Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Minggu, 08 Desember 2013

PERJUANGAN MUALIFAH MENCAPAI CITA MENJADI GURU AKIBAT KEHIDUPAN SEDERHANA 
MAKALAH 
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah 
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd 
Oleh Devie Tri Shintya 130731615699 
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
FAKULTAS ILMU SOSIAL 
JURUSAN SEJARAH 
Desember 2013 

KATA PENGANTAR 
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Sejarah tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Perjuangan Mualifah Mencapai Cita Menjadi Guru Akibat Kehidupan Sederhana”, penulis susun dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah.
2. Ibu Indah Wahyu, M.Pd. selaku asisten dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah.
3. Ibu Mualifah, S.Pd. beserta keluarga selaku narasumber.
4. Serta teman-teman yang selalu memberi dukungan kepada penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat dan informasi bagi para pembacanya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam menyempurnakan makalah ini. Atas saran dan kritik yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih.
                                                                                                Malang, 8 Desember 2013
                                                                                                Penulis

BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang
Hidup merupakan suatu hal yang patut untuk diperjuangkan. Manusia pada umumnya akan melakukan apa saja untuk dapat bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan yang semakin tidak menentu. Hal yang dilakukan manusia untuk bertahan hidup tidak lain adalah dengan memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup tersebut dapat terpenuhi jika manusia tersebut mempunyai pegangan hidup (pekerjaan). Namun untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan keras dan tekad yang kuat untuk mendapat pekerjaan yang diinginkan. Selain itu banyak manusia ingin mendapat pekerjaan sesuai dengan apa yang di cita-citakannya, agar mereka dapat menjalani pekerjaan tersebut dengan senang hati dan tanpa beban. Untuk mendapat pekerjaan yang begitu di cita-citakan tersebut, banyak rintangan yang begitu terasa menyulitkan. Rintangan yang menghadang tidak lantas membuat semua orang menyerah begitu saja pada arus kehidupan, namun justru semakin merasa tertantang dan berusaha mencari jalan keluarnya. Jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi pun tidak di dapat dengan cara mudah, namun dibutuhkan sebuah pengorbanan dan memilih diantara beberapa pilihan sulit. Salah satu pekerjaan yang banyak memiliki minat pasar yang besar saat ini adalah menjadi seorang guru. Saat ini guru menjadi salah satu pekerjaan menjanjikan yang paling banyak diburu. Namun, Selain menjadi guru merupakan sebuah pekerjaan yang menjanjikan, menjadi guru juga merupakan sebuah panggilan jiwa bagi sebagian orang. Karena banyaknya orang yang menginginkan menjadi guru, tidak jarang saat ini banyak ditemukan guru tidak tetap di setiap sekolah, namun demikian hal tersebut tidak menjadi halangan bagi sebagian orang untuk tetap mengabdi kepada bangsa dan negara. Namun menjadi guru tidak tetap bukanlah tidak memiliki masalah, banyak guru berlabel tetap yang menganggap sebelah mata kemampuan guru tidak tetap. Guru tidak tetap dianggap memiliki kemampuan jauh di bawah guru tetap, padahal jika kita mau bersikap netral, label guru tetap atau guru tidak tetap tidaklah berpengaruh kepada kualitas mengajar seorang guru. Dari beberapa penjelasan di atas menyebabkan penulis mengangkat cerita Perjuangan Mualifah Mencapai Cita Menjadi Guru Akibat Kehidupan Sederhana, yang sarat akan makna perjuangan dan pengorbanan demi menggapai cita-cita.

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana keadaan keluarga Mualifah kecil?
 2.Bagaimana perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru?
3.Bagaimana perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru sempat terhenti?
4.Bagaimana perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru dapat terwujud?

C. Tujuan
1.Mengetahui keadaan keluarga Mualifah kecil.
2.Mengetahui perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru.
3.Mengetahui perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru sempat terhenti.
4.Mengetahui perjuangan Mualifah menggapai mimpi menjadi guru dapat terwujud.

D. Metode Sejarah
Penelitian sejarah mempunyai lima tahap, yaitu: pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), interpretasi; analisis dan sintesis, dan penulisan (Kuntowijoyo, 2013: 69-82).
1.Pemilihan Topik Penulis memilih topik yang berjudul Perjuangan Mualifah Mencapai Cita Menjadi Guru Akibat Kehidupan Sederhana. Karena penulis ingin menceritakan sejarah perjuangan hidup Mualifah demi menggapai cita-citanya. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi Mualifah yang sangat menarik untuk di ceritakan, yang kemudian dapat diambil hikmahnya untuk dijadikan pelajaran hidup bagi pembaca.
2.Pengumpulan Sumber Penulis menggunakan metode wawancara dengan Mualifah, serta mengumpulkan data berupa foto dan surat-surat lain yang berkaitan dengan isi makalah yang sedang dibahas. Penulis mengumpulkan data dari wawancara, serta dari sumber lain berupa foto dan surat-surat lain yang berkaitan dengan isi makalah agar bisa dibandingkan dan bisa mengetahui perbedaannya.
3.Verifikasi a. Kritik Eksternal Dari hasil wawancara Mualifah memang mengakui, jika Mualifah pernah bekerja di perusahaan dan pabrik sebelum akhirnya menjadi guru di SMP Muhammadiyah I Pasuruan. Hal tersebut sejalan dengan bukti surat-surat yang ditemukan oleh penulis, surat tersebut menyatakan bahwa Mualifah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut sebelum akhirnya diterima mengajar di SMP Muhammadiyah I Pasuruan. b.Kritik Internal Dari wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, masuk akal jika memang salah satu faktor yang menyebabkan terhambatnya Mualifah mewujudkan cita-citanya adalah karena kurangnya dana untuk melanjutkan sekolah. Hal ini tidak mengherankan dikarenakan orang tua Mualifah yang hanya bekerja sebagai penjahit dan penjual kue. Kurangnya dana untuk melanjutkan sekolah ke jenjang S1 menyebabkan Mualifah bekerja terlebih dahulu, sebelum akhirnya dapat melanjutkan sekolah S1 yang kemudian melalui perjalanan panjang dapat mengantarnya menjadi seorang guru di SMP Muhammadiyah I Pasuruan.
 4.Interpretasi Dari fakta-fakta yang penulis dapat melalui hasil wawancara dan pengumpulan data, penulis dapat menginterpretasikan bahwa, Mualifah adalah anak dari seorang penjahit dan penjual kue. Hal tersebut membuat ekonomi keluarga tidak mendukung Mualifah melanjutkan sekolah S1, yang dapat mengantarkannya kepada cita-citanya yaitu ingin menjadi seorang guru. Karena tidak ingin menyusahkan orang tuanya, Mualifah memutuskan untuk bekerja. Setelah dirasa keuangannya mencukupi untuk melanjutkan sekolah, Mualifah memutuskan untuk bersekolah. Setelah perjalanan panjang dan berliku yang dilalui Mualifah, hingga pada akhirnya diterima menjadi guru di SMP Muhammadiyah I Pasuruan. Hasil wawancara dan pengumpulan data yang dilakukan, penulis menemui kesamaan sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya.
5.Penulisan Dalam historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metode sejarah. Bab II berisi pembahasan yang merupakan inti makalah yaitu menjawab rumusan masalah. Bab III penutup berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.

BAB II PEMBAHASAN 
A. Keadaan Keluarga Mualifah Kecil
Mualifah lahir pada tanggal 19 Agustus 1962 di Surabaya. Ia merupakan anak dari Mohamad Sulchan Syahroni dan Oemi Kalsoem. Ia merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara. Mereka semua tinggal di sebuah rumah kecil yang berada di jalan Kupang Krajan Gg. VI No. 15, Surabaya. Keluarga ini tinggal dengan segala kesederhanaannya. Ayahnya adalah seorang penjahit, sedangkan ibunya adalah seorang penjual kue. Meskipun mereka hanya hidup sederhana, namun mereka sama sekali tidak mengeluh dan hidup dengan saling bahu membahu. Mualifah kecil bersekolah di SD Negeri Basuki Rahmad I Surabaya pada tahun 1969. Pada saat Mualifah menginjak kelas 2 sekolah dasar, ia pernah hampir meninggal akibat jajanan yang di belinya di sekolah sudah tidak layak konsumsi. Ia dinyatakan keracunan makanan, hingga ia harus dirawat di rumah sakit selama dua Minggu. Kejadian tersebut cukup membuat Oemi Kalsoem sebagai ibu tidak tega melihat keadaan anaknya begitu menderita, hal tersebut membuat hubungan antara ibu dan anak menjadi semakin kuat. Setelah menempuh sekolah dasar selama 6 tahun, Mualifah dapat lulus pada tahun 1974. Setelah lulus sekolah dasar, Mualifah melanjutkan pedidikannya ke SMP Negeri 3 Surabaya pada tahun 1975 dan berhasil lulus tepat waktu pada tahun 1977. Kini sosok Mualifah kecil sudah mulai beranjak menjadi remaja yang punya pergaulan luas dan mudah bergaul dengan siapa saja. Pada tahun 1978 Mualifah melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Surabaya. Namun pada saat Mualifah menginjak kelas 3 kurikulum pendidikan pun berubah, yang awalnya tahun ajaran baru dimulai pada bulan Januari kemudian diganti menjadi bulan Juli. Hal ini menyebabkan Mualifah menempuh sekolah menengah atas selama tiga setengah tahun. Akhirnya pada tahun 1981 Mualifah dapat menyelesaikan sekolahnya, meskipun dengan berbagai macam perubahan kurikulum yang baru saja berlaku.

B. Perjuangan Mualifah Menggapai Mimpi Menjadi Guru
Setelah Mualifah lulus Sekolah Menengah Atas pada tahun 1981, ia mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, agar ia dapat meraih cita-citanya untuk menjadi seorang guru. Namun apa yang di inginkan Mualifah untuk melanjutkan kuliah tidak di dukung oleh faktor ekonomi minim yang dimiliki oleh keluarganya. Ia tidak ingin menyusahkan keluarganya yang sudah hidup serba sederhana. Akhirnya Mualifah memutuskan untuk bekerja pada sebuah perusahaan pada tahun 1982, untuk mengumpulkan pundi-pundi uang sebagai biaya kuliah dan menambah pengalaman kerja. Ia bekerja di C.V. Kurnia Jaya yang bergerak dalam bidang kontraktor dan menjabat sebagai Sekretaris, hal tersebut tidak terlepas dari kepribadian Mualifah yang pandai dan mudah bergaul. Selang satu tahun setelah diterima menjadi Sekretaris di C.V. Kurnia Jaya, atau lebih tepatnya pada tahun 1983 Mualifah memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri pada perusahaan. Karena ia merasa sudah saatnya dirinya melanjutkan mengejar cita-citanya. Pada tahun yang sama Mualifah mendaftarkan dirinya ke IKIP PGRI Surabaya, dan diterima menjadi mahasiswi IKIP PGRI Surabaya, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Pendidikan Matematika.

C. Perjuangan Mualifah Menggapai Mimpi Menjadi Guru
Sempat Terhenti Setelah menjadi mahasiswi IKIP PGRI Surabaya pada tahun 1983, Mualifah seperti mempunyai harapan baru untuk menggapai mimpinya menjadi guru. Ia begitu tekun mengejar mimpinya, hingga pada semester 3 atau lebih tepatnya pada tahun 1984 ada seorang lelaki yang berniat melamar Mualifah. Lelaki tersebut bernama Kuswinarto yang lebih tua 2 tahun darinya, ia berasal dari Pasuruan. Mereka saling mengenal sejak tahun 1980, yaitu saat sekolah Mualifah berada di dekat rumah saudara Kuswinarto. Kuswinarto sendiri sekolah di STM Pembangunan, sehingga ia sementara waktu tinggal menumpang di rumah saudaranya yang lokasinya dekat dari sekolah Mualifah. Setelah dilamar oleh Kuswinarto pada tahun 1984, Mualifah kembali menjalani rutinitas kuliah seperti biasa. Ia tetap menjadi wanita optimis seperti biasa, menjalani 3 tahun kuliah dan telah menempuh sebagian Ujian Negara. Pada awal tahun 1987 Kuswinarto mengajak Mualifah menikah. Karena menikah, Mualifah akhirnya terpaksa mengambil cuti kuliah. Pada tahun yang sama bulan Mei, akhirnya Kuswinarto mengajak Mualifah pindah dari Surabaya ke Pasuruan. Mereka tinggal di Pasuruan menumpang di rumah orang tua Kuswinarto bernama Doelah Soemitro dan Kustiwinarni. Di rumah keluarga Pasuruan pun mereka tinggal dengan 7 orang lainnya termasuk Doelah Soemitro dan Kustiwinarni. Selang 3 bulan kepindahan mereka ke Pasuruan, Mualifah melahirkan anak pertama mereka pada tanggal 29 Agustus 1987. Anak pertama mereka beri nama Nur‘aini Kartika Sari yang disambut suka cita oleh seluruh pihak. Sepanjang tahun 1987 sampai 1989 Mualifah hanya berada di rumah untuk menjaga anaknya, sedangkan Kuswinarto bekerja di Boma Bisma Indra (BBI) Pasuruan yang bergerak dalam bidang pembuatan alat-alat terbuat dari besi. Hingga pada tahun 1989, tepatnya pada tanggal 22 Agustus Mualifah melahirkan anak kedua mereka yang diberi nama Vivien Dwi Indriyani. Setelah melahirkan anak kedua, Mualifah semakin dibuat sibuk dengan menjaga kedua anaknya tersebut yang masih berusia dini. Hingga pada tahun 1991, saat kedua anaknya berusia 4 dan 2 tahun Mualifah memutuskan untuk kembali bekerja. Ia bekerja di P.T. Denny Furnitama Mandiri Pasuruan yang bergerak di bidang Furniture. Bersamaan dengan itu Kuswinarto juga berpindah kerja dari BBI menjadi karyawan kontrak WIKA yang bergerak dalam bidang kontraktor, dan lokasi kerjanya bergantung pada proyek yang sedang dikerjakan. Sedangkan kedua anaknya dijaga oleh pengasuh. Pada tahun 1991 pula Kuswinarto dan Mualifah membangun rumah sederhana bagi keluarga kecil mereka sendiri, yang letaknya berada di samping rumah orang tua Kuswinarto. Pada tahun 1992 Mualifah kembali kuliah setelah cuti selama 5 tahun. Ia hanya melanjutkan menyelesaikan Ujian Negara yang setengahnya telah di tempuh sebelum memutuskan mengambil cuti pada tahun 1987. Mualifah bekerja pada pagi hari dan berangkat kuliah jika ada jadwal mengikuti ujian pada sore hari. Mualifah secara konstan melakukan hal tersebut hingga ia dinyatakan lulus pada tahun 1993, dan diwisuda pada bulan Juni tahun 1994. Setelah mendapat gelar S1, Mualifah tidak lantas meninggalkan pekerjaan yang telah digelutinya. Hingga pada tanggal 9 Desember 1995 Mualifah melahirkan anak ketiganya bersama Kuswinarto, yang diberi nama Devie Tri Shintya. Selang 2 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 26 Maret 1997 lahirlah putra ke-4 mereka yang diberi nama Maulana Arief Wicaksono. Pada tahun1998 rumah sederhana yang telah mereka tinggali selama lebih kurang tujuh tahun mendapat renovasi, sehingga terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Mualifah terus bekerja di P.T. Denny Furnitama Mandiri hingga pada tahun 2001, ia mengajukan surat pengunduran diri.

D. Mengetahui Perjuangan Mualifah Menggapai Mimpi Menjadi Guru Dapat Terwujud
Mualifah mengundurkan diri dari P.T. Denny Furnitama Mandiri pada tahun 2001, karena ia berpikir bahwa tidak selamanya bekerja di pabrik selalu hidup dengan bergelimang harta. Pada saatnya nanti pasti akan mengalami kemunduran, baik itu cepat maupun lambat. Oleh karena itu Mualifah membulatkan tekadnya untuk kembali ke tujuan awalnya, yaitu menjadi seorang guru. Pada tahun yang sama Mualifah mengajukan lamaran pekerjaan kepada SMP Muhammadiyah I Pasuruan, dan empat hari kemudian mendapat informasi bahwa ia dapat langsung mengajar. Meskipun tidak menjadi guru tetap, namun Mualifah yakin bahwa segala sesuatunya telah diatur oleh Allah SWT. Akhirnya apa yang di cita-citakan oleh Mualifah selama ini telah dapat ia capai, meskipun harus dengan melalui perjalanan panjang dan berliku. Namun segala sesuatunya pasti akan indah pada waktunya.

BAB III PENUTUP 
A. Simpulan
Dalam kehidupan Mualifah menggapai cita-citanya tersebut, banyak sekali masalah yang datang silih berganti entah itu masalah keuangan, masalah perasaan, atau masalah tanggung jawab yang harus ditanggungnya. Terkadang keputusan sulit harus segera di ambil demi tetap melanjutkan hidupnya. Tanpa keluh kesah yang berarti, Mualifah tetap menjalani hidupnya dengan terus mencari jalan keluar lain yang mungkin tidak dipikirkan oleh orang lain. Sehingga lambat laun cita-cita yang diimpikannya dapat terwujud.

B. Saran
Dalam menghadapi sebuah masalah, kita seharusnya tidak boleh mengeluh dalam menghadapinya. Dalam menghadapi suatu masalah harusnya kita tidak mudah menyerah dalam menghadapi setiap tantangan. Sebaiknya diselesaikan secara bertahap, hingga masalah yang kita hadapi satu persatu dapat kita selesaikan.

DAFTAR RUJUKAN 
Narasumber : Nama : Mualifah Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 19 Agustus 1962 Pekerjaan : Guru swasta SMP Muhammadiyah I Pasuruan Status : Menikah Alamat : Jalan Panglima Sudirman Gg. XI No. 3, Kota Pasuruan, Jawa Timur Buku : Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Suparno, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Blog Archive