Blogger Widgets
pendidikansejarahofferingdum On Selasa, 17 September 2013


PERAN INTERPRETASI dan IMAJINASI DALAM SEJARAH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah W.P.Utami S.pd., S.Hum., M.pd
Oleh:
Arga Arisma (130731607252)
Fatkhur Roji (130731607258)
Nurul Iswati (130731607251)
Vendi Maradona (130731615693)
Ursula Dewi Indriyanto (130731607272)





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
SEPTEMBER 2013
BAB I

PENDAHULUAN
         Dalam bab ini diuraikan secara berturut-turut mengenai : (a) latar belakang, (b) masalah atau topik pembahasan(c) tujuaan penulisan makalah, (d) Teks utama, (e) Penutup, (f) daftar Rujukan
A. LATAR  BELAKANG
            Perlunya atau pentingnya penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa,mempelajari dan mengetahui metode-metode yang diterapkan pada sejarah. Dan mengembangakn metode interpretasi dalam penelitian.
            Metode imajinasi sejarah Imajinasi sejarah merupakan imajinasi yang dilakukan seorang sejarawan atau seorang sumber sejarah dalam mengungkap sebuah peristiwa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.Imajinasi fiksi (seperti sastra atau ruang lingkup fiksi lainnya) secara singkat dapat dikatakan sebagai pengungkapan imajinasi yang terus berkembang tanpa batas yang jelas.

            Seorang sejarawan harus mampu untuk ber-imajinasi tentang sejarah yang akan digalinya. Misalnya, dalam Perang Aceh, ia (sejarawan) harus mampu berimajinasi mengenai pantai, hutan, desa, meunasah, istana, mesjid, dan bukit-bukit. Mungkin ia akan bisa memahami Teuku Umar melalui pemahaman imajinernya tentang pantai, erlawanan Tjoet Nyak Dhien melalui hutannya, dan penyebaran cita-cita perang Sabil lewat imajinasinya tentang desa, meunasah, dan mesjid (Kuntowijoyo, 2001:70).



1

B. MASALAH  ATAU TOPIK PEMBAHASAN
                Masalah atau topik pembahasan dalam makalah ini adalah bagaimana pemanfaatan dan manfaat dalam metode-metode.Disini ada beberapa rumusan masalah yang perlu untuk dikembangkan.
1.      Apa pengertian dari interpretasi?
2.      Apa pengertian imajinasi?
3.      Apa manfaat dari peran interpretasi dan imajinasi dalam sejarah?
4.      Bagaimana menerapakan metode interpretasi dalam sejarah?
5.      Bagaimana menerapkan imajinasi dalam sejarah?

















2
BAB II

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
            Makalah ini ditulis untuk mngembangkan metode interpretasi dalam sejarah untuk menganalisa memproses dengan sistematis dengan menerapakan disiplin ilmu mendapatkan objek yanga diteliti.Dan lebih mengoptimalkan pada sesuatu objek.
            Peran imajinasi dalam Sejarah sangatlah penting untuk dalam mengungkap sebuah peristiwa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.Imajinasi fiksi (seperti sastra atau ruang lingkup fiksi lainnya) secara singkat dapat dikatakan sebagai pengungkapan imajinasi yang terus berkembang tanpa batas yang jelas.
            Memadukan konsep interpretasi dan imajinasi untuk  mengembangkan ilmu sejarah dan menetapkan hasil analisa bahan kerja dalam penelitian sejarah.Membimbing pengunjung dalam mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman yang lebih tajam mengenai area yang dikunjunginya.Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai tujuan dan sasaran suatu lembaga.



           









3
D. TEKS UTAMA
Metode interpretasi
Metodeinterpretasi dalam proses penulisan sejarah, juga dikenal istilah interpretasi. Interpretasi merupakan bagian dari metode penelitian sejarah. Metode ialah suatu cara untuk berbuat sesuatu, suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu. Dapat juga diartikan keteraturan dalam berbuat, atau suatu sistem yang teratur.Jadi metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses atau teknis yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti.

a.      Definisi

Freeman Tilden : Suatu kegiatan pendidikan yang ditujukan untuk mengungkapkan arti dan hubungan melalui penggunaan obyek asli, dengan pengalaman pertama, dan dengan media yang bersifat ilustratif, bukan hanya sekedar mengkomunikasikan informasi faktual”. 
Harold Wallin    : Membantu pengunjung merasakan hal yang dirasakan oleh interpreter – kepekaan terhadap keindahan, kompleksitas, keragaman dan saling keterkaitan dalam lingkungan; rasa kagum; hasrat untuk mengetahui.  Interpretasi harus membantu pengunjung mengembangkan perasaan bahwa lingkungan adalah rumah mereka.Interpretasi harus membantu pengunjung mengembangkan persepsi”.
Sharpe (1982)     :  Suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumberdaya yang ada
Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata (1988) :  Suatu kegiatan bina cinta alam yang khusus ditujukan kepada pengunjung kawasan konservasi alam dan merupakan kombinasi dari enam hal, yaitu pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, pendidikan, hiburan dan inspirasi serta promosi.
Kesimpulannya :   Suatu seni dalam menjelaskan keadaan lingkungan (flora, fauna, proses geologis,proses biotik dan abiotik yang terjadi) oleh pengelola kawasan kepada pegunjung yang datang ke lingkungan tersebut sehingga dapat memberikan inovasi dan menggugah pemikiran untuk mengetahui, menyadari, mendidik dan bila memungkinkan menarik minat pengunjung untuk ikut menjaga lingkungan tersebut ataupun mempelajarinya lebih lanjut. 


4
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past
actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah.
            Dalam interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, terdapat beberapa bentuk yaitu:
1.      Determinisme rasial
Penafsiran sejarah berdasarkan pada faktor-faktor sifat fisik pada diri manusia (etnologis, keturunan, ras).Sejarawan beranggapan bahwa faktor sifat fisik manusia merupakan faktor pengontrol dalam sejarah manusia, sehingga dalam nenafsirkan sejarah, mereka mengutamakan faktor sifat fisik tersebut.
2.      Penafsiran geografis
Kelompok sejarawan ini melihat dari dari segi fisik sebagai pembuat sejarah dan dengan demikian mengecilkan peranan manusia. Mereka mencari kunci sejarah dalam lingkungna fisik di luar manusia, seperti faktor-faktor geografis: iklim, tanah, distribusi flora dan fauna, sumber-suber alam, bentuk tanah, dianggap sebagai pengontrol sejarah. Sejarawan beranggapan bahwa faktor-faktor geografis  di lingkungan akan berpengaruh terhadap manusia yang tinggal di lingkungan itu. Maka sejarawan menafsirkan sejarah tidak lepas dari faktor geografis tersebut.
3.      Interpretasi ekonomi
Interpretasi ekonomi diilhami oleh cara produksi (made of  production) dalam kehidupan ekonomi suatu bangsa menentukan karakter umum sejarah bangsa itu seperti pola-pola politik, sosial, agama dan kebudayaan. meskipun diakui juga adanya faktor-faktor non ekonomi dalam politik, mora, sosial, dan intelektual, tetapi semua faktor non ekonomi ini adalah hasil atau diperintah eleh faktoe ekonomi. Segala ide, pandangan politik dan lembaga, teori-teori sosial dan nilai-nilai moral, ditentukan oleh kondisi-kondisi ekonomi masyarakat itu, dalam metode memenuhi kebutuhan hidup, dalam cara produksinya. Sejarawan dalam menafsirkan sejarah akan melihat pada faktor-faktor ekonomi.

5
4.      Penafsiran (teori) orang besar
Para sejarawan dari kelompok Romantis berpendapat bahwa yang menjadi faktor penyebab utama dalam perkembangan sejarah adalah tokoh-tokoh orang besar (great man theory).Sejarah bagi mereka adalah biografi kolektif.Yang dimsud dengan tokoh-tokoh besar misalnya para negarawan, kaisar, raja, panglima perang, jenderal, dann para nabi.
5.      Penafsiran spritual atau idealistik
Penafsiran ini erat kaitannya dengan peran jiwa (spirit, soul), ide (cita-cita) manusia dalam perkembangan sejarah.Sejarawan beranggapan bahwa ide merupakan penggerak sejarah.
6.      Penfsiran ilmu dan teknologi
Penafsiran ini mencoba melihat kemajuan manusia mempunyai hubungan langsung dengan kemajuan ilmu dan teknologi.Ilmu pengetahuan dengan penafsiran teknologinya ini pada gilirannya menentukan kehidupan dan kegiatan ekonomi manusia.Dalam penafsiran ini tentu saja tetap menjadikan manusia sebagai “pencipta” ilmu pengetahuan dan pemakai teknologi sebagai pemeran utama.
7.      Penafs iran sosiologis
Penafsiran ini mencoba melihat asal-usul, struktur dan kegiatan masyarakat dalam interaksinya dengan lingkungan fisiknya; masyarakat dan lingkungan fisik bersama-sama maju dalam suatu proses evolusi. Sosiologi (bersama-sama dengan antropologi budaya) mencoba menjelaskan pengulangan dan keseragaman dalam kausalitas sejarah.
8.      Penafsiran sintesis
Penafsiran ini mencoba menggabungkan semua faktor atau tenaga yang menjadi penggerak sejarah.Menurut penafsiran ini tidak ada satu kategori “sebab-akibat” tunggal yang cukup untuk menjelaskan semua fase dan periode perkembangan sejarah.Artinya perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh berbagai faktor dan tenaga bersama-sama dan manusia tetap sebagai pemeran utama.



6

 

 

 

Prinsip Interpretasi

6 prinsip interpretasi:
1.    Suatu interpretasi yang tidak ada kaitannya antara yang diperagakan dengan apa yang diuraikan akan merupakan suatu hal yang sia-sia
2.    Informasi atau penerangan bukanlah interpretasi.  Interpretasi adalah suatu ungkapan berdasarkan informasi-informasi.  Dalam interpretasi dimasukkan unsur-unsur informasi
3.    Interpretasi adalah suatu seni yang menggabungkan bermacam-macam seni, baik bersifat ilmiah, sejarah atau arsitektur, suatu seni yang pada suatu tingkatan tertentu dapat dianjurkan kepada orang lain
4.    Cara menyampaikan Interpretasi bukan dengan perintah tetapi pancingan atau persuasi (dorongan)
5.    Interpretasi bermaksud menunjukkan sesuatu secara keseluruhan dan tidak hanya untuk golongan tertentu
6.    Interpretasi bagi anak-anak bukan penyederhanaan bagi orang dewasa.














7



Metode Imajinasi
1.     Pengertian imajinasi
Dalam kenyataannya, imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran.Ia dapat mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak. Alfan Arrasuli (2001)
Imajinasi dalam sejarah identik dengan khayalan, juga sering dihubungkan dengan pikiran bawah sadar.Seseorang yang sedang tidur, misalnya, nalarnya masih bekerja namun di luar kesadaran.Gagasan imajiner dapat bermula dari pikiran berandai- andai. Pendek kata, imajinasi ialah pemikiran manusia yang samar. Imajinasi merupakan sebuah pemikiran yang terbentuk atas bayangan-bayangan tentang sesuatu di benak kita.
            Imajinasi sejarah merupakan imajinasi yang dilakukan seorang sejarawan atau seorang sumber sejarah dalam mengungkap sebuah peristiwa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.Imajinasi fiksi (seperti sastra atau ruang lingkup fiksi lainnya) secara singkat dapat dikatakan sebagai pengungkapan imajinasi yang terus berkembang tanpa batas yang jelas.
            Imajinasi sejarawan yang didasarkan data dan tentu saja dukungan ilmu-ilmu yang lain digunakan untuk menghadirkan masa lalu yang kemudian dibuatkan deskripsinya, dan pada akhirnya pembaca dapat mengerti seperti apa masa lalu di balik sisa-sisa peninggalan tersebut.
2.     Jenis-jenis Imajinasi

Imajinasi terbagi menjadi dua, yaitu imajinasi verbal dan imajinasi visual.Imajinasi verbal adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri.Sedangkan imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar-gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan.


8
Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar.Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik.
Sedangkan pada anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran mereka. “Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa” (I.Robertson,2009:20). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan imajinasi visual kita sedikit demi sedikit menurun ketika kita semakin beranjak dewasa.Hal ini disebabkan oleh pengaruh bahasa, semakin banyak kita mengetahui kosa kata semakin menurun kemampuan kita dalam berimajinasi secara visual.
Seperti yang dialami oleh ilmuwan terkenal, Albert Einstein. Einstein diajarkan untuk berpikir dengan imaji visual saat ia masih duduk si bangku sekolah. Pada usia 16 tahun, ia menggunakan imaji visual untuk melakukan terobosan eksperimen otak yang mendasari ilmu pemecahan atom. Ucapannya yang terkenal yaitu, “Kata-kata atau bahasa tidak berperan penting dalam mekanisme pikiran saya … elemen pikiran saya adalah imajinasi.”

3.     Manfaat Imajinasi
Walau tidak dapat dilihat secara kasat mata, imajinasi ternyata memiliki manfaat-manfaat yang berguna dalam kehidupan manusia.Dengan mengasah kemampuan pikiran kita untuk bebas berimajinasi, kita dapat membayangkan dan membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.Dimulai dari hal-hal kecil yang terkesan remeh seperti membuat mainan dari barang-barang bekas.Dibutuhkan kreativitas, imajinasi, pikiran, dan pertimbangan untuk menciptakan sesuatu menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai (Prof. Dr. Joan Freeman dan Prof. Dr. Utami Munandar, 1996: 265-266).
Untuk membuat hal-hal kecil saja dibutuhkan imajinasi, apalagi dengan hal-hal besar yang dapat merubah dunia seperti Wright bersaudara yang pertama kali menciptakan pesawat terbang.Keinginan mereka agar manusia dapat terbang di angkasa membuat mereka berpikir untuk menciptakan alat yang dapat menerbangkan manusia.
9
Mereka melakukan berbagai percobaan hingga dapat menciptakan alat yang dapat membawa mereka terbang.Walau belum secanggih pesawat terbang di masa sekarang, namun penemuan mereka dapat merubah dunia menjadi lebih baik.
Selain itu, imajinasi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan.Ketika seseorang memiliki suatu masalah dan membutuhkan penyelesaian yang tepat, imajinasi dapat membantu menemukan penyelesaian dengan membiarkan mata pikiran mengolah masalah yang dihadapi tersebut untuk menemukan penyelesaian yang tepat.Pemecahan yang didapat tergantung dari bagaimana orang tersebut berpikir.Jika seseorang berpikir secara cerdas, pemecahan yang didapatkan bisa lebih dari satu pemecahan melalui pemikiran divergen.Namun dalam sistem pendidikan, siswa biasanya hanya dididik untuk menemukan satu pemecahan saja dengan pemikiran konvergen dan harus patuh pada aturan yang menyebabkan kreativitasnya justru dibatasi. Dengan menemukan pemecahan yang tepat, permasalahan yang sedang dihadapi dapat segera teratasi, karena cara terbaik untuk melarikan diri dari masalah adalah dengan menyelesaikannya.
Imajinasi ternyata dapat pula digunakan sebagai alat untuk memerangi penyakit.Kekebalan dan penyakit kita ternyata sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan.Keadaan pikiran kita dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita dengan memerangi virus, bakteri, serta sel-sel berbahaya yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh kita.
4.     Cara Otak Menciptakan Imajinasi

Hal pertama yang kita lakukan untuk menciptakan imaji dalam pikiran kita adalah dengan melihat. Ketika melihat suatu obyek tertentu, otak kita secara otomatis akan mengolah informasi tersebut. Dengan begitu otak akan memvisualisasikan obyek yang kita lihat tersebut dalam mata pikiran kita. Saat kita menciptakan imaji visual dalam pikiran kita, kita tidak hanya sekedar menciptakan gambar mental yang statis dalam pikiran kita.Tetapi kita juga memindahkan imaji secara mental dalam mata pikiran kita (I. Robertson, 2009: 64).





10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang masa lampau.Dalam meneliti peristiwa sejarah di butuhkan suatu metode-metode yang dapat mengkaji peristiwa di masa lalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode adalah suatu cara atau prosedur yang sistematis sebagai pedoman untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan metode penelitian sejarah adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya, di antaranya adalah Interpretasi/penafsiran dan imajinasi
Interpretasi merupakan metode penafsiran sumber sejarah dalam penelitian sejarah berdasarkan objek tertentu.Terdapat beberapa bentuk interpretasi yaitu Disterminisme rasial, penafsiran geografis, interpretasi ekonomi, teori orang besar atau bangsawan, penafsiran spiritual atau idelistik, penafsiran iptek, penafsiran sosiologis, dan yang terakhir penfsiran sintesis.
Selain interpretasi seorang sejarawan harus mampu untuk berimajinasi tentang sejarah yang akan digalinya.Imajinasi sejarah merupakan imajinasi yang dilakukan seorang sejarawan atau seorang sumber sejarah dalam mengungkap sebuah peristiwa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan data bukti-bukti peninggalan sejarah. Imajinasi sejarawan yang didasarkan data dan tentu saja dukungan ilmu-ilmu yang lain digunakan untuk menghadirkan masa lalu yang kemudian dibuatkan deskripsinya, dan pada akhirnya pembaca dapat mengerti seperti apa masa lalu di balik sisa-sisa peninggalan tersebut.
Oleh karena itu interpretasi dan imajinasi yang di dasarkan data bukti-bukti poeninggalan sejarah dan di dukung dengan ilmu-ilmu lainya sangat di butuhkan dalam mengkaji suatu peristiwa sejarah.Guna menghadirkan masa lalu untuk membuat deskripsi tentang peristiwa sejarah yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.






11
SARAN
·         Dalam penelitian atau menggali peristiwa sejarah di butuhkan metode-metode yang sistematis untuk merekontruksi peristiwa sejarah.
·         Seorang sejarawan harus mampu meng interpretasikan peristiwa sejarah berdasarkan data-data peninggalan sejarah yang di telitinya.
·         Seorang sejarawan juga harus ias berimajinasi tentang peristiwa sejarah yang di         telitiberdasarkan data peninggalan sejarah dan di dukung ilmu-ilmu lainnya, guna untuk menghadirkan masa lalu yang kemudian di buatkan diskripsinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

         














12





DAFTAR RUJUKAN














13
DAFTAR ISI

BAGIAN AWAL
JUDULPENELITIAN.………………………………………………………i
  DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii
BAGIAN INTI
   PENDAHULUAN…………...……………………………..…………………1
   LATAR BELAKANG………………………………………..……………….1
   MASALAH ATAU TOPIK PEMBAHASAN………………………………...2
   TUJUAN PENULISAN MAKALAH…………...………………....………….3
TEKS UTAMA…………………………………………………….4
BAGIAN AKHIR
PENUTUP…………………………………………………………10
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………..…11
         


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

About Me

pendidikansejarahofferingdum
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info