malah dekat dengan gudang teh milik Belanda yaitu desa
Persil yang masih dijaga oleh anak buah Belanda. Di sekitar gudan tersebut
terdapat kebun teh yang sangat luas. Ketika Belanda meninggalkan tempat itu,
kebun tersebut diambil alih oleh masyarakat di daerah tersebut.
3.
Nerum sebagai
Tentara Indonesia Melawan Penjajah
Pada tahun
1946 Belanda datang lagi ke daerah Persil dan sering bentrok dengan tentara dan
masyarakat desa tersebut. Belanda kembali karena ingin mengambil alih kembali
gudang dan kebun teh tersebut. Karena masyarakat tidak terima maka mereka
melakukan perlawanan dengan mencegat dan menyerang patroli Belanda. Belanda
berontak dengan menembaki masyarakat. Sementara tentara Indonesia termasuk
Nerum bermarkas di daerah Senduro dan membuat markas dipedalaman hutan. Nerum
dan pejuang Senduro bersepakat untuk membakar gudang teh tersebut. Karena pada
saat itu banyak tentara Belanda yang berada dalam gudang, maka kesempatan tidak
disia-siakan dan pada saat itu juga gudang teh dibakar sampai habis.
Nerum
bergabung dengan tentara dan bertugas sebagai kurir surat. Nerum menyamar
sebagai pedagang keliling dengan membawa keranjang. Keran dicurigai Nerum
akhirnya ditangkap selama tiga minggu. Dia dipukuli dan disiksa selama tiga
minggu. Namun karena tidak ada bukti kalau Nerum tentara akhirnya dilepaskan.
Dan karena pekerjaannya sebagai kurir surat maka tidak sering dia berpapasan
dengan tentara Belanda.
Pada suatu
waktu, ketika Nerum bersama dengan tentara daerah tersebut atau pejuang, mereka
berpapasan dengan patroli Belanda dan terjadilah pertarungan. Karena para
pejuang tidak memiliki senjata yang sanggup untuk melawan Belanda, akhirnya
mereka melarikan diri ke dalam hutan. Beberapa hari kemudian, Nerum diutus
untuk mengantarkan surat ke daerah Lumajang yaitu ke markas tentara yang berada
di Lumajang, intinya agar tentara Lumajang mengirim amunisi dan senjata untuk
tentara yang ada di Senduro. Dengan menyamar sebagai pedagang keliling Nerum
kembali lagi ke Senduro. Nerum kembali dengan memikul keranjang yang sudah
dirancang khusus. Dibawah barang dagangannya ditaruh senjata dan amunisi. Dia
juga membawa obor sebagai penerang dimalam hari, dan di bagian bawah obor
ditaruh surat-surat penting. Dia melewati jalan pintas, ngarai, sungai keluar
masuk hutan agar tidak bertemu dengan tentara Belanda.
Diamping
sebagai kurir pengantar surat, Nerum juga sebagai tentara sukarela yang siap
kapan saja untuk perang melawan Belanda. Pada suatu ketika Nerum ikut bertempur
melawan Belanda di kebun Kopi, Nerum bergabung dengan tentara yang dipimpin
oleh Pak Minu. Karena tentara Belanda lebih banyak, maka pasuka Pak Minu
terdesak dan banyak yang terluka dan gugur. Akhirnya pasukan Pak Minu mundur,
namun Belanda tetap mengejar. Nerum yang berada pada barisan paling belakan
tidak kuasa untuk melarikan diri yang akhirnya memutuskan untuk bersembunyi
dilubang tanah dan menutupi tubuhnya dengan daun-daun kopi kering yang
berserakan ditanah. Dia diinjak-injak oleh tentara Belanda sedangkan
teman-temannya sudah jauh didepan. Setelah keadaan dipastikan aman, Nerum
keluar dari persembunyiannya. Nerum melarikan diri dengan berbalik arah dari
tentara Belanda yang mengejar teman-temannya. Dia memutuskan untuk kembali ke
desa tempat kelahirannya, yaitu desa Sapih.
Sejak
peristiwa pertempuran tersebut, terdengar desas desus bahwa Nerum telah
meninggal. Akhirnya kabar tesebut didengar oelh Ibu Nerum yang berada di daerah
Tengger. Dengan rasa duka yang mendalam maka dikumpulkan semua kerabat dan
tetangga. Ketika sedekah tujuh harinya, Nerum kembali ke Tengger untuk menemui
Ibunya. Karena dikabarkan telah
meninggal, orang-orang yang melakukan tahlilan terkaget-kaget dan menganggap
itu sesosok arwah Nerum. Nerum mencoba untuk menenangkan suasana dan setelah
suasana tenang barulah dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah dijelaskan
dengan panjang lebar barulah mereka percaya bahwa Nerum masih hidup. Kerabatnya
sangat senang dan bahagia karena Nerum masih hidup.
Sebulan
kemudian Nerum memutuskan untuk kembali ke Lumajang tepatnya Senduro untuk
bergabung kembali dengan para pejuang Indonesia. Kemudian seteah beberapa lama
akhirnya pasukan Senduro mampu mengalahkan tentara Belanda. Kemudian Nerum
kembali ke Tengger untuk merayakan kemenangan. Lalu Nerum mengajak Ibunya untuk
kembali ke desa Sapih. Di desa sapih Nerum menikah dengan perempuan disana yang
bernama Tari. Nerum menikah pada usia dua puluh empat tahun dan kemudia
mempunyai lima anak.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Nerum yang terlahir dari keluarga yang tidak berada
menjadikannya sebagai seorang yang pemberani. Serta keadaan ekonomi yang
menuntutnya untuk membunyai jiwa petualang sehingga mampu untuk mencari makan
sehari-hari. Di usianya yang masih muda dan ditinggal mati oleh ayahnya dia dan
kakaknya harus berusaha keras.
Sebagai seorang yang pemberani Nerum memutuskan untuk menjadi
tentara meskipun pada walnya harus menjadi kurir pengantar surat. Namun
meskipun demikian Nerum tetap menjadi seorang pejuang sukarela untuk melawan
penjajah yang menginginkan daerah tersebut. Nerum melawan penjajah bersama
dengan pasukan Semduro dan akhirnya Belanda kalah dan keluar dari desa
tersebut.
Setelah Belanda pergi, Nerum kembali ke desa tempat dia
dilahirkan dengan mengajak Ibunya. Diusianya yang ke duapuluh empat Nerum
menikahi seorang perempuan yang bernama Tari dan mempunyai lima anak.
2.
Saran
Kehidupan kelam seseorang bukan
berarti tidak dapat dirubah. Dengan berusaha keras dan tidak pantang menyerah
pasti kehidupan kelam tersebut akan berubah menjadi lebih baik. Serta
perjuangan yang begitu berat sehingga harus mengorbankan nyawa. Sebagai seorang
ilmuwan khususnya sejarawan harus mengetahui bagaimana perjuangan seorang
pahlawan melawan penjajah dan membuat Indonesia menjadi tidak lagi dijajah.
Sehingga membuat kehidupan menjadi lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN
Narasumber :
1.
Nama : Tarup
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
Alamat : Dsn. Tersono, Ds.
Sapih, Kec. Lumbang, Kab. Probolinggo.
2.
Nama : Tasrip
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Alamat : Dsn.
Tersono, Ds. Sapih, Kec. Lumbang, Kab. Probolinggo.
About Me
- pendidikansejarahofferingdum
Diberdayakan oleh Blogger.
free music at divine-music.info
Blog Archive
-
▼
2013
(46)
-
▼
Desember
(38)
- PERJALANAN BA...
- ILMU-ILMU BANTU SEJARAH MAKALAH REVISI U...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}...
- PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKI...
- Sejarah keluarga
- PERJALANAN BA...
- SEJARAH BP. HADI SUJONO DAN IBU RIWANTI SEBA...
- SEJARAH KELAM DAN PROSES MELAWAN KETERBATASAN DI ...
- SEPAK TERJANG BUYUT SEDO BULANGAN DALAM MEMBELA P...
- SEJARAH MEMOTIVASI KEHIDUPAN TANPA MEMANDANG KEKU...
- SEJARAH KELUARGA H.HASAN RAMLI, S.E DAN HJ.SRI MU...
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- pengantar ilmu sejarah oleh nunik lailatul masruroh
- SEJARAH MULYADI DALAM KEIKUTSERTAANNYA DALAM MENUM...
- kisah cinta dan perjalanan hidup ibu riada
- sejarah dan proses kesetiaan ayah dan ibu
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah ilmu sejarah Muhamad Tarmizi
- makalah pengantar ilmu sejarah muhamad tarmizi
- Revisi Kelompok 6 (Otentisitas Kredibilitas)
- Sejarah Kehidupan Ayahku
- SEJARAH HIDUP IBU MUDJARROH UNTUK MENDAPAT GANTI R...
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SEJARAH SURONO SISWOPRAWIRO (1938-2011)
- SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERMASALAHAN KELUA...
- SEJARAH KISAH CINTA”NGATU” DIMASA LALU MAKAL...
- revisi makalah kelompok 8
- SEJARAH IBU SUPINI SEBAGAI GURU TK DAN ORGANISATOR...
- KEHIDUPAN SULIT ‘SATIR’ AKIBAT SIFAT SERAKAH KELU...
- SEJARAH PERJALANAN HIDUP DAN TRADISI YANG ADA DI ...
- sejarah keluarga by achmad al fattah noer off D
- sejaarah usaha pak Djari
- SEJARAH KELUARGA PERANTAUAN
- SEJARAH KELUARGA DAN KEHIDUPAN EKONOMI BAPAK MASKUN
- SILSILAH DAN SEJARAH PERJALANAN KEHIDUPAN SOSIAL ...
- Sejarah Guwe
- PENGARUH PAKSAAN ORANG TUA TERHADAP KEHIDUPAN DAN ...
- Historiografi Keluarga : Sejarah Keluarga Ponidi W...
-
▼
Desember
(38)